Kategori desain seismik B Kategori desain seismik C Kategori desain seismik D sampai F

Tabel 3.1 Lanjutan Jenis pemanfaatan Kategori risiko fasilitas bedah dan unit gawat darurat; - Fasilitas pemadam kebakaran, ambulans, dan kantor polisi, serta garasi kendaraan darurat; - Tempat perlindungan terhadap gempa bumi, angin badai, dan tempat perlindungan darurat lainnya; - Fasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat operasi dan fasilitas lainnya untuk tanggap darurat; - Pusat pembangkit energi dan fasilitas publik lainnya yang dibutuhkan pada saat keadaan darurat; - Struktur tambahan termasuk menara telekomunikasi, tangki penyimpangan bahan bakar, menara pendingin, struktur stasiun listrik, tangki air pemadam kebakaran atau struktur rumah atau struktur pendukung air atau mineral atau peralatan pemadam kebakaran yang disyaratkan untuk beroperasi pada saat keadaan darurat. Gedung dan struktur lainnya yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi struktur bangunan lain yang masuk ke dalam kategori risiko IV. IV III.2.3 Arah Pembebanan Seismik III.2.3.1 Kriteria arah pembebanan Arah penerapan beban gempa yang digunakan dalam desain harus merupakan arah yang akan menghasilkan pengaruh beban paling kritis. Arah penerapan gaya gempa diijinkan untuk memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Kategori desain seismik B

Untuk struktur bangunan yang dirancang untuk kategori desain seismik B, gaya gempa desain diijinkan untuk diterapkan secara terpisah dalam masing-masing arah dari dua arah ortogonal dan pengaruh interaksi ortogonal diijinkan untuk diabaikan. Universitas Sumatera Utara

b. Kategori desain seismik C

Pembebanan yang diterapkan pada struktur bangunan yang dirancang untuk kategori desain seismik C harus minimum, sesuai dengan persyaratan untuk kategori desain seismik B. Struktur yang mempunyai ketidakberaturan struktur horizontal Tipe 5 harus menggunakan salah satu dari prosedur berikut:  Prosedur kombinasi ortogonal; Struktur harus dianalisis menggunakan prosedur analisis gaya lateral ekivalen, prosedur analisis spektrum respons ragam, atau prosedur riwayat respons linier, dengan pembebanan yang diterapkan secara terpisah dalam semua dua arah ortogonal. Pengaruh beban paling kritis akibat arah penerapan gaya gempa pada struktur dianggap terpenuhi jika komponen dan fondasinya didesain untuk memikul kombinasi beban-beban yang ditetapkan berikut: 100 persen gaya untuk satu arah ditambah 30 persen gaya untuk arah tegak lurus; kombinasi yang mensyaratkan kekuatan komponen maksimum harus digunakan.  Penerapan serentak gerak tanah ortogonal. Struktur harus dianalisis menggunakan prosedur riwayat respons linier atau prosedur riwayat respons nonlinier, dengan pasangan ortogonal riwayat percepatan gerak tanah yang diterapkan secara serentak.

