Perangkat Pemodelan Sistem dalam Pembuatan suatu Program.

2.5 Perangkat Pemodelan Sistem dalam Pembuatan suatu Program.

  Didalam merancang sistem informasi diperlukan suatu pemodelan sistem untuk menggambarkan dan mengkomunikasikan secara sederhana rancangan

  sistem yang dibuat, agar sistem mudah dipahami dan dikoreksi.

  Melalui pemodelan sistem, dapat digambarkan aliran data yang akan diproses menjadi informasi dan aliran distribusinya secara sederhana, sehingga arus data dan informasi dapat terlihat secara jelas.

  Pemodelan sistem merepresentasikan visualisasi bentuk sistem yang diinginkan oleh pemakai. Sedangkan program yaitu susunan instruksi yang dimasukkan kedalam komputer untuk dijalankan oleh komputer (Mico, 1996, hal 93). Perangkat pemodelan sistem disini meliputi :

2.5.1 Konteks Diagram atau Diagram Context (DC)

  Untuk menggambarkan suatu interaksi dalam sistem informasi secara umum diperlukan suatu diagram konteks yang menjelaskan mengenai keterkaitan sistem informasi tersebut dengan entitas-entitas yang ada didalam sistem.

  Diagram konteks menurut Budi Sutedjo (2002, hal 116) merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi SI tersebut dengan lingkungan dimana sistem tersebut ditempatkan. Dalam penggambaran itu, sistem dianggap sebagai sebuah objek yang tidak dijelaskan secara rinci karena yang ditekankan adalah interaksi sistem dengan lingkungan yang akan mengaksesnya. Dalam pembentukan diagram konteks, beberapa hal berikut perlu diperhatikan : •

  Kelompok pemakai, baik pihak internal atau eksternal perusahaan, dan departemen terkait.

  •

  Kemungkinan kejadian-kejadian yang akan terjadi dalam penggunaan sistem harus diidentifikasi secara lengkap.

  •

  Arah anak panah yang menunjukkan aliran data jangan sampai terbalik agar dapat memberikan pemahaman yang benar terhadap seluruh proses sistem yang akan dibentuk.

  •

  Setiap kejadian digambarkan dalam bentuk tekstual yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembuat sistem.

2.5.2 Diagram Data Alir atau Data Flow Diagram (DFD).

  Data flow Diagram (DFD) adalah sebuah teknik grafis menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

  Data Flow Diagram merupakan peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukkan dari dan kemana data

  mengalir serta penyimpanannya. DFD juga dikenal sebagai grafik aliran data atau bubble chart.

  Ada empat komponen data flow diagram menurut Jogiant.H.M (1995:705) antara lain:

1. Kesatuan Eksternal (External Entity)

  Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan kesatuan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan dilingkunagan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan kesatuan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan dilingkunagan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain

  Kesatuan luar kebanyakan adalah salah satu dari :

  a. Suatu kantor, departemen atau devisi dalam perusahaan tetapi diluar sistem yang sedang dikembangkan.

  b. Suatu organisasi atau orang yang berada diluar organisasi seperti pelanggan atau pemasok.

  c. Sistem informasi diluar sisitem yang dikembangkan.

  d. Sumber asli dari akuntansi.

  e. Penerima akhir dari laporan yang dihasilkan oleh sistem seperti manajer .

  Gambar 2.11 Kesatuan Eksternal DFD (Sumber : Kristianto, 2004 : 66)

2. Arus data

  Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol suatau anak panah. Arus data ini mengalirkan diantara proses (process), simpanan data (data store), dan kesatuan luar (exsternal entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

  Gambar 2.12 Arus data di DFD (Sumber : Kristianto, 2004 : 67)

3. Proses

  Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses atau yang mengubah input menjadi output.

  Gambar 2.13 Prosse data di DFD (Sumber : Kristianto, 2004 : 68)

  Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi berikut:

  a. Identifikasi proses Identifikasi ini pada umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan acuan dari proses dan ditulis pada bagian atas di simbol proses.

  b. Nama proses Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama dari proses harus jelas dan lengkap menggambarkan kegiatan prosesnya.

  Suatu proses terjadi karena adanya arus data yang masuk (input) dan hasil dari proses adalah merupakan arus data lain yang mengalir (output). Beberapa kemungkinan arus data dalam suatu proses :

  a. suatu proses yang menerima sebuah arus data dan menghasilkan sebuah arus data.

  b. Suatu proses yang menerima lebih dari satu arus data dan menghasilkan sebuah arus data.

  c. Suatu proses yang menerima satu arus data dan menghasilkan lebih dari sebuah arus data.

