SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI GIZI

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI GIZI BURUK PADA ANAK BERBASIS WEB

Oleh : INDAH NURUL AFIFAH NIM. 04550048 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG 2009

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI GIZI BURUK PADA ANAK BERBASIS WEB

  Diajukan Kepada: Universitas Islam Negeri (UIN) Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Oleh : INDAH NURUL AFIFAH NIM. 045500448 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG 2009

HALAMAN PERSETUJUAN SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI GIZI BURUK PADA ANAK BERBASIS WEB SKRIPSI

Oleh : INDAH NURUL AFIFAH

  NIM. 04550048

Telah Disetujui oleh :

  Dosen Pembimbing I

  Dosen Pembimbing II

  Syahiduz Zaman, M. Kom

  M. Ainul Yaqin, S.Si., M.Kom

  NIP. 150 368 777

  NIP. 150 377 940

  Malang, 29 Januari 2009

Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang

  Suhartono, S.Si, M.Kom NIP. 150 327 241

HALAMAN PENGESAHAN SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI GIZI BURUK PADA ANAK BERBASIS WEB SKRIPSI

Oleh : INDAH NURUL AFIFAH

  NIM. 04550048

Telah dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk

  Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S. Kom)

Pada Tanggal, 15 Januari 2009

  Susunan Dewan Penguji

  Tanda Tangan

  1. Penguji Utama

  : Totok Chamidy, M.Kom

  2. Ketua Penguji

  : M. Amin Hariyadi, M.T

  3. Sekertaris Penguji : Syahiduz Zaman, M.Kom

  NIP.150 368 777

  4. Anggota Penguji : M. Ainul Yaqin, S.Si., M.Kom (

  NIP. 150 377 940

  Mengetahui dan Mengesahkan Ketua Jurusan Teknik Informatika

  Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang

  Suhartono, S.Si, M.Kom NIP. 150 327 241

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

  Nama

  : Indah Nurul Afifah

  : Teknik Informatika

  Fakultas

  : Sains dan Teknologi

  Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

  Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

  Malang, 30 Januari 2009 Yang membuat pernyataan,

  Indah Nurul Afifah NIM. 04550048

  Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, Maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, Maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya.

  Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara

  hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Yunus : 107)

  - - '

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillahirrobbil ’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan segala rahmat, taufiq, hidayah, dan karunia-Nya, tak lupa teriring Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah dalam meraih kesuksesan di dunia dan akhirat, sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan skripsi dengan judul "SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI GIZI BURUK PADA ANAK BERBASIS WEB". Sebagai salah satu persyaratan akademis dalam menyelesaikan program studi Teknik Informatika Spesialisasi Teknik Informatika jenjang Strata-1 (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.

  Dalam Skripsi ini dijelaskan bagaimana sistem ini bekerja. Sehingga nantinya dapat digunakan sebagai cara untuk mengidentifikasi gizi dan menentukan tipe gizi pada anak yang berusia 0-5 tahun

  Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan dan dorongan. Maka melalui kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan rasa hormat yang setinggi-tingginya, terima kasih yang begitu mendalam dan penghargaan yang tulus kepada yang terhormat Bapak Syahiduz Zaman, M.Kom., selaku dosen pembimbing I, Bapak Ainul Yaqin, S.Si., M.Kom., selaku dosen pembimbing II, serta Ibu Dr. Anik Puryatni, Sp.A selaku pembimbing di RSU Dr. Saiful Anwar Malang, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk, koreksi, saran, serta Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan dan dorongan. Maka melalui kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan rasa hormat yang setinggi-tingginya, terima kasih yang begitu mendalam dan penghargaan yang tulus kepada yang terhormat Bapak Syahiduz Zaman, M.Kom., selaku dosen pembimbing I, Bapak Ainul Yaqin, S.Si., M.Kom., selaku dosen pembimbing II, serta Ibu Dr. Anik Puryatni, Sp.A selaku pembimbing di RSU Dr. Saiful Anwar Malang, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk, koreksi, saran, serta

  Terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya penulis sampaikan pula kepada yang terhormat:

  1. Ayah dan Bunda yang telah banyak memberikan cinta, kasih dan sayangnya

  kepada penulis hingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini, serta kepada Kakak dan Adik-adikku terima kasih buat doa, dorongan semangat dan keceriaan yang diberikan kepada penulis.

  2. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku rektor Universitas Islam Negeri

  (UIN) Malang beserta seluruh staf.

  3. Bapak Prof. Drs. Sutiman Bambang Sumitro, SU., DSc, selaku Dekan

  Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang beserta seluruh staf.

  4. Bapak Suhartono, M,Kom., selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika

  Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.

  5. Ibu Ririn Kusumawati, M.Kom, selaku dosen wali.

  6. DR. Dr. T.P. Hutapea, Sp.P., MARS., DTCE selaku Direktur RSU Dr.

  Saiful Anwar Wadir Pelayanan dan Pendidikan Malang yang telah menerima penulis dengan baik untuk melaksanakan penelitian skripsi di RSU Dr. Saiful Anwar Malang beserta staf.

  7. Prof. Dr. dr. M. Istiadjid ES, SpS, SpBS selaku Ketua Komisi Etik

  Penelitian Kesehatan, yang telah memberi persetujuan kepada penulis Penelitian Kesehatan, yang telah memberi persetujuan kepada penulis

  8. Dr. Rahma, Sp.A., Dr Astri Proborin SP.A., yang telah banyak membantu

  memberikan keterangan kepada penulis selama melakukan penelitian. Ibu Reni dan Ibu Nia selaku staf bagian DIKLIT, Ibu Feronica selaku kepala IRNA IV yang telah menerima, membantu dan memberikan pelayanan kepada penulis selama melakukan penelitian dengan baik.

  9. Perpustakaan Poltekkes Malang, yang telah memeberikan ijin kepada

  penulis untuk memakai fasilitas perpustakaan.