c. Kategori desain seismik D sampai F

Struktur yang dirancang untuk kategori desain seismik D, E, atau F harus minimum, sesuai dengan persyaratan katergori desain seismik C. Sebagai tambahan, semua kolom atau dinding yang membentuk bagian dari dua atau lebih Universitas Sumatera Utara sistem penahan gaya gempa yang berpotongan dan dikenai beban aksial akibat gaya gempa yang bekerja sepanjang baik sumbu denah utama sama atau melebihi 20 persen kuat desain aksial kolom atau dinding harus didesain untuk pengaruh beban paling kritis akibat penerapan gaya gempa dalam semua arah. Tabel 3.2 Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter Respons Percepatan pada Perioda Pendek Nilai S DS Kategori Resiko I atau II atau III IV S DS 0,167 A A 0,167 ≤ S DS 0,33 B C 0,33 ≤ S DS 0,50 C D 0,50 ≤ S DS D D Tabel 3.3 Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter Respons Percepatan pada Perioda 1 Detik Nilai S DS Kategori Resiko I atau II atau III IV S D1 0,067 A A 0,067 ≤ S D1 0,133 B C 0,133 ≤ S D1 0,20 C D 0,20 ≤ S D1 D D III.2.4 Perioda Fundamental Pendekatan T a Perioda getar struktur, dalam detik dihitung dengan rumus sebagai berikut: T a = C t h n x 3.5 Keterangan: h n : ketinggian struktur, dalam meter di atas dasar sampai tingkat tertinggi struktur C t dan x ditentukan pada tabel 3.5 Universitas Sumatera Utara    n i k i i k x x VX h w h w C 1 Tabel 3.4 Koefisien untuk Batas Atas pada Perioda yang Dihitung Parameter percepatan respons Koefisien C u spektra desain pada 1 detik, SD 1 0,4 1,4 0,3 1,4 0,2 1,5 0,15 1,6 0,1 1,7 Tabel 3.5 Nilai Parameter Perioda Pendekatan C t dan x Tipe Struktur Ct x Sistem rangka pemikul momen di mana rangka memikul 100 persen gaya gempa yang disyaratkan dan tidak dilingkupi atau dihubungkan dengan komponen yang lebih kaku dan akan mencegah rangka dari defleksi jika dikenai gaya gempa: Rangka baja pemikul momen 0,0724 a 0,8 Rangka beton pemikul momen 0,0466 a 0,9 Rangka baja dengan bresing eksentris 0,0731 a 0,75 Rangka baja dengan bresing terkekang terhadap tekuk 0,0731 a 0,75 Semua sistem struktur lainnya 0,0488 a 0,75 III.2.5 Distribusi Gaya Horizontal Statik Ekivalen Gaya gempa lateral Fx Kg yang timbul diseluruh tingkat harus ditentukan dari persamaan berikut: F x = C vx V 3.6 dan 3.7 Keterangan: C vx : faktor distribusi vertikal V : gaya lateral desain total atau geser di dasar struktur Kg w i dan w x : bagian berat seismik efektif total struktur W yang ditempatkan atau dikenakan pada tingkat i atau x Universitas Sumatera Utara hi and hx : tinggi m dari dasar sampai tingkat i atau x k : eksponen yang terkait dengan perioda struktur sebagai berikut: untuk struktur yang mempunyai perioda sebesar 0,5 detik atau kurang, k = 1 untuk struktur yang mempunyai perioda sebesar 2,5 detik atau lebih, k = 2 untuk struktur yang mempunyai perioda antara 0,5 dan 2,5 detik, k harus sebesar 2 atau harus ditentukan dengan interpolasi linier antara 1 dan 2 Gambar 3.3 Nilai K Sumber: FEMA 451B 2007 III.2.6 Faktor Keutamaan Dalam RSNI 03-1726-201x ditentukan bahwa pengaruh gempa rencana yang harus ditinjau dalam perencanaan struktur gedung serta berbagai bagian dan peralatannya secara umum. Akibat pengaruh gempa rencana, struktur gedung serta berbagai bagian dan peralatannya secara keseluruhan harus masih berdiri, walaupun sudah berada dalam kondisi diambang keruntuhan. Gempa rencana ditetapkan sebagai gempa dengan kemungkinan terlewati besarannya selama umur struktur bangunan 50 tahun adalah sebesar 2. Untuk berbagai kategori risiko Universitas Sumatera Utara struktur gedung dan non gedung sesuai tabel 3.1 pengaruh gempa rencana terhadapnya harus dikalikan dengan suatu faktor keutamaan I menurut tabel 3.6. Khusus untuk struktur bangunan dengan kategori risiko II, bila dibutuhkan pintu masuk untuk operasional dari struktur bangunan yang