Keterangan: Angka 6, 7, 8, 9, 10, 17 dan 20 adalah letak titik-titik channel thermocouple.
Pada letak titik-tittik channel thermocouple ini akan dicatat temperaturnya secara otomatis oleh agilent.
Pada alat uji kapasitas adsorpsi dipasang 7 titik sensor thermocouple, 4 titik pada adsorber angka 6, 7, 8, dan 9 dan 3 titik pada gelas ukur angka 10, 17
dan 20 perhatikan gambar 4.1 di atas. Hasil pengujian yang didapatkan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Data pemvakuman.
Data pemvakuman yang terdiri dari data temperatur pada adsorber. 2.
Data Adsorpsi. Data adsorpsi yang diperoleh adalah data temperatur di adsorber dan
temperatur pada gelas ukur, data tekanan pada alat uji per jam dan kapasitas adsorpsi karbon aktif dengan kondisi gelas ukur yang tidak diisolasi
maupun dengan kondisi gelas ukur diisolasi mengunakan styrofoam. 3.
Data desorpsi. Data desorpsi terdiri dari data temperatur dan jumlah volume refrigeran yang
kembali ke gelas ukur setelah dipanaskan mengunakan lampu halogen 1000 W.
4.1.1 Pengujian dengan Gelas ukur Tidak Diisolasi
Pada pengujian ini, gelas ukur dipengaruhi oleh lingkungan luar. Hal ini akan berpengaruh terhadap kapasitas, temperatur dan tekanan pada alat uji. Data-
data atau hasil pengujian dengan gelas ukur tidak diisolasi dapat dijabarkan sebagai berikut ini.
A. Data Pemvakuman Alat Penguji Kapasitas Adsorpsi
1. Metanol
Pengujian pertama adalah refrigeran metanol. Adsorber mulai dipanaskan mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB dengan mengunakan
lampu pemanas alat uji kapasitas adsorpsi. Kemudian pada pukul 17.00 WIB dilakukan pemvakuman alat pengujian kapasitas adsorpsi dengan menggunakan
pompa vakum. Pemvakuman dilakukan untuk mengeluarkan partikel-partikel pengotor dan uap air. Perhatikan gambar grafik di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Grafik Temperatur vs Waktu Pemvakuman Alat Penguji Adsorpsi metanol
Data-data temperatur pada adsorber dan gelas ukur saat pemvakuman
adalah seperti berikut ini.
Temperatur awal percobaan pada adsorber adalah 26,56
o
C. Temperatur maksimum adsorber yang dapat dicapai ketika pemanasan adalah 240,38
o
C yaitu berada titik 8 thermocouple pada pukul 16.44 WIB.
Perhatikan gambar grafik rata-rata temperatur adsorber di bawah ini.
Gambar 4.3 Grafik Temperatur Rata-Rata vs Waktu pada Adsorber metanol
Universitas Sumatera Utara
Temperatur rata-rata adsorber bagian atas pada proses pemvakuman adalah 192,03
o
C. Temperatur pada titik channel 7 adsorber bawah T
b
adalah 82,28
o
C.
2. Etanol
Pengujian selanjutnya adalah pengujian terhadap etanol. Perlakuaan pengujian etanol sama seperti pada pengujian metanol. Waktu pemanasan
adsorber berlangsung dari pukul 10.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB. Di bawah ini ditampilkan grafik temperatur adsorber pada saat pemanasan.
Gambar 4.4 Grafik Temperatur vs Waktu Pemvakuman etanol Adapun hasil pengujian pemvakuman dapat dijelaskan sebagai berikut ini.
Temperatur awal percobaan adalah 28,10
o
C. Setelah dilakukan pemanasan temperatur maksimum adsorber yang dapat dicapai adalah 236,69
o
C pada thermocouple
8 pada pukul 16.55 WIB. Di bawah ini ditampilkan gambar grafik temperatur rata-rata adsorber pada
saat pengujian etanol.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 Grafik rata-rata Temperatur vs Waktu pemvakuman Adsorber etanol
Temperatur rata-rata adsorber bagian atas pada proses pemanasan adalah 190,03
o
C. Berikut ini ditampilkan gambar grafik temperatur rata-rata adsorber bagian atas. Temperatur pada titik channel 07 bagian bawah adsorber T
b
adalah 94,40
o
C.
3. Amonia