  10. Seluruh dosen Jurusan Teknik Informatika baik yang telah memberikan

  ilmunya di spesialisasi teknik Teknik Informatika maupun pada Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU).

  11. Seluruh Asisten Laboratorium Teknik Informatika Universitas Islam Negeri

  (UIN) Malang yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan serta keceriaan.

  12. Bara dan Prima, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan

  kepada penulis dan memberikan supportnya selama penulis menyelesaikan skripsi.

  13. Sahabat2 dan teman2, khususnya Lil Hanifah, Istidianah, Isna, Ajeng, Aina,

  Tri, Arif, Titis, Eva, Anton_Mamek terima kasih buat kecerian, semangatnya, dan bantuan selama penulis menyelesaikan skripsi dan studi di Universitas Islam Negeri (UIN) Malang "you are the best friend"

  14. Reni, Maya, Umar, Sofi, Wafdan, Pipit, Rofi, Herle, Eva, Febri, Nurul,

  Muzank_titin, Fuada, Rosi, Nia, serta seluruh teman di Kos Sunan Drajat 4, terima kasih buat doa, keceriaan, semangat dan bantuan yang diberikan kepada penulis.

  15. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

  Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah dilakukannya.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sebagai manusia biasa tentunya tidak akan luput dari kekurangan dan keterbatasan. Maka dengan segenap kerendahan hati, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya bila dalam penulisan skripsi ini jauh dari sempurna oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga Laporan skripsi ini bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun pihak lain yang memanfaatkan dan dapat berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

  Malang, 10 Januari 2009 Penulis

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Tabel Anthropometri Z-score BBTB Lampiran 2 : Tabel Anthropometri Z-score TBU Lampiran 3 : Tabel Anthropometri Z-score BBU Lampiran 4 : Percentiles og Upper Arm Circumference and Estimaled

  Upper Arm Muscle

  Lampiran 5 : Status Pasien a.n Nurfaizah Lampiran 6 : Status Pasien a.n M. Yasin Lampiran 7 : Status Pasien a.n Aditya Lampiran 8 : Status Pasien a.n Lis Mardiana Lampiran 9 : Status Pasien a.n Rehan Lampiran 10 : Status Pasien a.n Dani Bima Lampiran 11 : Status Pasien a.n Faris Lampiran 12 : Status Pasien a.n Hatmaja Lampiran 13 : Status Pasien a.n Azwa Lampiran 14 : Status Pasien a.n Rehan Lampiran 15 : Status Pasien a.n Revangga Lampiran 16 : Permohonan Surat Ijin Pengambilan Data Lampiran 17 : Surat Balasan Dari RS. Saiful Anwar Lampiran 18 : Keputusan Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Malang Lampiran 19 : Foto-foto Penelitian

ABSTRAK

  Afifah, Indah Nurul. 2009. 04550048. Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Gizi

  Buruk Pada Anak Berbasis Web. Pembimbing : (I) Syahiduz Zaman, M.Kom, (II) M.Ainul Yaqin, S.Si., M.Kom.

  Kata Kunci : Sistem Pakar, Gizi Buruk Pada Anak, Forward Chaining,

  Gizi buruk adalah kondisi tubuh yang tampak sangat kurus karena makanan yang dimakan setiap hari tidak dapat memenuhi zat gizi yang dibutuhkan terutama energi dan protein.

  Ada beberapa penyebab terjadinya masalah terhadap pertumbuhan dan perkembangan seorang anak yang menyebabkan anak terkena penyakit gizi, diantaranya penyebab langsung contohnya kurangnya asupan makanan, yang

  kedua penyebab tidak langsung contohnya persediaan makanan di rumah.

  Anak yang terkena gizi buruk harus cepat ditangani dengan baik, karena apabila tidak cepat ditangani akan menyebabkan kematian. Namun masih banyak orang tua yang memiliki pengetahuan yang terbatas terhadap masalah gizi. Gizi dapat dideteksi sejak dini dan kemudian dilakukan penanganan yang tepat dan intensif.

  Ada beberapa cara untuk menentukan status gizi seorang anak, salah satunya adalah cara antropometri, cara ini membandingkan antara berat badan dengan tinggi badan, yang nantinya akan menghasilkan analisa berupa berat badan per usia, tinggi badan per usia, dan berat badan per tinggi badan. yang kemudian untuk menentukan tipe gizinya melihat dari hasil analisa berat badan per tinggi badan. apabila hasil analisa berat badan per tinggi badan menunjukkan status gizi buruk maka periksaan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik yang meliputi, edema, hepatomegali, dermatosis, edema+dermatosis, dan perubahan rambut, serta penilaian pada albuminnya.

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat sistem pakar yang mampu mengidentifikasi gizi buruk pada anak yang berusia 0 hingga 5 tahun. Pembuatan sistem pakar ini menggunakan pemrograman PHP dan MySQL sebagai basis data. Dengan metode inferensi yang digunakan adalah forward chaining,

  Berdasarkan dari analisa data yang diperoleh dari RS. Saiful Anwar Malang dengan menggunakan aplikasi ini ada beberapa hasil yang sesuai dengan aplikasi ini dan ada yang kurang sesuai. Hal tersebut dikarenakan adanya faktor- faktor lain yang mempengaruhinya, misalnya faktor keturunan. Aplikasi ini dapat membantu dokter spesialis anak yang menentukan status gizi anak berdasarkan berat badan per tinggi badan dengan klasifikasi KEP (Mclaren) dan menentukan albuminnya, maka akan ditemukan tipee gizi buruk yang sedang diderita oleh anak

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Artinya: “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan

  Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada- Nya saja menyembah”. (An-Nahl 114)

  Demikianlah firman Allah dalam Al-Qur’an, telah dijelaskan kepada kita sebagai manusia yang bertaqwa hendaknya kita selalu mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah dengan selalu mengkonsumsi makanan yang halal lagi baik, dikatakan makanan yang halal yaitu makanan yang boleh dimakan dan tidak ada larangan menurut hukum Islam atau syar’ie untuk memakannya, sedangkan dikatakan makanan yang baik mempunyai cakupan yang luas salah satunya yaitu makanan yang bergizi.