bersebelahan, maka struktur bangunan yang bersebelahan tersebut harus didesain sesuai dengan kategori risiko II. Faktor keutamaan struktur I yaitu faktor pengali dari pengaruh Gempa Rencana pada berbagai kategori gedung, untuk menyesuaikan periode ulang gempa yang berkaitan dengan penyesuaian probabilitas dilampauinya pengaruh tersebut selama masa layan gedung itu. Sedangkan beban gempa nominal adalah beban gempa yang nilainya bergantung dari besarnya gempa rencana, tingkat daktilitas struktur, dan juga tahanan lebih yang terkandung di dalam struktur. Tabel 3.6 Faktor Keutamaan Gempa Kategori Risiko Faktor Keutamaan Gempa, I e I atau II III IV 1,00 1,25 1,50 III.2.7 Penentuan Tipe Analisis Beban Lateral Penentuan tipe analisis beban lateral disesuaikan pada karakteristik struktur yang disesuaikan sehingga dapat diketahui analisis yang digunakan. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.7 Prosedur Analisis yang Boleh Digunakan Karakteristik Struktur Analisis Analisis Prosedur Kategori Gaya Spektrum Riwayat Desain Lateral Respons Respons Seismik Ekivalen Ragam Seismik B, C Bangunan dengan kategori risiko I atau II dari konstruksi rangka ringan I I I dengan ketinggian tidak melebihi 3 tingkat Bangunan lainnya dengan kategori risiko I atau II, dengan ketinggian I I I tidak melebihi 2 tingkat Semua struktur lainnya I I I D, E, F Bangunan dengan kategori risiko I atau II dari konstruksi rangka ringan I I I dengan ketinggian tidak melebihi 3 tingkat Bangunan lainnya dengan kategori risiko I atau II dengan ketinggian I I I tidak melebihi 2 tingkat Struktur beraturan dengan T 3,5 Ts dan semua struktur dari konstruksi I I I rangka ringan Struktur tidak beraturan dengan T 3,5 Ts dan mempunyai hanya I I I ketidakteraturan horisontal Tipe 2, 3, 4, atau 5 dari Tabel 10 atau ketidakteraturan vertikal Tipe 4, 5a, atau 5b dari Tabel 11 SNI 03-1726- 201x hal 50 Semua struktur lainnya TI I I Catatan: I : Diijinkan TI : Tidak diijinkan Universitas Sumatera Utara III.2.8 Struktur Penahan Beban Gempa III.2.8.1 Pemilihan Sistem Struktur Sistem struktur gaya gempa lateral dan vertikal dasar harus memenuhi salah satu tipe yang disajikan dalam bentuk tabel yang sesuai dengan tabel 3.8 atau kombinasi sistem. Pembagian setiap tipe berdasarkan pada elemen vertikal yang digunakan untuk menahan gaya gempa lateral. Sistem struktur yang digunakan harus sesuai dengan batasan sistem struktur dan batasan ketinggian struktur yang ditunjukkan dalam tabel 3.8. Faktor modifikasi respons yang sesuai, R, faktor kuat lebih sistem, Ω , dan faktor pembesaran defleksi, C d , sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 3.8 harus digunakan penentuan geser dasar, gaya desain elemen, dan simpangan antar lantai tingkat desain. Tabel 3.8 Faktor R, C d , dan Ω untuk Sistem Penahan Gaya Gempa No Sistem penahan-gaya seismik Koefisien Faktor Faktor Batasan sistem struktur modifikasi kuat lebih pembesaran dan batasan tinggi respons, sistem, defleksi, struktur mc R a Ω g C d b Kategori desain seismik B C D d E d F e C Sistem rangka pemikul momen 1 Rangka baja pemikul momen khusus 8 3 5½ TB TB TB TB TB 2 Rangka batang baja pemikul momen khusus 7 3 5½ TB TB 48 30 TI 3 Rangka baja pemikul momen menengah 4½ 3 4 TB TB 10 h,i TI h TI i 4 Rangka baja pemikul momen biasa 3½ 3 3 TB TB TI h TI h TI i 5 Rangka beton bertulang pemikul momen khusus 8 3 5½ TB TB TB TB TB 6 Rangka beton bertulang pemikul momen menengah 5 3 4½ TB TB TI TI TI 7 Rangka beton bertulang pemikul momen biasa 3 3 2½ TB TI TI TI TI 8 Rangka baja dan beton komposit pemikul momen khusus 8 3 5½ TB TB TB TB TB Universitas Sumatera Utara Tabel 3.8 Lanjutan No Sistem penahan-gaya seismik Koefisien Faktor Faktor Batasan sistem struktur modifikasi kuat lebih pembesaran dan batasan tinggi respons, sistem, defleksi, struktur mc R a Ω g C d b Kategori desain