1
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Respons struktur akibat gempa yang terjadi dapat dianalisis dengan analisis beban gempa yang sesuai peraturan yang berlaku. Analisis beban gempa
dapat dilakukan dengan analisis statik ekivalen, analisis spektrum respons, dan analisis riwayat waktu Time History. Menurut Widodo 2001 analisis riwayat
waktu Time History merupakan metode yang paling mendekati untuk meramalkan respons parameter dari struktur akibat gempa. Tetapi, untuk
melakukan analisis riwayat waktu Time History diperlukan banyak perhitungan dan waktu yang cukup lama. Untuk penyederhanaan dari alasan tersebut, para ahli
menjadikan efek beban dinamik oleh gempa menjadi gaya statik horizontal yang bekerja pada pusat massa, yang disebut dengan analisis statik ekivalen.
Analisis statik ekivalen yaitu suatu analisis yang hanya memperhatikan ragam getar moderagam pertama. Ragam mode pertama tersebut dapat dianggap
mengikuti garis lurus tidak lagi garis lengkung. Respons struktur akibat gempa sangat dipengaruhi oleh bentuk bangunan itu sendiri. Bangunan dengan bentuk
beraturan, sederhana, dan simetris akan berperilaku lebih baik terhadap gempa dibandingkan dengan bangunan yang tidak beraturan Pauly dan Priestley, 1992.
Untuk struktur bangunan beraturan pengaruh gempa rencana dapat ditinjau sebagai pengaruh beban gempa yang berprilaku statik, yaitu suatu representasi
dari beban gempa setelah disederhanakan dan dimodifikasi. Gaya inersia yang
Universitas Sumatera Utara
bekerja pada suatu massa akibat gempa disederhanakan menjadi ekivalen beban statik. Untuk struktur bangunan gedung yang tidak beraturan, pengaruh gempa
rencana harus ditinjau sebagai pengaruh pembebanan gempa yang berprilaku dinamik dan analisisnya dilakukan berdasarkan analisis respons dinamik yaitu
suatu analisis dinamik yang memperhatikan semua ragam getar yang mungkin terjadi pada struktur bangunan. Dalam tugas akhir ini analisis respons dinamik
akan menggunakan analisis spektrum respons. Analisis spektrum respons yaitu suatu cara analisis dinamik struktur
dimana pada suatu model matematik dari struktur diberlakukan suatu spektrum respons gempa rencana dan berdasarkan hal itu ditentukan respons struktur
terhadap gempa rencana tersebut melalui superposisi dari respons masing-masing ragamnya. Analisis ini umumnya dapat dipakai untuk menentukan respons elastik
dari struktur-struktur gedung dengan derajat kebebasan banyak MDOF dimana responsnya merupakan superposisi respons masing-masing ragam getaran bandul
sederhana satu derajat kebebasan SDOF. Pada analisis spektrum respons jumlah ragam getar yang ditinjau dalam penjumlahan respons ragam harus sedemikian
rupa sehingga partisipasi massa ragam efektif dalam menghasilkan respons total harus mencapai sekurang-kurangnya 90. Dilatarbelakangi hal tersebut penulis
tertarik untuk meninjau sejauh mana keakuratan penggunaan statik ekivalen dibandingkan dengan analisis spektrum respons dalam menghitung respons
parameter dari struktur beraturan dan tidak beraturan. Dalam tugas akhir ini respons struktur yang dibandingkan yaitu pada struktur beraturan dan tidak
beraturan akibat massa sesuai dalam RSNI 03-1726-201x.
Universitas Sumatera Utara
RSNI 03-1726-201x menyatakan bahwa struktur bangunan yang memiliki ketidakberaturan massa adalah salah satu konfigurasi bangunan yang dapat
mengkategorikan suatu bangunan menjadi struktur beraturan ataupun tidak beraturan. Ketidakberaturan massa didefinisikan ada jika massa efektif semua
tingkat lebih dari 150 massa efektif tingkat didekatnya.
I.2 Rumusan Masalah