  Dalam konteks permasalahan makanan yang halal dan baik, merupakan kewajiban orang tua untuk memberikan makanan yang halal dan baik kepada anak-anaknya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, akan tetapi realita di negara Indonesia tidak demikian adanya. Karena akhir-akhir ini sering dikejutkan dengan ditemukannya penyakit gizi buruk yang pada dasarnya Indonesia merupakan negara yang subur dan makmur.

  Sedangkan gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia (SDM). Gangguan gizi pada awal kehidupan akan Sedangkan gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia (SDM). Gangguan gizi pada awal kehidupan akan

  Salah satu bentuk dari gizi kurang yaitu gizi buruk (severe malnutrition). Gizi buruk (severe malnutrition) adalah suatu istilah teknis yang umumnya dipakai oleh kalangan gizi, kesehatan dan kedokteran. Gizi buruk merupakan bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun. Gizi buruk bukan hanya disebabkan oleh kondisi sosial, ekonomi, budaya keluarga, pola asuh, daya beli keluarga, dan juga pengetahuan ibu, Tetapi juga karena secara langsung masalah gizi buruk dipengaruhi oleh tidak cukupnya konsumsi energi, protein dan zat gizi lain serta adanya infeksi penyakit.

  Perkembangan anak tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik (nature) atau merupakan produk lingkungan (nurture) saja. Model biopsikososial pada tumbuh kembang anak mengakui pentingnya pengaruh kekuatan intrinsik dan ekstrinsik. Tinggi badan misalnya adalah fungsi antara faktor genetik (biologik), kebiasaan makan (psikologik) dan terpenuhinya makanan bergizi (sosial) pada anak.

  Kelainan pertumbuhan anak yang dijumpai adalah antara lain perawakan pendek (short stature), perawakan tinggi (tall stature), yang diklasifikasikan sebagai variasi normal dan patologis, malnutrisi dan obesitas, sehingga diperlukan suatu kiat dalam pengukuran antropometri sebagai salah satu cara penilaiannya.

  Selain dari itu, dampak krisis ekonomi yang melanda negeri ini juga menyebabkan harga-harga barang menjadi semakin mahal, termasuk juga harga Selain dari itu, dampak krisis ekonomi yang melanda negeri ini juga menyebabkan harga-harga barang menjadi semakin mahal, termasuk juga harga

  …………….

  Artinya: “.........dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena

  takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka”. (Al-An’aam:151)

  Ayat diatas menjelaskan tentang larangan Allah terhadap orang tua untuk membunuh anak-anaknya, membunuh disini memiliki makn yang luas. Orang tua tidak boleh mengabaikan hak-hak yang harus diterima anak, misalnya pendidikan dan kesehatan. Karena anak merupakan amanah atau titipan yang diberikan oleh Allah.

  Pada ayat diatas juga dijelaskan sebagai orang tua tidak boleh merasa takut miskin untuk menghidupi anak-anaknya, karena semua rezeki telah diatur oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Kaya dan Maha Pemberi Rezeki kepada setiap makhluq-Nya.

  Maka pemahaman pengetahuan mengenai gizi dan upaya-upaya peningkatan perbaikan gizi sangat diperlukan guna mencegah secara dini memburuknya kemungkinan yang akan terjadi. Akan tetapi hal ini mempunyai kesulitan bagi masyarakat yang pengetahuannya kurang di bidang gizi.

  Kesulitan ini dapat diatasi dengan pakar gizi. Pakar bidang gizi bisa merupakan dosen yang kompeten pada suatu bidang gizi, bisa merupakan seorang Kesulitan ini dapat diatasi dengan pakar gizi. Pakar bidang gizi bisa merupakan dosen yang kompeten pada suatu bidang gizi, bisa merupakan seorang

  Dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin pesat, hasil dari pemikiran dan pelatihan manusia-manusia cerdas, telah berkembang suatu teknologi yang mampu mengadopsi proses dan cara pikir manusia yaitu kecerdasan buatan atau Artificial Intellegence (AI). Kecanggihan cara berpikir manusia ini sudah dijelaskan dalam Al-Quran.

  Artinya: “Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran

  dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)”. (Al-Baqarah:269)

  Dari ayat tersebut jelas bahwa Allah telah memberikan karunia kepada orang-orang yang mau berpikir, kecerdasan buatan merupakan bagian dari ilmu komputer yang khususnya membuat hardware atau software agar komputer dapat menirukan bagaimana manusia berpikir pada saat memecahkan masalah dan Dari ayat tersebut jelas bahwa Allah telah memberikan karunia kepada orang-orang yang mau berpikir, kecerdasan buatan merupakan bagian dari ilmu komputer yang khususnya membuat hardware atau software agar komputer dapat menirukan bagaimana manusia berpikir pada saat memecahkan masalah dan

  Artificial Intelligence (AI) memiliki berbagai macam aplikasi, salah satunya adalah sistem pakar. Sistem pakar merupakan program Artificial Intelligence (AI) yang menggabungkan basis pengetahuan dengan inference engine. Program ini bertindak sebagai seorang konsultan yang cerdas atau penasehat dalam suatu lingkungan keahlian tertentu. Sebagai hasil dari himpunan pengetahuan yang telah dikumpulkan dari beberapa orang pakar. Salah satu bidang aplikasi yang cukup menonjol dalam sistem pakar adalah proses diagnosis. Dalam pengertian umum diagnosis merupakan proses menentukan penyebab atau sumber-sumber kegagalan dari suatu sistem atau peralatan yang berdasarkan gejala-gejala yang teramati. Proses diagnosis ini juga dapat melibatkan tindakan perbaikan atau pengobatan. Proses diagnosis sering dilakukan oleh pakar dalam bidang penelitian maupun kedokteran.