seismik B C D d E d F e 9 Rangka baja dan beton komposit pemikul momen menengah 5 3 4½ TB TB TI TI TI 10 Rangka baja dan beton komposit terkekang parsial pemikul momen 6 3 5½ 48 48 30 TI TI 11 Rangka baja dan beton komposit pemikul momen biasa 3 3 2½ TB TI TI TI TI 12 Rangka baja canai dingin pemikul momen khusus pembautan 3½ 3 3½ 10 10 10 10 10 Catatan: - R mereduksi gaya sampai tingkat kekuatan, bukan tingkat tegangan ijin; - a Faktor modifikasi respons, R, untuk penggunaan pada keseluruhan tata cara; - b Faktor pembesaran defleksi, C d ; - c TB = tidak dibatasi dan TI = tidak diijinkan; - d Untuk penjelasan sistem penahan gaya gempa yang dibatasi sampai bangunan dengan ketinggian 72 meter atau kurang; - e Untuk sistem penahan gaya gempa yang dibatasi sampai bangunan dengan ketinggiam 48 meter atau kurang; - f Rangka pemikul momen biasa diijinkan untuk digunakan sebagai pengganti rangka pemikul momen menengah untuk kategori desain seismik B atau C; - g Harga tabel faktor kuat lebih, Ω 0, diijinkan untuk direduksi dengan mengurangi setengah untuk struktur dengan diafragma fleksibel, tetapi tidak boleh diambil kurang dari 2,0 untuk segala struktur, kecuali untuk sistem kolom kantilever - h Untuk struktur yang dikenai kategori desain seismik D atau E - i Untuk struktur yang dikenai kategori desain seismik F - j Rangka baja dengan bresing konsentris biasa baja diijinkan pada bangunan satu tingkat sampai ketinggian 18 m di mana beban mati atap tidak melebihi 0,96 kNm 2 dan pada struktur griya tawang - k Penambahan ketinggian sampai 13,7 meter diijinkan untuk fasilitas gudang penyimpanan satu tingkat - l Dinding geser didefinisikan sebagai dinding struktural - m Definisi “ Dinding Struktur Khusus”, termasuk konstruksi pra cetak dan cetak di tempat - n Definisi “ Rangka Momen Khusus”, termasuk konstruksi pra cetak dan cetak di tempat Universitas Sumatera Utara - o Secara berurutan, efek beban gempa dengan kuat lebih E mh diijinkan berdasarkan perkiraan kekuatan yang ditentukan sesuai dengan tata cara yang berlaku - p Rangka baja canai dingin pemikul momen khusus dengan pembautan harus dibatasi untuk bangunan dengan tinggi satu lantai sesuai dengan tata cara yang berlaku III.3 Analisis Ragam Spektrum Respons Respons spektrum adalah suatu spektrum yang disajikan dalam bentuk grafikplot antara periode getar struktur T, lawan respons-respons maksimum berdasarkan rasio redaman, dan gempa tertentu. Respons-respons maksimum dapat berupa simpangan maksimum spectral displacement, SD massa struktur single degree of freedom SDOF. Spektrum percepatan akan berhubungan dengan gaya geser maksimum yang bekerja pada dasar struktur. Terdapat dua macam respons spektrum yang ada yaitu respons spektrum elastik dan respons spektrum inelastik. Spektrum elastik adalah suatu spektrum respons yang didasarkan atas respons elastik suatu struktur, sedangkan spektrum inelastik juga disebut desain respons spektrum adalah respons spektrum yang di scale down dari spektrum elastik dengan nilai daktilitas tertentu. Sebagaimana diketahui, SNI gempa Indonesia yang SNI 03-1726-2002 mengacu pada UBC 1997 yang menggunakan gempa 500 tahun 10 terlampaui dalam 50 tahun umur bangunan, sedangkan peraturan-peraturan yang modern sudah menggunakan gempa 2500 tahun 2 terlampaui dalam 50 tahun umur bangunan seperti pada NEHRP 1997 dst, ASCE 7-98 dst, IBC 2000 dst, sedangkan RSNI 03-1726-201x mengacu pada ASCE 7-10 Imran, 2010. Salah satu perbedaan lain yang mendasar adalah penggunaan gempa 2500 tahun yang didesain untuk Universitas Sumatera Utara menghindari keruntuhan pada Maximum Considered Earthquake MCE dibandingkan dengan gempa 500 tahun pada UBC misalnya yang menyediakan kondisi life safety Ghosh, 2008. Peta gempa 2500 tahun tersebut dibuat dengan suatu estimasi faktor aman minimum terhadap keruntuhan, yang disepakati