Analisis Kebutuhan pengembangan budaya sekolah

2. Analisis Kebutuhan pengembangan budaya sekolah

Pada pelatihan ini pengembangan budaya sekolah sebagai salah satu strategi untuk menjawab permasalahan dalam implementasi kurikulum agar standar kompetensi yang menjadi target satuan pendidikan. Masalah yang dihadapi satuan pendidikan dapat mengembangkan model analisis seperti contoh di bawah ini.

Model analisis kebutuhan pengembangan budaya sekolah

No

Kondisi Ideal

Kondisi Nyata Budaya

1 Kepemimpinan inspiratif, Budaya partisipatif dan transformasional, dan partisipatif inspiratif belum dengan efektivitas pergerakan

dikembangkan dalam peran yang sesuai dengan visi-misi

yang terencana. sekolah.

2 Manajer yang konsisten dan Budaya disiplin dan konsisten berdisiplin dalam pengeloaan

pada kriteria mutu belum program, pembagian tugas, dan

menjadi bagian prioritas kontrol.

dalam mengelola sekolah.

3 Mutu lulusan memenuhi standar Budaya mutu lulusan yang SKL yang memiliki keunggulan

kompetitif belum menjiwai daya baca, daya tulis, daya pikir

proses pembinaan siswa sebagai keunggulan pada tingkat dalam mengembangkan nasional dan global.

prestasi.

Manajemen Sekolah dan Kepemimpinan Sekolah

No

Kondisi Ideal

Kondisi Nyata Budaya

4 Lulusan menunjukkan perilaku Kebiasaan hidup sikap yang mencerminkan sikap orang berahlak mulia, percaya diri, berahlak mulia, percaya diri, dan tanggung jawab, kejujuran bertanggung jawab dalam

belum sepenuhnya tumbuh berinteraksi secara efektif dengan menjadi pembiasaan yang lingkungan lokal, nasional, dan

melekat dalam kehidupan global

sehari-hari di sekolah.

5 Pembelajaran mengembangkan Budaya berpikir logis dan kemampuan menguasai fakta,

sistematis melalui pembia- konsep, prosedur, metakognitif.

saan pengembangan Memiliki pengetahuan faktual dan penguasaan fakta, konsep, konseptual yang berwawasan

prosedur, dan metokognitif kemanusiaan, lingkungan,

belum menjadi bagian kebangsaan, kenegaraan,

integral dalam aktivitas peradaban.

pembelajaran.

6 Kurikulum holistik dan integratif Sekolah belum menjadi pu-sat yang fokus pada alam, sosial, dan pembaruan masyara-kat, budaya sekitar.

sosial, dan budaya se-kitar. Sekolah dipengaruhi oleh perubahan budaya sekitar yang sangat cepat.

7 Pembelajaran menggunakan pen- Budaya menilai dekatan saintifik dan berkaitan

perkembangan sikap dengan dengan kebutuhan siswa pada

cara mengamati, mencatat, hidupnya, meliputi;

dan menilai belum dapat Domain sikap: menerima, meja- dilaksanakan dalam kegiatan

lankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

belajar.

Domain keterampilan: mengama- ti, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta. Domain pengetahuan: mengeta-

hui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi.

8 TIK menjadi media semua mata Budaya pemberdayaan pelajaran

komputer dalam mengajar belum dapat diterima oleh seluruh pendidik.

9 Pembelajaran berpusat pada Budaya pembelajaran siswa. Memperhatikan siswa

berpusat pada guru berinteraksi, beragumen, berdebat, dan berkolaborasi.

Guru menjadi fasilitator.

38 Manajemen Sekolah dan Kepemimpinan Sekolah

No

Kondisi Ideal

Kondisi Nyata Budaya

10 Pembelajaran dalam konteks je- Budaya belajar, guru jaring. Siswa menimba ilmu dari

menjadi satu-satunya berbagai sumber; dari siapa sa-

sumber belajar. ja, dari mana saja, dari internet, dari perpustakaan sekolah, dari hasil praktik di luar kelas, dari praktik di dalam kelas, dari pe- ngalaman teman-teman, dari pe- ngalaman orang-orang sukses.

11 Pembelajaran menggunakan Budaya baca tulis belum contoh yang diperoleh dari

berkembang optimal analisis bacaan, dari kenyataan

pada kehidupan sehari-hari hasil pengamatan dan pengalaman belajar siswa.

12 Pembelajaran berbasis tim. Guru Budaya kolaborasi guru belum mengembangkan kapasitas

optimal

belajar individu melalui kerja sama dalam kelompok. Belajar merupakan proses interaksi sosial dengan sesama siswa yang saling mengasah untuk meraih keberhasilan kelompok dan keberhasilan individu.

13 Pembelajaran menstimulasi Budaya belajar siswa aktif seluruh panca indra, komponen

belum terbentuk pada seluruh jasmani dan rohani terlibat aktif

kegiatan di sekolah dalam kegiatan belajar.

14 Memberdayakan perilaku khas Budaya belajar tematik belum dengan menggunakan kaidah

menjadi kebiasaan yang keterikatan antar mata pelajaran terpadu antar mata pelajaran

dan antar kelas.

15 Penilaian autentik, Budaya menilai autentik belum dapat diterima oleh seluruh guru. Menilai sambil mengajar masih dipandang merepotkan.