  Dengan sistem pakar proses konsultasi masyarakat akan lebih mudah, karena pengetahuan para ahli gizi telah diadopsi dalam sistem ini. Pada skripsi ini menggunakan metode forward chaining, metode ini dilakukan untuk mencocokkan fakta atau pernyataan.

  Berdasarkan dari uraian di atas maka perlu dibuat sebuah aplikasi, sehingga nantinya penelitian tentang gizi buruk pada anak ini dapat memberi Berdasarkan dari uraian di atas maka perlu dibuat sebuah aplikasi, sehingga nantinya penelitian tentang gizi buruk pada anak ini dapat memberi

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut "Bagaimana membuat program aplikasi sistem pakar untuk menentukan status gizi menurut berat badan per tinggi badannya (BBTB) dan mengetahui tipe gizi buruk pada anak?"

1.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan mengaplikasikan sistem pakar yang mampu menentukan status gizi menurut berat badan per tinggi badan (BBTB) dan mengidentifikasi tipe gizi buruk pada anak dengan memperhatikan aturan-aturan (rule-rule) secara cepat dan tepat dengan metode dan disain sistem yang telah dibuat.

1.4 Manfaat Penelitian

  Dengan dirancang dan dibangunnya sistem pakar untuk menentukan status gizi dan untuk mengidentifikasi tipe gizi buruk pada anak diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : Dengan dirancang dan dibangunnya sistem pakar untuk menentukan status gizi dan untuk mengidentifikasi tipe gizi buruk pada anak diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

  Akan menambah khazanah keilmuan, pemikiran dan pengalaman dalam bidang Teknik Informatika, serta sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Strata Satu (S-1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.

b. Bagi Lembaga

  Hasil dari penelitian ini kiranya dapat digunakan sebagai tambahan informasi dalam meningkatkan output pendidikan khususnya di perguruan tinggi, yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.

c. Bagi RS. Saiful Anwar Malang

  Dapat digunakan untuk mempermudah dokter spesialis anak yang menangani gizi untuk memeriksa pasien.

d. Bagi Masyarakat Umum

  1. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk mencegah dan menanggulangi masalah gizi buruk pada anak yang terpadu di tanah air dan berkesinambungan dari semua pihak khususnya dari daerah., utamanya pemerintah daerah dengan melakukan upaya-upaya yang diperlukan.

  2. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pijakan bagi penelitian- penelitian berikutnya yang membahas mengenai masalah sistem pakar

  3. Berguna untuk pengembangan dalam sumber daya manusia dalam pendidikan mengenai keluarga sadar gizi (kadarzi) dan juga teknologi.

  4. Berguna untuk membantu menangani permasalahan dalam konsep mendiagnosa gejala gizi buruk sehingga nantinya dapat diketahui tipe gizi buruk pada anak.

1.5 Batasan Masalah

  Agar tetap terarah dan terfokus pada permasalahan yang diangkat, maka

  ruang lingkup dibatasi pada:

  1. Jenis penyakit, yaitu khusus untuk mengidentifikasi penyakit gizi pada anak.

  2. Aplikasi ini hanya difokuskan untuk menentukan status gizi pada anak usia 0 hingga 5 tahun.

  3. Sistem ini hanya untuk menentukan status gizi kemudian jika ternyata anak dinyatakan gizi buruk maka sistem akan melanjutkan pada proses pengidentifikasian tipe gizi buruk.

  4. Perancangan dan pembangunan sistem pakar untuk menentukan status gizi dalam mengidentifikasi tipe gizi buruk dengan cara anthropometri, yaitu dengan pemeriksaan pada Berat Badan per Usia (BBU), Tinggi Badan per Usia (TBU), Berat Badan per Tinggi Badan (BBTB), dan Lingkar Lengan Atas (LLA), dan jika diketahui anak terkena gizi buruk dari Berat Badan per Tinggi Badan (BBTB) maka dilanjutkan dengan penentuan gejala untuk mengetahui tipe gizi buruk seorang anak dengan menggunakan klasifikasi Mclaren dan Albumin.

  5. Untuk menyatakan status gizi menggunakan cara Z-Skor terhadap nilai median dan untuk menentukan tipe gizi buruk yaitu berdasarkan data-data yang telah diperoleh pada penelitian.

  6. Sistem pakar ini dibuat berdasarkan data-data yang diperoleh dari Dokter spesialis anak di RS Saiful Anwar Malang.

  7. Bagaimana aturan-aturan forward chaining dalam mengerjakan sistem pakar untuk mendiagnosa gizi buruk terhadap anak

  8. Sistem pakar untuk mendiagnosa gizi buruk terhadap anak ini berbasis web dengan menggunakan PHP, MySQL sebagai database, Adobe Photoshop dan software pendukung lainnya jika diperlukan.

1.6 Penelitian Yang Berkaitan

  Penelitian yang serupa juga telah dilakukan oleh mahasiswa STIKI dalam studi khususnya, oleh Ayulis Sugeng N. Angkatan 2006, hanya saja pada penelitian tersebut hanya mengkaji saja tidak membangun sebuah program.

1.7 Metodologi Penelitian

  Tahap-tahap yang dilakukan dalam mengerjakan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

  1. Pengumpulan Data

  Beberapa metode yang akan digunakan dalam pengumpulan data:

  a. Wawancara

  Menurut S. Margono, wawancara merupakan sebuah alat pengumpul informasi dengan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk menjawab secara lisan pula (Margono,2002:165). Hal senada dikatakan oleh Lexy. J. Moleong, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu antara pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai (interviewee) (Moleong, 2000:5).