berdasarkan pengalaman dan keputusan konservatif, sebesar 1,5 sehingga dalam analisis akan digunakan nilai 23 11,5 yang artinya, jika suatu struktur terkena gempa 1,5 kali lebih besar dari gempa rencana maka kecil kemungkinan struktur tersebut untuk runtuh. Akan tetapi, faktor aman sesungguhnya masih dipengaruhi oleh tipe struktur, detailing, dan lain-lain. Penggunaan percepatan 0,2 detik dan 1,0 detik adalah karena pada interval 0,2 detik dan 1,0 detik mengandung energi gempa terbesar AISC, 2005 selain itu, periode 0,2 detik umumnya mewakili periode getar struktur terpendek bangunan 2 tingkat yang direncanakan menurut ketentuan ASCE yang telah mempertimbangkan efek dari tanah, goyangan pada fondasi dan faktor lain yang biasanya diabaikan dalam analisis struktur. Respons spektrum pada ASCE mengacu pada respons spektrum elastic yang direduksi dengan suatu nilai R dan redaman 5. Penggunaan nilai R tersebut diperhitungkan terhadap: - Suplai daktilitas yang diantisipasikan; - Overstrength kuat lebih; - Redaman jika berbeda dari 5; - Kinerja struktur yang sama yang telah lalu; - Redundansi. Universitas Sumatera Utara Selain itu, spektrum respons bisa juga digunakan sebagai pendekatan dinamik pada struktur khususnya perencanaan bangunan tahan gempa dan perhitungan gaya lateral dalam peraturan perencanaan. Plot dari nilai maksimum respons sistem sebagai fungsi dari waktu getar alami sistem yang disebut spektrum respons. Plot tersebut merupakan hasil respons dari sistem berderajat tunggal yang mempunyai rasio redaman sebesar ζ dan beberapa plot lainnya untuk nilai ζ yang berbeda-beda dimana rasio redaman tersebut merupakan nilai-nilai yang ditentukan dalam struktur yang sebenarnya. Secara umum ada tiga jenis respons spektrum bergantung pada jenis respons yang digunakan, yaitu: 1. Spektrum respons perpindahan deformation response spectrum; Spektrum respons perpindahan uo adalah plot perpindahan terhadap waktu getar alami Tn untuk ζn tertentu. 2. Spektrum respons kecepatan semu pseudo-velocity response spectrum; Spektrum respons kecepatan semu uo adalah plot kecepatan terhadap waktu getar alami Tn untuk ζn tertentu. 3. Spektrum respons percepatan semu pseudo-acceleration response spectrum. Spektrum respons percepatan semu uo adalah plot percepatan terhadap waktu getar alami Tn untuk ζn tertentu. Absis dari spektrum adalah waktu getar alami dari sistem dan ordinat adalah respons maksimum. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.4 Desain respons spektrum Sumber: ASCE 7-10 2010 Analisis spektrum respons harus dilakukan dengan menggunakan suatu nilai redaman ragam untuk ragam fundamental di arah yang ditinjau tidak lebih besar dari nilai yang terkecil dari redaman efektif sistem isolasi atau 30 persen redaman kritis. Nilai redaman ragam untuk ragam-ragam yang lebih tinggi harus dipilih konsisten dengan redaman yang sesuai untuk analisis spektrum respons struktur di atas sistem isolasi yang diasumsikan terjepit di dasarnya. Analisis spektrum respons yang digunakan untuk menentukan perpindahan rencana total dan perpindahan maksimum total harus menyertakan model yang digetarkan bersamaan simultan oleh 100 persen gerak tanah di arah kritis dan 30 persen gerak tanah di arah tegak lurusnya, di arah horizontal. Perpindahan maksimum sistem isolasi harus dihitung sebagai penjumlahan vektor perpindahan ortogonal Universitas Sumatera Utara dari dua arah tersebut. Gaya geser rencana di setiap tingkat tidak boleh kurang dari gaya geser tingkat yang dihitung dengan menggunakan persamaan dan suatu nilai Vs yang sama dengan gaya geser dasar yang diperoleh dari analisis spektrum respons di arah yang ditinjau. Pada umumnya, rekaman pergerakan tanah akibat gempa tidak cukup untuk membuat spektrum rencana khususnya untuk suatu lokasi tertentu. Oleh karena itu, analisis ragam spektrum