  Pada umumnya kesalahan proses DFD adalah:

  a. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output, kesalahan ini disebut dengan kesalahan black hole (lubang hitam).

  b. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input, kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib).

4. Simpanan Data (Data Store)

  Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa sebagai :

  a. Suatu file atau database di sistem komputer

  b. Suatu arsip atau catatan manual

  c. Suatu kotak tempat data di meja seseorang

  d. Suatu tabel acuan manual

  e. Suatu agenda atau buku

  Gambar 2.14 Simpan store di DFD (Sumber : Kristianto, 2004 : 70)

  Di dalam pengambaran simpanan data di DFD perlu diperhatikan beberapa hal, sebagai berikut :

  a. Hanya proses saja yang berhubungan dengan simpanan data, karena yang menggunakan atau merubah data di simpanan data adalah suatu proses.

  b. Data flow yang menuju ke data store dari proses menunjukkan proses update terhadap data yang tersimpan dalam data store. update dapat berupa:

  1. Menambah atau menyimpan record baru atau dokumen baru kedalam data store.

  2. menghapus record atau mengambil dokumen dari data store.

  3. Merubah nilai data dari suatu record atau di suatu dokumen yang ada di data store.

  c. Data flow yang berasal dari data store kesuatu proses menunjukkan bahwa proses tersebut menggunakan data yang ada di data store.

  Untuk suatu proses yang melakukan kedua-duanya, yaitu menggunakan danupdate data store

  Flowchart (bagan alir) adalah bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Flowchart dibuat dengan menggunakan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan suatu proses dalam program (Jogiyanto HM,1995:797).

  Adapun simbol Flowchart adalah sebagai berikut :

  Tabel 2.5 Simbol Aliran Sistem (Sumber: Joginto.HM, 1995)

  Simbol

  Keterangan

  Simbol Proses yaitu untuk pengolahan data, yaitu mewakili suatu proses. Simbol untuk input dan output digunakan untuk mewakili suatu data input dan output.

  Simbol keputusan untuk mengambil keputusan atau digunakan untuk suatu penyelesaian kondisi di dalam program.

  Simbol proses terdefinisi digunakan untuk menunjukkan suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan ditempat lain

  Simbol persiapan digunakan memberikan nilai awal suatu besaran

  Simbol titik terminal menunjukkan awal dan akhir program atau proses

  Simbol penghubung digunakan untuk menunjukkan sambungan dari bagian alir yang terputus dihalaman yang masih sama atau halaman lain

  Simbol garis (flow lines symbol) digunakan untuk menunjukkan arus dari proses.

2.5.4 Entity Relationship Diagram (ERD).

  Entity Relationship adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan [Waljiayanto, 2000]. Entity Relationship Diagram (ERD) atau yang juga dikenal dengan diagram relasional tabel, digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. yang digunakan dalam diagram relasional ini antara lain :

  1. Entitas.

  Gambar 2.15 Simbol Entitas (Sumber : Madcoms, 2003)

  Dilambangkan dengan lingkaran elipse dengan keterangan nama field didalamnya. Entitas memiliki fungsi sebagai simbol untuk identitas nama field yang ada dalam tabel.

  2. Tabel.

  Gambar 2.16 Simbol Tabel (Sumber : Madcoms, 2003)

  Dilambangkan dengan persegi panjang dengan keterangan nama label di dalamnya. Simbol ini akan berhubungan langsung dengan entitas dan penghubung.

  3. Penghubung.

  Gambar 2.17 Simbol Penghubung (Sumber : Madcoms, 2003)

  Dilambangkan dengan belah ketupat yang akan berhubungan dengan entitas yang menghubungkan antar tabel.

  2.5.4.1 Jenis-jenis Relationship :

a. Satu ke satu (One to One)

  Setiap setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu sebaliknya setiap entitas pada himpunan etitas A berhubungan dengan paling banyak dengan entitas A

  Gambar 2.18 Relasi satu ke satu (Sumber: Fathansyah , 1999:77)

b. Satu ke banyak (One to Many)

  Setiap setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya , dimana setiap entitas pada himpunan entitas B behubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

  Entitas

  Gambar 2.19 Relasi satu ke banyak (Sumber: Fathansyah , 1999:78) Gambar 2.19 Relasi satu ke banyak (Sumber: Fathansyah , 1999:78)

  Setiap entitas pada himpunan entitas A behubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya , dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan degan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.

  Entitas Enti tas Entitas

  Gambar 2.20 Relasi banyak ke satu

  (Sumber: Fathansyah , 1999:77)

d. Banyak ke banyak (Many to Many)

  Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

  Gambar 2.21 Relasi banyak ke banyak

  (Sumber: Fathansyah , 1999:79)