Gambar 4.5 Grafik rata-rata Temperatur vs Waktu pemvakuman Adsorber etanol
Temperatur rata-rata adsorber bagian atas pada proses pemanasan adalah 190,03
o
C. Berikut ini ditampilkan gambar grafik temperatur rata-rata adsorber bagian atas. Temperatur pada titik channel 07 bagian bawah adsorber T
b
adalah 94,40
o
C.
3. Amonia
Pengujian ketiga adalah pengujian amonia. Seperti halnya pengujian metanol dan etanol, adsorber dipanaskan mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan
pukul 17.00 WIB. Kemudian pada pukul 17.00 WIB dilakukan pemvakuman alat uji kapasitas adsorpsi dengan menggunakan pompa vakum.
Pemvakuman dilakukan untuk mengeluarkan partikel-partikel pengotor dan uap air yang berada pada karbon aktif sehingga adsorben dapat kembali aktif
untuk mengadsorpsi refrigeran.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6 Grafik Temperatur vs Waktu Pemvakum amonia Perhatikan gambar grafik di atas yaitu grafik adsorber ketika pemanasan
dengan lampu halogen 1000 W. Temperatur awal adsorber sebelum dilakukan pemanasan adalah 27,49
o
C. Setelah dilakukan pemanasan temperatur maksimum yang dapat dicapai pada adsorber adalah 205,29
o
C pada titik thermocouple 8 pada pukul 15.10 WIB. Temperatur pada titik channel 7 bawah adsorber T
b
adalah 109,73
o
C. Berikut ini ditunjukkan gambar grafik temperatur rata-rata adsorber bagian atas.
Gambar 4.7 Grafik Temperatur Rata-Rata vs Waktu pada Adsorber amonia Temperatur rata-rata adsorber bagian atas pada saat pemanasan adalah
181,92
o
C.
Universitas Sumatera Utara
4. Musicool
Pengujian selanjutnya adalah pengujian musicool yaitu salah satu refrigeran hidrokarbon yang ramah lingkungan. Tetapi pada pengujian musicool
tidak berhasil diuji pada alat uji kapasitas adsorpsi. Karena musicool memiliki titik didih yang cukup rendah. Pada tekanan atmosfir, titik didih Musicool R-134
mencapai -32,90
o
C. Akibatnya alat tidak dapat divakumkan dengan pompa vakum ketika Musicool dimasukan ke dalam alat uji. Perhatikan gambar
berikut ini.
Gambar 4.8 Awal Sebelum Pengisian Musicool ke dalam Gelas Ukur Gambar di atas adalah keadaan alat uji kapasitas adsorpsi sebelum
refrigeran MC-134 dimasukkan ke dalam alat uji kapasitas adsorpsi. Terlihat bahwa adsorber masih berbentuk kotak dan sisi-sisinya masih rata.
Berikut merupakan gambar proses memasukkan musicool ke dalam gelas ukur.
Gambar 4.9 Proses Pengisian Musicool ke dalam Alat Penguji Setelah dilakukan pengisian musicool katup antara gelas ukur dan adsorber
dibuka, yang terjadi adalah alat uji mengembung akibat dari tekanan dari MC R-134
Universitas Sumatera Utara
musicool yang tinggi. Perhatikan perbedaan gambar adsorber berikut ini ditunjukkan garis merah sebelum dan sesudah pengisian refrigeran MC-R134.
a Sebelum pengisian musicool b Sesudah pengisian musicool.
Gambar 4.10 Setelah Pengisian Musicool ke Alat Uji
B. Data Pengujian Adsorpsi
1. Metanol
Adsorpsi dimulai pada pukul 17.00 WIB setelah selesai proses pemanasan dan pemvakuman alat uji kapasitas adsorpsi. Pemanasan dihentikan diikuti
memasukkan refrigeran ke gelas ukur dan katup antara gelas ukur dan adsorber dibuka sehingga terjadi proses adsorpsi. Proses adsorpsi dibiarkan sampai kesokan
harinya pada pukul 10.00 WIB. Adapun data-data pada adsorber dan gelas ukur seperti temperatur,
tekanan, volume refrigeran yang terserap adsorpsi oleh 1 kg adsorben karbon aktif adalah sebagai berikut ini.
a. Adsorber Berikut ini ditampilkan tabel data-data tekanan dan temperatur rata-rata
setiap jam pada proses adsorpsi metanol. Tabel 4.1 Data Pengukuran Tekanan dan Temperatur Rata-Rata pada Proses
Adsorpsi metanol No Pukul
Tekanan Bar
Temperatur Rata-rata
o
C 1
17.00 -0,5333
201,07 2
18.00 -0,7466
43,75 3
19.00 -0,7866
36,22 4
20.00 -0,8033
32,78 5
21.00 -0,8166
29,53
Mengembung
Naik 3
Universitas Sumatera Utara
6 22.00
-0,8266 27,91
7 23.00
-0,8299 27,67
8 24.00
-0,8366 26,53
9 01.00
-0,8399 26,26
10 02.00
-0,8399 26,24
11 03.00
-0,8433 26,15
12 04.00
-0,8466 25,92
13 05.00
-0,8466 25,84
14 06.00
-0,8466 25,83
15 07.00
-0,8499 25,75
16 08.00
-0,8466 25,95
17 09.00
-0,8366 26,56
18 10.00
-0,8299 27,68
Berikut ini ditampilkan grafik tekanan vs waktu tiap jam pada pengujian metanol.
Gambar 4.11 Grafik Tekanan vs Waktu Adsorpsi Metanol Tekanan awal pada proses adsorpsi ini adalah -0,5333 Bar. Tekanan ini
diperoleh setelah dilakukan pemvakuman dengan mengunakan pompa vakum. Tekanan pada keesokan harinya menurun menjadi -0,8299 Bar pada pukul 10.00
WIB. Penurunan tekanan ini disebabkan oleh penurunan temperatur alat uji kapasitas adsorpsi.
-0,75 -0,7
-0,65 -0,6
-0,55 -0,5
17:00 18:00 19:00 20:00 21:00 22:00 23:00 0:00 1:00 2:00 3:00 4:00 5:00 6:00 7:00 8:00 9:00 10:00
TEKANAN Bar
Waktu Jam
Universitas Sumatera Utara
Gambar grafik temperatur dan waktu pada adsorber ketika adsorpsi berlangsung dapat ditampilkan seperti gambar berikut.
Gambar 4.12 Grafik Temperatur vs Waktu Adsorpsi pada Adsorber metanol Temperatur rata-rata terendah yang dapat dicapai pada adsorber terjadi
pada pukul 07.00 WIB yaitu 25,75
o
C. b. Gelas Ukur
Di bawah ini ditampilkan gambar grafik temperatur vs waktu adsorpsi metanol pada gelas ukur mulai pukul 17.00 WIB sampai dengan keesokan harinya
pada pukul 10.00 WIB.
Gambar 4.13 Grafik Temperatur vs Waktu Adsorpsi Metanol pada Gelas Ukur
Universitas Sumatera Utara
Temperatur terendah pada gelas ukur pada saat adsorpsi metanol adalah 25,75
o
C. Temperatur terendah ini terjadi pada pukul 04.40 WIB. Pada proses adsorpsi ini, volume refrigeran metanol yang mampu diserap adsorpsi oleh
karbon aktif 1 kg adalah sebesar 300 mL.
2. Etanol