respons dilakukan dengan menggunakan spektrum rencana umum yang biasanya dapat dilihat pada peraturan perencanaan gempa. Spektrum rencana merupakan suatu kurva halus yang disusun berdasarkan analisis statistik dari beberapa pergerakan tanah yang berbeda. Untuk perencanaan struktur pada lokasi tertentu, spektrum rencana dimodifikasikan berdasarkan karakteristik dari daerah tersebut. Untuk itu maka perlu diketahui terlebih dahulu klasifikasi tanah. Tabel 3.9 Faktor Amplifikasi untuk Periode Pendek Fa Kelas Situs Parameter Respons Spektral Percepatan Gempa MCE R terpetakan pada Perioda Pendek, T=0,2 detik, S s S s ≤ 0,25 S s = 0,5 S s = 0,75 S s = 1 S s ≥ 1,25 Batuan Keras S A 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 Batuan S B 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 Tanah sangat Padat dan Batuan Lunak S C 1,2 1,2 1,1 1,0 1,0 Tanah Sedang SD 1,6 1,4 1,2 1,1 1,0 Tanah Lunak S E 2,5 1,7 1,2 0,9 0,9 Tanah Khusus S F SS b Parameter respons spektrum percepatan pada periode pendek S MS dihitung dengan: Universitas Sumatera Utara S MS = F a . S S 3.8 dimana: S S adalah parameter respons spektral percepatan gempa MCE R terpetakan untuk periode 0,2 detik di batuan dasar S B dengan probabilitas terlampaui sebesar 2 selama 50 tahun F a adalah koefisien faktor amplifikasi pada periode 0,2 detik Sementara itu parameter respons spektrum percepatan pada periode panjang S M1 T= 1 detik dihitung dengan: S M1 = F a . S 1 3.9 Parameter spektral percepatan gempa MCE R untuk periode 1,0 detik di batuan dasar S B dengan probilitas terlampaui sebesar 2 selama 50 tahun adalah sebagai berikut: Tabel 3.10 Faktor Amplifikasi untuk Periode 1 Detik F v Kelas Situs Parameter Respons Spektral Percepatan Gempa MCE R terpetakan pada Perioda Pendek, T=0,1 detik, S s S s ≤ 0,1 S s = 0,2 S s = 0,3 S s = 0,4 S s ≥ 0,5 Batuan Keras S A 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 Batuan S B 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 Tanah sangat Padat dan Batuan Lunak S C 1,7 1,6 1,5 1,4 1,3 Tanah Sedang SD 2,4 2,0 1,8 1,6 1,5 Tanah Lunak S E 3,5 3,2 2,8 2,4 2,4 Tanah Khusus S F SS b Keterangan: S 1 adalah parameter spektral percepatan gempa MCE R untuk periode 1,0 detik di batuan dasar S B dengan probilitas terlampaui sebesar 2 selama 50 tahun SS adalah lokasi yang memerlukan investigasi geoteknik dan analisis respons site spesifik Selanjutnya parameter respons spektrum dapat diperoleh dengan: 3.10 3.11 dimana: Universitas Sumatera Utara S DS adalah parameter respons spektrum percepatan disain untuk periode 0,2 detik S D1 adalah parameter respons spektrum percepatan disain untuk periode 1,0 detik Nilai-nilai S DS dan S D1 sebagaimana disajikan pada persamaan 3.10 dan 3.11 adalah parameter respons spektral percepatan untuk periode pendek T= 0,2 detik dan periode panjang T= 1 detik. Selanjutnya perlu dibuat respons spektrum desain yang akan dipakai untuk menentukan gaya geser dasar ekivalen statik dengan bentuk umum seperti gambar 3.4. Respons spektrum percepatan untuk TTo dihitung melalui: 3.12 Sedangkan untuk T o T T s maka respons spektrum percepatan S a = S DS dan untuk T T s maka respons spektrum percepatan S a dihitung dengan: 3.13 Sementara itu nilai-nilai To dan Ts adalah: 3.14 3.15 Pada tugas akhir ini respons spektrum yang digunakan memakai spektrum respons wilayah kota Medan untuk jenis tanah lunak pada fungsi bangunan perhotelan yang dikeluarkan dari spektra Indonesia. Dari respons spektrum kota Medan tersebut maka akan diperoleh nilai spektrum desain dan priode yang nantinya akan digunakan untuk analisis selanjutnya. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5 Beban Gempa Desain Spektrum Respons Zonasi Gempa 2010 Kota Medan Sumber: Spektra Indonesia Universitas Sumatera Utara 51

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS GEMPA