Tinjauan Tentang Basis Data
2.3 Tinjauan Tentang Basis Data
Menurut Fathansyah (1999:2) Basis Data dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:
Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisir sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Kumpulan file tabel arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.
Menurut Jogiyanto H.M (1995:217) Basis Data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen paling penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedaia informasi bagi penggunanya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system (sistem basis data).
2.3.1 Operasi Basis Data
Didalam sebuah disk, basis data dapat diciptakan dan dapat pula ditiadakan. Di dalam sebuah disk dapt pula menempatkan beberapa (lebih dari satu) basis data. Sementara dalam sebuah basis data dapat menempatkan satu atau Didalam sebuah disk, basis data dapat diciptakan dan dapat pula ditiadakan. Di dalam sebuah disk dapt pula menempatkan beberapa (lebih dari satu) basis data. Sementara dalam sebuah basis data dapat menempatkan satu atau
Operasi-operasi dasar dilakukan berkenaan dengan basis data meliputi :
1. Pembuatan basis data baru (create database), yang identik dengan pembuatan lemari arsip baru.
2. Penghapusan basis data (drop table), yang identik dengan perusakan lemari arsip beserta isi.
3. Pembuatan filetable baru ke suatu basi data (create table), yang identik dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang sudah ada.
4. Penghapusan filetable baru ke suatu basi data (drop table), yang identik dengan perusakan map arsip lama yang ada disebuah lemari arsip.
5. Penambahan atau pengisian data baru kesebuah filetabel di sebuah basis data (insert), yang identik dengan penambahan lembar arsip kesebuah map arsip.
6. Pengambilan data dari filetabel di sebuah basis data (retive search), yang identik dengan pencarian lembaran arsip dari sebuah map arsip.
7. Pengubahan data dari sebuah file tabel (update), yang identik dengan perbaikan isi lembar arsip yang ada di sebuah map arsip.
8. Penghapusan data dari sebuah filetabel (update), yang identik dengan penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
2.3.2 Objek Basis Data
Tujuan utama dalam pengelolaan data dalam basis data adalah agar dalam pencarin data dengan mudah dan cepat. Secara lengkap, pemanfaatan basi data dilakukan untuk menemukan sejumlah tujuan (objek) seperti berikut :
1. Kecepatan dan kemudahan (speed)
Pemanfaatan basis data memungkinkan menyimpan data, perubahan data, menampilkan data dengan lebih cepat dan mudah, dibandingkan secara manual atau secara elektronik tetapi tidak dalam penerapan basis data, missal dalam bentuk teks biasa.
2. Efisiensi ruang penyimpanan (space)
Keterkaitan antar kelompok data dalam basis data, maka redundansi (pengulangan) data akan terjadi. Banyak redundansi memperbesar ruang penyimpanan (di memori utama atau memori sekunder) yang harus disediakan. Dengan basis data optimalisasi dan efisensi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan, karena dapat melakukan penekanan redundansi data dengan pengkodean atau membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan.
3. Keakuratan (accuracy)
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan cara aturan tipe data, domain data, keunikan data, yang dapat diterapkan dalam sebuah basis data, berguna unuk penekanan ketidak akuratan pemasukan dan penyimpanan data.
4. Ketersediaan (availability)
Pertambahan data akan semakin bertambah dan membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Dan tidak semua data yang ada digunakan, sehingga data dikelompokkan menjadi ; data utama master, data transaksi, data histori, dan data kadaluarsa. Data yang jarang atau tidak pernah digunakan dapat di keluarkan dari basis data yang sedang aktif (off-line) dengan cara penghapusan atau memindahkan ke media penyimpanan off-line (removable disk, tape). Selain itu dengan adanya kepentingan pemakain data, maka basis data dapat memiliki data yang disebar diberbagai wiilayah atau daerah, dengan pemanfaatan teknologi komputer data yang ada disuatu cabang dapat diakses oleh cabang lain.
5. Kelengkapan (completeness)
Kelengkapan data yang dikelola dalam basis data bersifat relatif (baik terhadap kebutuhan pemakaian atau waktu). Dalam basis data selain menyimpan data juga menyimpan struktur (definisi objek dan definisi detail objek dalam basis data, seperti struktur file tabel atau indeks). Kebutuhan akan kelengkapan data, sehingga dengan basis data kita dapat menambah record data, perubahan struktur dalam basis data, baik dalam penambahan tabel atau penambahan field baru dalam tabel.
6. Keamanan (security)
Dalam basis data dapat ditentukan siapa saja yang dapat mengakses data beserta objek didalamnya, dan menetukan jenis operasi apa saja yang boleh digunakan, seperti: adanya password.
7. Kebersamaan Pemakaian (sharability)
Pemakai basis data tidak terbatas untuk satu pemakai saja atau satu lokasi
atau oleh satu sistemaplikasi saja. Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini.