Perhitungan Kalor Laten dengan Gelas Ukur tidak Diisolasi

II. Kalor sensibel gelas ukur dengan isolasi styrofoam. Qs Penguijan IV Metanol = m C p ∆T = 2 kg x 480 Jkg.K x 23,71 K = 22,767 kJ Qs Penguijan V Etanol = m C p ∆T = 2 kg x 480 Jkg.K x 21,39 K = 20,539 kJ Qs Penguijan VI Amonia = m C p ∆T = 2 kg x 480 Jkg.K x 29,027 K = 27,866 kJ Kalor sensibel pada gelas ukur yang diisolasi lebih besar dari pada kalor sensibel gelas ukur yang tidak diisolasi. Perbedaan ini disebabkan oleh beda temperatur pada gelas ukur. Gelas ukur yang diisolasi tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar sehingga temperatur gelas ukur terjaga konstan dan perbedaan temperaturnya besar. Sedangkan gelas ukur yang tidak diisolasi dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sehingga perbedaan temperaturnya kecil.

4.2.2 Perhitungan Kalor Laten dengan Gelas Ukur tidak Diisolasi

Selanjutkan akan dihitung besar kalor laten pada masing-masing pengujian refrigeran mulai dari metanol, etanol dan yang terakhir adalah amonia.

A. Analisa Kalor pada Metanol

Persamaan kalor laten di bawah ini digunakan untuk menghitung kalor laten yang dibutuhkan metanol dalam proses penguapan: � � = � � . �..........................2.1 Dimana: � � = Kalor laten refrigerankJ L e = Kapasitas kalor spesifik laten � �� �� � m = massa refrigeran kg Mencari massa metanol m yang dapat di serap teradsorpsi dan yang terdesorpsi dari adsorben karbon aktif selama pengujian adalah sebagai berikut ini. Dari tabel 2.4 diperoleh sifat metanol: ρ metanol = 787 kgm 3 ; L e = 1100 kJkg. V metanol = 0.30 L = 0,30 x 10 -3 m 3 . m = ρ metanol x V metanol m = 787 kgm 3 x 0,30 x 10 -3 m 3 = 0,2361 kg Universitas Sumatera Utara Massa m metanol yang dapat teradsorpsi dan terdesorpsi dengan baik adalah 0,2361 kg. Sehingga dapat dihitung kalor laten penguapan metanol dapat dicari sebagai berikut ini. � � = � � . � � � = 1100 kJkg x 0,2361 kg � � = 259,71 kJ

B. Analisa Kalor pada Etanol

Untuk menghitung kalor yang diperlukan untuk penguapan etanol digunakan persamaan 2.1. Dari tabel 2.5 diperoleh sifat etanol: : ρ etanol = 783 kgm 3 ; L e = 838,3 kJkg Mencari massa etanol yang teradsorpsi dan terderopsi oleh adsorben kabon aktif sebagai berikut ini. m = ρ etanol x V etanol m = 783 kgm 3 x 0,275 x 10 -3 m 3 = 0,2153 kg Sehingga kalor laten yang diperlukan untuk penguapan etanol adalah � � = � � . � � � = 838,3 kJkg x 0,2153kg � � = 180,51 kJ Kalor laten yang dibutuhkan untuk penguapan etanol sebesar 180,51 kJ.

C. Analisa Kalor pada Amonia

Seperti menghitung kalor laten pada metanol dan etanol di atas, dengan mengunakan persamaan 2.1 kalor laten amonia dapat dihitung sebagai berikut ini. Dari tabel 2.6 diperoleh sifat amonia : ρ amonia = 682 kgm 3 ; L e = 1357 kJkg Mencari massa amonia yang teradsorpsi dan terdesorpsi adsorben karbon aktif selama pengujian berlangsung. m = ρ amonia x V amonia m = 682 kgm 3 x 0,210 x 10 -3 m 3 = 0,1432 kg Sehingga dapat diperoleh kalor laten amonia Q L sebagai berikut ini. � � = � � . � Universitas Sumatera Utara � � = 1357 kJkg x 0,1432 kg � � = 194,35 kJ Maka kalor laten yang dibutuhkan untuk penguapan amonia sebesar � � = 194,35 kJ.

4.2.3 Perhitungan Kalor Laten dengan Gelas Ukur Diisolasi Styrofoam A. Analisa Kalor pada Metanol