 Gases Fire Extinguisher (CO 2 - Carbon dioxide)

 Gases Fire Extinguisher (CO 2 - Carbon dioxide)

Gambar 22. Gases Fire Extinguisher

Modul Pembelajaran Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja

Jenis pemadam ini menggunakan CO 2 (karbon dioksida) sebagai bahan pemadam. Jenis pemadam ini digunakan untuk area dimana terdapat peralatan elektronik sehingga peralatan tersebut tidak rusak. Jenis pemadan CO 2 ini juga tidak boleh digunakan untuk kebakaran bahan logam atau metal.

 Halon extinguishers

Gambar 23. Halon extinguishers

Alat pemadam ini menggunakan gas Halon sebagai bahan pemadam. Alat pemadam jenis ini digunakan dimana terdapat kemungkinan minyak dan bahan mudah terbakar. Tapi jenis pemadan ini tidak biasa digunakan untuk area-area dimana terdapat peralatan elektronik.

 Powder extinguishers

Gambar 24. Powder extinguishers Modul Pembelajaran Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja 181

Jenis pemadam ini mengandung serbuk kering yang bersifat inert seperti serbuk. Sangat tidak disarankan untuk digunakan pada area yang terdapat peralatan produksi atau instrument produksi yang sangat bernilai,karena serbuk-serbuk pemadam dapat merusak komponen-komponen peralatan tersebut.

 Foam extinguishers

Gambar 25. Foam extinguishers

Jenis pemadam ini menggunakan bahan kimia yang dapat membentuk busa yang stabil dan didorong dengan karbon dioksida pada saat keluar dari tabung. Jenis pemadam ini dapat digunakan pada area dimana jenis pemadam air tidak bisa digunakan. Seperti pada area yang terdapat minyak yang tidak bisa bercampur dengan air.

Modul Pembelajaran Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja

Alat pemadam ini biasa digunakan di perusahaan besar

Gambar 26. Alat Pemadam Beroda

d. Selimut pemadam

Selimut pemadam ini cocok untuk memadamkan api kecil pada individu (baju) dan peralatan kecil dan sedang.

Gambar 27. Selimut Pemadam

e. Pasir

Cocok untuk memadamkan api kecil

Modul Pembelajaran Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja 183

4. P3K (first aid)

Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah suatu perawatan yang segera (immediete) dan sementara untuk menolong penderita yang mengalami cedera yang mendadak (emergency), penyakit yang tiba-tiba sebelum penderita dibawa kerumah sakit. PPPK adalah pertolongan pertama yang diberikan pada penderita, akibat suatu kecelakaan atau sakit yang mendadak. Setiap orang berhak memberikan pertolongan pada orang lain dalam keadaan darurat, terlebih lagi bila orang tersebut sudah tidak berdaya. Namun sebenarnya hanya orang yang terlatih dalam PPPK yang paling tepat dalam memberikan pertolongan.

Gambar 28. Kotak PPPK

1. Tujuan P3K adalah sebagai berikut:

a. Menolong jiwa penderita

b. Mencegah penyakit atau kecelakaan menjadi lebih parah

c. Mengurangi rasa sakit

d. Orang-orang yang dapat memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan harus memenuhi persyaratan:  Memiliki pengetahuan mengenai P3K  Memiliki pengertian dan simpati  Cekatan  Mempunyai inisiatif  Mampu memutuskan tindakan selanjutnya

2. Peraturan umum P3K adalah sebagai berikut:

a. Pindahkan penderita dari tempat berbahaya

b. Usahakan pertolongan terpenting dahulu yaitu kesulitan perafasan, pendarahan yang berat dan shock

Modul Pembelajaran Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja

d. Penderita yang tidak sadar tidak boleh diberikan sesuatu melalui mulut, hal tersebut juga berlaku bagi penderita pendarahan dan muntah-muntah

e. Penderita tidak boleh diberi perangsang yang mengandung alkohol yang dapat berakibat kurang baik terhadap pusat-pusat vital

f. Tenangkan penderita dengan baik, hal ii membantu kepercayaan penderita yang merupakan salah satu pertolongan

g. Organisasi penonton yang tidak tahu apa-apa untuk membantu, misalnya menelpon dokter atau ambulan

h. Perlakukan penderita sebaik mungkin

i. Penting berfikir cepat untuk menolong penderita segera mendapat pemeriksaan dan pertolongan dokter atau pengangkutan ke rumah sakit Setiap ruang kerja atau ruang dapur dilengkapi dengan almari obat yang isinya antara lain :

 Mercorochrom  Obat luka  Plester  Obat Gosok  Obat pusing  Kapas  Pembalut  Gunting