  Data yang berkaitan dengan penelitian diperoleh dari wawancara dengan dokter spesialis anak di RS. Saiful Anwar Malang. Hasil dari wawancara akan digunakan untuk menggambarkan atau mendiskripsikan proses pengdentifikasian gizi buruk pada anak.

  b. Studi Literatur

  Pada metode ini penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan sebagai referensi dalam penulisan laporan dan pembuatan program. Metode ini adalah suatu tahap dalam pengumpulan data yaitu melalui studi pustaka sebagai pendukung dan penunjang penyusunan tugas akhir.

  2. Analisa Data dan Sistem

  Membuat analisa terhadap data yang sudah diperoleh dari hasil wawancara yaitu menggabungkan dengan kebutuhan user dengan menggunakan pemodelan sistem.

  3. Perancangan Sistem

  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang merupakan metode dalam mengidentifikasi gizi buruk pada anak dibawah lima tahun dengan meneliti jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas yang bertujuan untuk memperoleh data-data secara sistematis, akurat, dan faktual tentang cara menentukan status gizi dan menentukan tipe gizi buruk pada anak.

  Berdasarkan waktunya, penelitian ini termasuk penelitian Crissectional dimana data diambil dalam satu waktu tertentu.

  Pada fase ini merupakan fase untuk memahami rancangan sistem

  informasi sesuai data yang ada dan mengimplementasikan model yang diinginkan informasi sesuai data yang ada dan mengimplementasikan model yang diinginkan

  

  4. Pembuatan Program

  Membuat program dan merepresentasikan hasil desain ke dalam pemrograman dengan PHP dan MySQL berdasarkan sistem yang sudah dirancang dan telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat khususnya mengenai penanganan gizi buruk terhadap anak.

  5. Evaluasi Program

  Menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur dan sistem yang telah disusun secara keseluruhan. Proses uji coba ini diperlukan untuk memastikan bahwa sistem yang telah dibuat sudah benar, sesuai dengan karakteristik yang ditetapkan dan tidak ada kesalahan-kesalahan yang terkandung di dalamnya.

  6. Pembuatan Laporan Tugas Akhir

  Tahap akhir dari pembuatan tugas akhir ini adalah membuat laporan dari yang telah dikerjakan selama proses pembuatan tugas akhir dan dijadikan sebagai dokumentasi tugas akhir.

1.8 Definisi Istilah

  Anthropometri : (Dari Bahasa Yunani

  yang berati manusia and

  yang berarti mengukur, secara literal berarti "pengukuran manusia"), dalam antropologi fisik merujuk pada pengukuran individu manusia untuk mengetahui variasi fisik manusia.

  Dermatosis : Kelainan kulit yang khas, dimulai dengan titik merah menyerupai petechia (perdarahan kecil yang timbul sebagai titik berwarna merah keunguan, pada kulit maupun selaput lendir), yang lambat laun kemudian menghitam. Setelah mengelupas, terlihat kemerahan dengan batas menghitam. Kelainan ini biasanya dijumpai di kulit sekitar punggung, pantat, dan sebagainya. Edema : Meningkatnya volume cairan di luar sel (ekstraseluler) dan di luar pembuluh darah (ekstravaskuler) disertai dengan penimbunan di jaringan serosa. Hepatomegali : Pembesaran organ hati yang disebabkan oleh berbagai jenis penyebab seperti infeksi virus hepatitis, demam tifoid, amoeba, pemimbunan lemak (fatty liver), penyakit keganasan seperti leukemia, kanker hati (hepatoma) dan penyebaran dari keganasan (metastasis). Keluhan dari hepatomegali ini gangguan dari sistem pencernaan seperti mual dan muntah, nyeri perut kanan atas, kuning bahkan buang air besar hitam. Pengobatan pada kasus hepatomegali ini berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Kwashiorkor : Terdapat tanda-tanda klinis yang tampak pada penderita gizi buruk tipe kwashiorkor diantaranya : (1) Bengkak (oedema) hampir di seluruh tubuh, terutama punggung dan kaki. (2) Muka bulat dan sembap (moon face). (3) Mata kuyu dan sayu. (4) Rambut tipis, jarang, dan mudah dicabut. (5) Terdapat bercak merah-hitam pada kulit, kadang terkelupas. (6) Cengeng, rewel, dan ”apatis”. Marasmus : Suatu bentuk kurang kalori-protein yang berat. keadaan ini merupakan hasil akhir dari interaksi antara kekurangan makanan dan penyakit infeksi. Marasmus sering dijumpai pada usia 0 - 2 tahun. Keadaan yang terlihat mencolok adalah hilangnya lemak subkutan, terutama pada wajah. Akibatnya Dermatosis : Kelainan kulit yang khas, dimulai dengan titik merah menyerupai petechia (perdarahan kecil yang timbul sebagai titik berwarna merah keunguan, pada kulit maupun selaput lendir), yang lambat laun kemudian menghitam. Setelah mengelupas, terlihat kemerahan dengan batas menghitam. Kelainan ini biasanya dijumpai di kulit sekitar punggung, pantat, dan sebagainya. Edema : Meningkatnya volume cairan di luar sel (ekstraseluler) dan di luar pembuluh darah (ekstravaskuler) disertai dengan penimbunan di jaringan serosa. Hepatomegali : Pembesaran organ hati yang disebabkan oleh berbagai jenis penyebab seperti infeksi virus hepatitis, demam tifoid, amoeba, pemimbunan lemak (fatty liver), penyakit keganasan seperti leukemia, kanker hati (hepatoma) dan penyebaran dari keganasan (metastasis). Keluhan dari hepatomegali ini gangguan dari sistem pencernaan seperti mual dan muntah, nyeri perut kanan atas, kuning bahkan buang air besar hitam. Pengobatan pada kasus hepatomegali ini berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Kwashiorkor : Terdapat tanda-tanda klinis yang tampak pada penderita gizi buruk tipe kwashiorkor diantaranya : (1) Bengkak (oedema) hampir di seluruh tubuh, terutama punggung dan kaki. (2) Muka bulat dan sembap (moon face). (3) Mata kuyu dan sayu. (4) Rambut tipis, jarang, dan mudah dicabut. (5) Terdapat bercak merah-hitam pada kulit, kadang terkelupas. (6) Cengeng, rewel, dan ”apatis”. Marasmus : Suatu bentuk kurang kalori-protein yang berat. keadaan ini merupakan hasil akhir dari interaksi antara kekurangan makanan dan penyakit infeksi. Marasmus sering dijumpai pada usia 0 - 2 tahun. Keadaan yang terlihat mencolok adalah hilangnya lemak subkutan, terutama pada wajah. Akibatnya

1.9 Sistematika Penulisan

  Guna memudahkan dan memahami penulisan tiap-tiap bab dalam pembuatan tugas akhir ini, maka dijabarkan secara singkat sistematika penulisan tugas akhir yang terdiri dari :

  BAB I

  PENDAHULUAN

  Pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, penelitian yang berkaitan, metodologi penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

  Landasan teori berisi tentang tinjauan dari beberapa literatur, yaitu mejelaskan tentang teori-teori yang terkait dengan permasalahan yang diambil, sebagai acuan dalam analisa dan pemecahan masalah dari studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dan nantinya akan memudahkan penulis dalam menyelesaikan dan memecahkan masalah.

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN PROGRAM

  desain dan

  perancangan program Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Gizi Buruk Pada Anak Berbasis Web yang meliputi materi penelitian, alat penelitian, Dependency Diagram, Context Diagram (CD), Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), rancangan database dan flowchart .

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

  Menjelaskan tentang implementasi dan hasil perancangan beserta penjelasan dan penggunaan program yang telah dibuat. Serta melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat untuk mengetahui aplikasi tersebut telah dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan yang diharapkan

BAB V PENUTUP

  Penutup terdiri dari dua, yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisi rangkuman secara singkat dari hasil pembahasan masalah. Sedangkan saran berisi harapan dan kemungkinan lebih lanjut dari hasil pembahasan masalah yang diperoleh untuk menuju lebih baik.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Tentang Gizi

  ( '. -

  !" ' ,

  + -3 .

  3,- 4 2!

  Artinya : “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang

  tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam- macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”.(Q.S. Al- An’am : 141)

  Allah SWT berfirman, menjelaskan bahwa Dialah pencipta segala tanaman, buah-buahan dan binatang ternak, kita dianjurkan untuk memakan semua yang telah Allah sediakan untuk kita, firman diatas menjelaskan tentang keseimbangan gizi, hendaknya kita memakan makanan yang telah disediakan oleh Allah, salah satunya adalah buah-buahan. Allah telah menciptakan berbagai macam jenis tumbuhan yang didalamnya banyak mengandung gizi yang diperlukan oleh tubuh, dan hendaknya kita tidak berlebih-lebihan dalam mengkonsumsinya.

  Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat yang tidak digunakan untuk Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat yang tidak digunakan untuk

2.1.1 Konsep Dasar Timbulnya Masalah Gizi

  Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan media dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan penanggulannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait.

  Masalah gizi, meskipun sering berkaitan dengan masalah kekurangan pangan, pemecahannya tidak selalu berupa peningkatan produksi dan pengadaan pangan. Pada kasus tertentu, seperti dalam keadaan krisis (bencana kekeringan, perang, kekacauan sosial, krisis ekonomi), masalah gizi muncul akibat masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, yaitu kamampuan rumah tangga memperoleh makanan untuk semua anggoatanya. Menyadari hal itu, peningkatan status gizi masyarakat memerlukan kebijakan yang menjamin setiap anggota masyarakat untuk memperoleh makanan yang cukup jumlah dan mutunya. Dalam konteks itu masalah gizi tidak lagi semata-mata masalah kesehatan tetapi juga masalah kemiskinan, pemerataan, dan masalah kesempatan kerja.

  Masalah gizi di Indonesia dan di negara berkembang pada umumnya masih didominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP), masalah Anemia Besi, masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), masalah Kurang Vitamin A (KVA) dan masalah obesitas terutama di kota-kota besar. Pada Widya

  Karya Nasional Pangan dan Gizi tahun 1993, telah terungkap bahwa Indonesia mengalami masalah gizi ganda yang artinya sementara masalah gizi kurang belum dapat diatasi secara menyeluruh, sudah muncul masalah baru, yaitu berupa gizi lebih.

  Disamping masalah tersebut diatas, diduga ada masalah gizi mikro lainnya seperti defisiensi Zink yang sampai saat ini belum terungkapkan, karena adanya keterbatasan Iptek Gizi. Secara umum masalah gizi di Indonesia, terutama KEP, masih lebih tinggi daripada negara ASEAN lainnya. Pada tahun 1995 sekitar 35,4 anak balita di Indonesia menderita KEP (persen median berat menurut umur <

  80 ). Pada tahun 1997, berdasarkan pemantauan status gizi (PSG) yang dilakukan oleh direktorat Bina Gizi Masyarakat, prevalensi KEP ini turun menjadi 23,1 . Keadaan ini tidak dapat bertahan yaitu pada saat Indonesia mengalami krisis moneter yang berakibat pada krisis ekonomi yang berkepanjangan. Pada tahun 1998, prevalensi KEP meningkat kembali menjadi 39,8 . Demikian pula masalah KVA yang diperkirakan akan meningkat karena masa krisis ekonomi yang berkepanjangan.

  Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) pada tahun 1999, telah merumuskan factor yang menyebabkan gizi kurang seperti bagan dibawah ini

  Gizi Kurang

  Penyebab

  As upan Makanan

  Penyakit Inf eksi

  Langsung

  Perssediaan Makanan

  Peraw atan Anak dan

  di Rumah

  Ibu Hamil

  Pelayanan Kesehatan

  Penyebab

  Tidak Langsung

  Kemiskinan, Kurang Pendidikan,

  Pokok Masalah

  Kurang Ketrampilan

  Krisis Ekonomi Langsung Akar Masalah

  Gambar 2.1 Faktor penyebab Gizi Kurang (Sumber: Supriasa, 2003)

  Konsep terjadinya keadaan gizi mempunyai dimensi yang sangat kompleks. Daly, et al (1979) membuat model faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan gizi yaitu konsumsi makanan dan tingkat kesehatan. Konsumsi makanan dipengaruhi oleh pendapatan, makanan, dan tersedianya bahan makanan. Faktor yang mempengaruhi keadaan gizi model Daly dapat dilihat pada gambar dibawah ini

  Produksi

  Pendapatan, lapangan kerja, pendidikan

  Kesehatan

  Pertanian

  kemampuan sosial

  Pengolahan

  Kemampuan keluarga

  Konsumsi

  Keadaan

  bahan makanan

  menggunakan makanan

  makanan

  Gizi

  Tersedianya bahan makanan

  Distribusi

  dapat diperolehnya

  bahan makanan

  bahan makanan

  dan faktor harga

  Gambar 2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keadaan Gizi (Sumber : Supriasa : 2003)

  Ditinjau dari sudut pandang epidemiologi masalah gizi sangat dipengaruhi oleh faktor pejamu, agens dan lingkungan. Faktor pejamu meliputi fisiologi, metabolisme, dan kebutuhan zat gizi. Faktor agens meliputi zat gizi yaitu zat gizi makro seperti karbohidrat, protein dan lemak, serta zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral. Faktor lingkungan (makanan) meliputi bahan makanan, pengolahan, penyimpanan, penghidangan dan higienis, serta sanitasi makanan. (Supriasa, 2002)

2.1.2 Cara Menentukan Status Gizi

  Ada beberapa macam cara untuk menentukan status gizi pada seseorang, salah satunya adalah dengan cara Antropometri.

  2.1.2.1 Pengukuran Antropometri

  Pengertian istilah “nutritional anthropometry” mula-mula muncul dalam “Body measurements and Human Nutrition” yang ditulis oleh Brozek pada tahun 1966 yang telah didefinisikan oleh Jelliffe (1966) sebagai :

  Pengukuran pada variasi dimensi fisik dan komposisi besaran tubuh manusia pada tingkat usia dan derajat nutrisi yang berbeda.

  Sedangkan menurut wikipedia Antropometri (dari Bahasa Yunani

  yang berati manusia and

  yang berarti mengukur, secara literal

  berarti "pengukuran manusia"), dalam antropologi fisik merujuk pada pengukuran individu manusia untuk mengetahui variasi fisik manusia.

  Pengukuran antropometri ada 2 tipe yaitu pertumbuhan, dan ukuran komposisi tubuh yang dibagi menjadi pengukuran lemak tubuh dan massa tubuh yang bebas lemak. Penilaian pertumbuhan merupakan komponen esensial dalam surveilan kesehatan anak karena hampir setiap masalah yang berkaitan dengan fisiologi, interpersonal, dan domain sosial dapat memberikan efek yang buruk pada pertumbuhan anak. Alat yang sangat penting untuk penilaian pertumbuhan adalah table pertumbuhan (growth table) pada gambar terlampir, dilengkapi dengan alat timbangan yang akurat, papan pengukur, stadiometer dan pita pengukur. Langkah-langkah Manajemen Tumbuh Kembang Anak • Pengukuran antropometri : berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas. • Penggunaan table anthropometri Z-Score • Penilaian dan analisa status gizi pertumbuhan anak

  • Penilaian perkembangan anak, dan maturasi • Intervensi (preventif, promotif, kuratif, rehabilitatif).

  Perlu ditekankan bahwa pengukuran antropometri hanyalah satu dari sejumlah teknik-teknik yang dapat untuk menilai status gizi.

  Pengukuran dengan cara-cara yang baku dilakukan beberapa kali secara berkala pada berat, tinggi badan, dan lingkar lengan atas, diperlukan untuk penilaian pertumbuhan dan status gizi pada bayi dan anak.

  1. Berat dan Tinggi Badan Terhadap Umur atau Berat Badan terhadap Tinggi Badan. • Pengukuran antropometri sesuai dengan cara-cara yang baku, beberapa kali

  secara berkala misalnya berat badan anak diukur tanpa baju, mengukur panjang bayi dilakukan oleh 2 orang pemeriksa pada papan pengukur (infantometer), tinggi badan anak diatas 2 tahun dengan berdiri diukur dengan stadiometer.

  • Baku yang digunakan adalah baku antropometri WHO NCHS untuk anak usia

  0-5 tahun yang dibedakan menurut jenis kelamin laki-laki dan wanita. • Cara canggih yang lebih tepat untuk menetapkan status gizi pada anak dengan

  kalkulasi skor Z (atau standard deviasi) dengan mengurangi nilai berat badan dengan nilai median yang dibagi dengan standard deviasi populasi referens. Skor Z = > +3 (misalnya 3SD diatas median) dipakai sebagai indikator obesitas. Berat badan per usia, tinggi badan per usia dan berat badan menurut tinggi badan menggunakan baku dari pocket book of pediatrics.

  2. Lingkar Lengan Atas

  Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LLA) bagian kiri balita, kemudian dicocokkan dengan tabel percentiles of Upper Arm Circumference. Apabila LLAnya berada pada percentile 50 hingga 95 maka dikatakan gizi baik, apabila LLAnya berada pada percentile 5 hingga 25 maka dikatakan gizi kurang, sedangkan bila kurang dari percentile 5 maka dikatakan gizi buruk. Lingkar lengan atas menggunakan baku dari pocket book of pediatrics

2.1.3 Cara Menyatakan Status Gizi

  Untuk mengetahui status gizi seseorang dapat digunakan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan cara Z-Skor terhadap nilai median.

