Matriks kesesuaian untuk penentuan kawasan konservasi laut

3.8. Matriks kesesuaian untuk penentuan kawasan konservasi laut

Penentuan kawasan konservasi laut memerlukan kriteria yang berkorelasi dengan keadaan lingkungan daerah penelitian. Kriteria yang disusun merupakan kajian dan modifikasi dari berbagai sumber serta diskusi dengan pakar. Pembuatan matriks kesesuaian ini dimulai dengan menentukan parameter apa saja yang berpengaruh terhadap daerah yang berpoetensi dijadikan KKL.

Penyusunan matriks selanjutnya hanya memperhatikan faktor-faktor yang bervariasi yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan perairan Kepulauan Seribu. Pembobotan setiap parameter berdasarkan pada dominasi pengaruh parameter tersebut dalam zona KKL. Pemberian scoring dimaksudkan untuk Penyusunan matriks selanjutnya hanya memperhatikan faktor-faktor yang bervariasi yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan perairan Kepulauan Seribu. Pembobotan setiap parameter berdasarkan pada dominasi pengaruh parameter tersebut dalam zona KKL. Pemberian scoring dimaksudkan untuk

Konsep dasar suatu "analisis kesesuaian biofisik lokasi untuk suatu penggunaan tertentu" atau sering secara singkat disebut sebagai "analisis kesesuaian", pada prinsipnya adalah melakukan perbandingan antara karakteristik biofisik lokasi tersebut dengan kondisi biofisik yang seharusnya dipenuhi untuk suatu ekosistem tertentu agar ekosistem tersebut dapat hidup secara optimal. Karakteristik biofisik zona ini dinyatakan dalam berbagai parameter yang masing- masing mempunyai nilai dengan satuan pengukuran tertentu. Kondisi biofisik yang seharusnya dipenuhi untuk suatu ekosistem tertentu tersebut tidak lain adalah nilai-nilai berbagai parameter biofisik yang sesuai dengan kebutuhan ekosistem tersebut. Apabila nilai dari suatu parameter biofisik suatu di lokasi berada pada kisaran optimum dari nilai yang dibutuhkan oleh suatu ekosistem tertentu maka untuk parameter tersebut, lokasi tersebut dapat dinilai sebagai ”sangat sesuai”. Sebaliknya, jika di antara kondisi biofisik tersebut ada yang nilai parameternya berada di luar kisaran nilai optimum, maka secara keseluruhan, lokasi tersebut dapat dinyatakan sebagai ” sesuai”; atau bahkan ”tidak sesuai”, tergantung dari seberapa jauh nilai-nilai parameternya memiliki jarak dibandingkan nilai optimum yang diinginkan untuk suatu ekosistem tertentu.

Pemberian bobot untuk setiap parameter dalam kajian ini adalah 10 – 30 % dan pemberian nilai (skor) dalam kisaran 1-3. Kriteria matriks kesesuaian untuk Pemberian bobot untuk setiap parameter dalam kajian ini adalah 10 – 30 % dan pemberian nilai (skor) dalam kisaran 1-3. Kriteria matriks kesesuaian untuk

N= ∑B i xS i

Keterangan : N = Total bobot nilai

B i = Bobot pada tiap kriteria S i = Skor pada tiap kriteria

Tabel 4. Sistem penilaian kesesuaian kawasan konservasi laut

No Parameter

Skor Tidak Skor

sesuai 1. Substrat dasar

lamun 2. Jenis Ikan Karang

hidup

mati

2 < 15 1 (sp) 3. Jumlah Ikan

3 15-20

2 <100 1 Karang (ind) 4. Kedalaman (m)

3 100-300

2 <3 dan 1 >25 5. Jarak dari jalur

10 10-25

3 3-<10

2 <1000 1 pelayaran (m)

6. Jarak dari

m (pantauan) Sumber : Modifikasi Bakosurtanal 1996, Gomez dan Alcala dalam Dinas

Peternakan, Perikanan, dan Kelautan DKI Jakarta dan PKSPL-IPB, 2001.

Selang tiap-tiap kelas diperoleh dari jumlah perkalian nilai maksimum tiap bobot dan skor dikurangi jumlah perkalian nilai minimumnya yang kemudian dibagi menjadi tiga, yang dituliskan dengan rumus sebagai berikut:

Dari perhitungan diperoleh selang kelas sebesar 0,6667, dengan nilai

N minimum sebesar 1 dan N maksimum sebesar 3.

Nilai kelas S3 (tidak sesuai) didapatkan dari skor total kelas S3 (1) ditambah dengan 0,6667. Nilai kelas S2 (sesuai) didapatkan dari selang maksimum S3 (1,6667) ditambah dengan 0,6667. Nilai kelas S1 (sangat sesuai didapatkan dari selang maksimum S2 (2.3334) ditambah 0.6667. Masing-masing kelas dapat ditetapkan selang dari bobot nilainya sebagai berikut:

Kelas sangat sesuai (S1) dengan selang bobot nilai : 2,3335 – 3,0000 Kelas sesuai (S2) dengan selang bobot nilai : 1,6668 – 2,3334 Kelas tidak sesuai (S3) dengan selang bobot nilai : 1,0000 – 1,6667

Masing – masing kelas di atas didefinisikan sebagai berikut (Bakosurtanal, 1996): (1) Sangat sesuai (S1)

Wilayah perairan ini sangat sesuai untuk zona kawasan konservasi laut. Tanpa adanya faktor pembatas yang berarti atau tidak memiliki faktor pembatas yang berpengaruh dan tidak akan menurunkan pengaruh produktivitasnya dalam menjaga stabilitas lingkungan . Kegiatan konservasi dapat berlangsung tanpa adanya hambatan. (2) Sesuai (S2)

Wilayah perairan ini mempunyai faktor pembatas yang berpengaruh terhadap kegiatan konservasi. Kegiatan konservasi dapat tetap berjalan tetapi memerlukan perlakuan dan masukan dari pelaku konservasi. (3) Tidak sesuai (S3)

Wilayah perairan ini mempunyai faktor pembatas yang sangat signifikan baik permanen maupun tidak permanen. Kegiatan konservasi tidak dapat berlangsung meskipun diberikan berbagai perlakuan khusus (intensif).