Kinerja Guru

3. Penilaian Kinerja Guru

Penilaian kinerja sebagai sebuah proses sampai pada penentuan tentang kinerja individual sseorang di waktu lampau atau pada waktu sekarang dibandingkan terhadap latar belakang lingkungan kerjanya dan tentang potensinya ke depan bagi bagi organinasasi. Penilain kinerja bagi setiap personil merupakan

aktivitas penting unutuk menjadi masyarakat yang lebih maju. 49 Begitu juga dengan seorang guru, untuk mengembangkan potensi yang ada maka perlu

dilakukan penilai kinerja guru. Untuk menilai kinerja guru dapat dilihat dari beberapa aspek. Aspek-aspek yang dapat dinilai dari kinerja seorang guru dari suatu organisasi dikelompokkan menjadi 3, yaitu: kemampuan teknik,

kemampuan konseptual dan kemampuan interpersonal. 50

a. Kemampuan teknik, yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan, metode, teknik dan peralatan yang digunakan untuk melaksanakan tugas serta pengalaman dan pelatihan yang diperoleh.

48 Juliansyah Noor, Idid, Hlm. 279. 49 Yusuf Hadijaya, Menyususn Strategi Berbuh Kinerja Pendidik Efektif (Medan: Perdana 48 Juliansyah Noor, Idid, Hlm. 279. 49 Yusuf Hadijaya, Menyususn Strategi Berbuh Kinerja Pendidik Efektif (Medan: Perdana

c. Kemampuan hubungan interpersonal yaitu antara lain kemampuan unutk bekerjasama dengan orang lain, membawa guru melakukan negosiasi.

Kinerja guru merupakan aplikasi dari beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang tercantum dalam Undang-Undang No. 14 tahun 2005 pasal 10 ayat 1, menyatakan bahwa kompetensi guru sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan usia dini meliputi: (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian, (3)

kompetensi profsional, dan (4) kompetensi sosial. 51 Bila dikaitkan dengan kinerja guru, maka apabila guru sudah memiliki empat kompetensi di atas maka akan

semakin baik pulalah kinerja yang ditampilkannya. 52 Deskrpsi detail terkait tentang kompetensi guru dipaparkan dalam peraturan menteri pendidikan nasional

nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru, yaitu sebagai berikut:

a. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik. Yang terkait dalam kompetensi kepribadian adalah: (1) bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional indonesia, (2) menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur dan berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik, (3) menampilkan diri sebagai pribadi ayng mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa, (4) menunjukkan etos

51 Kumpulan Undang-Undang dan Peraturan Pemeritah RI Tentang Pendidikan (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2007), Hlm. 78.

52 Rusydi Ananda, dkk . Inovasi Pendidikan (Medan: CV. Widya Puspita, 2017), Hlm.

kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, dan (5) menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

b. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang dimiliki seorang guru unutk mengelola pembelajarn peserta didik. Yang terkait dalam kompetensi pedagogik adalah: (1) pemahaman wawasan atau landasan kepandidikan, (2) pemahaman tentang peserta didik, (3) pengembangan kurikulum/silabus, (4) perancangan pembelajaran, (5) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan diaologis, dan (6) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

c. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Yang terkait dalam kompetensi profesional adalah: (1) menguasai materi, struktur, konsep, dan pola piker keilmuan yang mendukung mata pelajarn yang diampu, (2) menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu, (3) mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara efektif, (4) mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan malakukan tindakan reflektif, dan (5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk brkomunikasi dan mengembangkan diri.

d. Kompetensi sosial adalah kemampuan guur untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesame guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Yang terkait dalam kompetensi sosial adalah: (1) bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi d. Kompetensi sosial adalah kemampuan guur untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesame guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Yang terkait dalam kompetensi sosial adalah: (1) bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi

Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 bab IV pasal 20 butir A tentang kewajiban guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan nya dijelaskan bahwa guru dituntut memiliki kinerja yang baik dan sesuai dengan yang diharapkan yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses bembelajaran yang bermutu,

serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaraan. 53 Sesuai dengan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 yang telah dijabarkan

diatas, tafsir juga mengatakan bahwa tugas guru adalah semua tugas yang berhubungan dengan pencapaian tentang pengajaran, yang meliputi: membuat persiapan mengajar, merangcang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan

mengevaluasi hasil belajar. 54 Kinerja guru dalam penelitian ini adalah unjuk kerja guru khusus dalam

mengimplementasikan tuntutan kompetensi pedagogik. Indikator dimensi pedagogik seorang guru adalah (1) merencanakan pembelajaran, (2) melaksanakan pembelajaran, (3) melakukan evaluasi belajar, dan (4)

melaksanakan tindak lanjut pembelajaran. 55

53 Jejen Mushaf, Peningkatan Kompetensi Guru (Jakarta: Kencana, 2011) Hlm. 83. 54 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam (Bandung: Remaja Rokyasada,