2.1.3.1 Z-Skor Terhadap Nilai Median

  Z-Skor merupakan index anthropometri yang digunakan secara internasioal untuk penentuan status gizi dan pertumbuhan, yang diekspresikan sebagai satuan standar deviasi (SD) populasi. Z-Skor digunakan untuk menghitung status gizi secara anthropometri pada berat badan terhadap umur (BBU), tinggi badan terhadap umur (TBU), berat badan terhadap tinggi badan (BBTB). Tabel Untuk BBU, TBU, dan BBTB dapat dilihat pada lampiran

  Rumus untuk menentukan status gizi dengan cara Z-Skor adalah :

  1. Bila nilai real hasil pengukuran berat badan per usia (BBU), tinggi badan per usia (TBU) atau berat badan menurut tinggi badan (BBTB) lebih besar atau sama dengan nilai median maka :

  Z-Skor =Nilai Real-Nilai Median SD Upper

  2. Bila nilai real hasil pengukuran berat badan per usia (BBU), tinggi badan per usia (TBU) atau berat badan menurut tinggi badan (BBTB) lebih kecil dari nilai median maka :

  Z-Skor =Nilai Real-Nilai Median SD Low

2.1.3.2 Baku Anthropometri WHO NCHS (Z-Score)

  Baku anthropometri ini digunakan untuk menyatakan status gizi pada anak. Setelah berat badan dan tinggi badan diukur maka langkah selanjutnya adalah menentukan nilai standart deviasinya yang mana hasil yang diperoleh akan menentukan tingkat gizi seorang anak.

  Tabel 2.1 Tabel Anthropometri (Sumber : Pokcet book of pediatrics)

  Indeks

  Status Gizi

  Ambang Batas

  BB Sangat lebih

  >+3SD

  BB Lebih

  +2SD sd +3SD

  BBU

  BB Normal

  -2SD sd +2SD

  BB Kurang

  -3SD sd -2 SD

  BB Sangat Kurang

  <-3SD

  TB Tinggi

  >+2SD

  TB Normal

  -2SD sd +2SD

  TBU

  TB Pendek

  -3SD sd -2SD

  TB Sangat Pendek

  <-2SD

  Obese

  >+3SD

  Gizi Lebih

  +2SD sd +3SD

  BBTB

  Gizi Baik

  -2SD sd +2SD

  Gizi Kurang

  -3SD sd -2SD

  Gizi Buruk

  <-3SD

2.1.3.3 Klasifikasi KEP (Mclaren)

  Setelah status gizi telah diketahui, hanya pada anak yang terkena kasus gizi buruk maka berikutnya adalah proses untuk menentukan tipe gizi buruknya, yaitu menghitung dan menjumlahkan nilai yang telah ditetapkan dengan menggunakan klasifikasi KEP (Mclaren dan Albumin). Untuk menghitung nilai ini dapat melihat gejala yang tampak pada anak.

  Tabel 2.2 Tabel klasifikasi Mclaren (Sumber : Pokcet book of pediatrics)

  Edema + Dermatosis

  Perubahan Rambut

  Hepatomegali

  Tabel 2.3 Tabel Kadar Albumin

  (Sumber : Pokcet book of pediatrics)

  a. Skor 0-3 ditentukan sebagai gizi buruk tipe marasmus

  b. Skor 4-8 ditentukan sebagai gizi buruk tipe marasmus-kwarshiorkor

  c. Skor 9-15 ditentukan sebagai gizi buruk tipe kwarshiorkor

2.2 Tinjauan Tentang Sistem Pakar

  Bidang teknik kecerdasan buatan yang paling popular saat ini adalah system pakar. Ini disebabkan penerapannya diberbagai bidang, baik dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan terutama dibidang bisnis telah terbukti sangat membantu dalam pengambilan keputusan. Sistem pakar juga merupakan bidang teknik kecerdasan buatan yang paling luas penerapannya.(Hariyadi:1)

2.2.1 Definisi Sistem Pakar

  Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oeh para ahli. System pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisen yang sangat berpengalaman.

  Ada beberapa definisi tentang sistem pakar, antara lain: • Menurut Durkin : Sistem pakar adalah suatu program komputer yang

  dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar.

  • Menurut Ignizio : Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang

  berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan kehlian seorang pakar.

  • Menurut Giarratano dan Riley : Sistem pakar adalah suatu sistem komputer

  yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.(Kusumadewi, 2003 : 109)

2.2.2 Sejarah Sistem Pakar

  Sistem pakar mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian artificial intelligence ini

  didominasi oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan computer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Suatu usaha kearah ini adalah General Purpose Problem Solver (GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell, John Cliff Shaw, dan Herbert Alexander Simon dari Logic Theorist merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah predecessor menuju Expert System (ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

  Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E. Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN. Pembuatan DENDRAL mengarah pada konklusi- konklusi berikut : GPS terlalu lemah untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES yang berunjuk kerja tinggi. Pemecahan masalah manusia adalah baik hanya jika beroperasi dalam domain yang sangat sempit. ES harus di-update Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E. Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN. Pembuatan DENDRAL mengarah pada konklusi- konklusi berikut : GPS terlalu lemah untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES yang berunjuk kerja tinggi. Pemecahan masalah manusia adalah baik hanya jika beroperasi dalam domain yang sangat sempit. ES harus di-update

  Problem yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang banyak sekali tentang area problem. Pada pertengahan tahun 1970-an, beberapa ES mulai muncul. Sebuah pengetahuan kunci yang dipelajari saat itu adalah kekuatan dari ES berasal dari pengetahuan spesifik yang dimilikinya, bukan dari formalisme- formalisme khusus dan pola penarikan kesimpulan yang digunakannya.

  Awal 1980-an, teknologi ES yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersil, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh general Electric).

  Sistem pakar untuk melakukan diagnosis kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970. Sistem pakar untuk melakukan diagnosis pertama dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem in diberi nama MYCIN (Heckerman, 1986).