4.4.3 Efisiensi Gelas Ukur
Untuk menghitung efisiensi gelas ukur dapat digunakan rumus di bawah ini:
η
G
=
�
�
�
��
� 100 Dimana:
η
G
= Efisiensi gelas ukur Q
in
= Energi yang masuk = Q
netto
W Q
o
= Energi yang digunakan pada gelas ukur W
I. Menghitung Efisiensi Gelas Ukur dengan tidak diisolasi
- Pengujian I: Metanol
Q
in
= 307,832 W
Q
o
= Q
konv
+ Q
s
+ Q
L
= 0,1964 W+ 1,309 W + 72, 141 W = 73,6474 W Sehingga, dapat dicari efisiensi gelas ukur seperti berikut.
η
GL
=
�
�
�
��
� 100 =
73,6474 307,832
� 100 = 23,92
- Pengujian II: Etanol
Q
in
= 297,822 W
Q
o
= Q
konv
+ Q
s
+ Q
L
= 0,2 W+ 1,333 W + 50,140 W = 51,674 W Sehingga, dapat dicari efisiensi gelas ukur seperti berikut.
η
GL
=
�
�
�
��
� 100 =
51,674 297,822
� 100 = 17,35
- Pengujian III: Amonia
Q
in
= 270,659 W
Q
o
= Q
konv
+ Q
s
+ Q
L
= 0,48 W+ 3,218 W + 53,986 W = 57,687 W Sehingga, dapat dicari efisiensi gelas ukur seperti berikut.
η
GL
=
�
�
�
��
� 100 =
57,687 270,659
� 100 = 21,31
II. Menghitung Efisiensi Gelas Ukur dengan diisolasi Styrofoam
- Pengujian I: Metanol
Universitas Sumatera Utara
Q
in
= 291,284 W
Q
o
= Q
konv
+ Q
s
+ Q
L
= 0,9486 W + 6,324 W + 66, 13 W = 73,402 W Sehingga, dapat dicari efisiensi gelas ukur seperti berikut.
η
GL
=
�
�
�
��
� 100 =
73,402 291,284
� 100 = 25,199
- Pengujian II: Etanol
Q
in
= 285,582 W
Q
o
= Q
konv
+ Q
s
+ Q
L
= 0,855 W + 5,705 W + 45,582 W = 52,143 W Sehingga, dapat dicari efisiensi gelas ukur seperti berikut.
η
GL
=
�
�
�
��
� 100 =
52,143 285,582
� 100 = 18,23
- Pengujian III: Amonia
Q
in
= 286,84 W
Q
o
= Q
konv
+ Q
s
+ Q
L
= 1,161 W + 7,74 W + 51,415 W = 60,31 W Sehingga, dapat dicari efisiensi gelas ukur seperti berikut.
η
GL
=
�
�
�
��
� 100 =
60,31 286,84
� 100 = 22,285 Secara ringkas, hasil penelitian dan perhitungan dapat dibuat dalam tabel
berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Metanol, Etanol dan Amonia
No Tanggal
Pengujian Temperatur rata-
rata adsorber
o
C Tekanan
Bar Volume refrigeran
Efisiensi Adsorber
Efisiensi Gelas Ukur
Universitas Sumatera Utara
Gelas ukur tidak diisolasi
Diserap mL
Kembali mL
1 5 Agustus 2013
Metanol 192,03
-0,5333 300
30,78 23,92
6 Agustus 2013 -0,8299
300 2
5 September 2013 Etanol
190,03 -0,5333
275 29,78
17,35 6 September 2013
-0,8233 275
3 12 September 2013
Amonia 181,92
-0,5333 210
27,06 21,31
13 September 2013 -0,7033
210
No Tanggal
Pengujian Temperatur rata-
rata adsorber
o
C Tekanan
Bar Volume refrigeran
Efisiensi Adsorber
Efisiensi Gelas Ukur
Gelas ukur Diisolasi
Diserap mL
Kembali mL
1 18 November 2013
Metanol 187,75
-0,5333 275
29,12 25,20
19 November 2013 -0,7033
275 2
25 November 2013 Etanol
187,85 -0,5333
250 29,54
18,25 26 November 2013
-0,7066 250
3 27 November 2013
Amonia 184,91
-0,5333 200
28,68 22,28
28 November 2013 -0,7133
200
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas terdapat perbedaan hasil pengujian antara pengujian kapasitas adsorpsi dengan kondisi gelas ukur tidak diisolasi dengan kondisi gelas
ukur diisolasi dengan styrofoam. Perbedaannya yang signifikan terdapat pada data kapasitas adsorpsi-desorpsi, dan efisiensi gelas ukur. Secara umum, perbedaan
datahasil pengujian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut ini. • Kapasitas adsorpsi-desorpsi refrigeran oleh adsorben karbon aktif pada
gelas ukur yang tidak diisolasi lebih besar dibandingkan kapasitas adsorpsi-desorpsi dengan kondisi gelas ukur diisolasi dengan styrofoam.
Karen gelas ukur tanpa isolasi berhubungan langsung dengan lingkungan luar, sehingga temperatur lingkungan akan mempengaruhi penguapan
refrigeran pada proses adsorpsi dan refrigeran lebih banyak menguap. Refrigeran di dalam gelas ukur akan mengambilmenyerap panas dari
lingkungan luar dalam proses penguapan • Refrigeran yang di dalam gelas ukur diisolasi akan mengambil panas dari
kotak isolasi styrofoam untuk menguapkan refrigeran. Hal ini menyebabkan kapasitas adsorpsi-desorpsi lebih kecil.
• Efisiensi gelas ukur yang diisolasi lebih besar dibandingkan dengan gelas ukur yang tidak diisolasi.
• Volume refrigeran yang diadsorpsi sama dengan volume refrigeran yang didesorpsi. Hal ini karena alat tidak ada kebocoran.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini. 1.
Adsorpsi pada pengujian masing-masing refrigeran berlangsung selama 17 jam mulai jam 17.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB pada keesokan
harinya. Desorpsi pada pengujian masing-masing refrigeran berlangsung selama 7 jam
mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB. 2.
Hasildata dari proses adsorpsi: • Gelas ukur tanpa diisolasi dipengaruhi lingkungan luar
a. Volume refrigeran metanol yang dapat diserap adsorpsi sama
dengan volume refrigeran metanol yang keluar dari karbon aktif proses desorpsi yaitu sebesar 300 mL.
b. Volume refrigeran etanol yang dapat diserap adsorpsi sama dengan
volume refrigeran etanol yang keluar dari karbon aktif proses desorpsi yaitu sebesar 275 mL.
c. Volume refrigeran amonia yang dapat diserap adsorpsi sama dengan
volume refrigeran amonia yang keluar dari karbon aktif proses desorpsi yaitu sebesar 210 mL.
• Gelas ukur diisolasi dengan styrofoam tidak ada pengaruh dari lingkungan luar
a. Volume refrigeran metanol yang dapat diserap adsorpsi sama
dengan volume refrigeran metanol yang keluar dari karbon aktif proses desorpsi yaitu sebesar 275 mL.
b. Volume refrigeran etanol yang dapat diserap adsorpsi sama dengan
volume refrigeran etanol yang keluar dari karbon aktif proses desorpsi yaitu sebesar 250 mL.
Universitas Sumatera Utara