2.3 ASPAL
Aspal dalam bahasa yang umum dikenal juga dengan tar. Untuk kata tar atau aspal sering digunakan secara bergantian, mereka memiliki arti yang
berbeda. Salah satu alasan untuk kebingungan ini disebabkan oleh fakta bahwa, di antara negara-negara lain, ada perbedaan substansial dalam arti
dihubungkan dengan periode yang sama. Sebagai contoh, aspal minyak di Amerika Serikat disebut dengan aspal, sedangkan di Eropa aspal adalah
campuran agregat batu dan aspal yang digunakan untuk pembangunan jalan. Di Eropa, istilah aspal menunjukkan residu dari penyulingan minyak bumi.
Bitumen adalah campuran hidrokarbon yang tinggi berat molekul. Rasio persentase antara komponen bervariasi, sehubungan dengan asal-usul
minyak mentah dan metode distilasi. Bahkan, aspal sudah dikenal sebelum awal eksploitasi ladang minyak sebagai produk asal alam, yang disebut dalam hal
ini adalah aspal asli.
2.3.1 Sumber Aspal
Sumber aspal dari kilang minyak refinery bitumen. Aspal yang dihasilkan dari industri kilang minyak mentah crude oil dikenal sebagai residual
bitumen , straight bitumen atau steam refined bitumen. Isitlah refinery bitumen
merupakan nama yang tepat dan umum digunakan. Aspal yang dihasilkan dari minyak mentah yang diperoleh melalui proses destilasi minyak bumi. Proses
penyulingan ini dilakukan dengan pemanasan hingga suhu 350
o
C di bawah tekanan atmosfir untuk memisahkan fraksi-fraksi minyak seperti gasoline
bensin, kerosene minyak tanah dan gas oil. Wignall, 2003.
2.3.2 Kandungan Aspal
Kandungan aspal terdiri dari senyawa asphaltenes dan maltene. Asphaltenes
merupakan campuran kompleks dari hidrokarbon, yang terdiri dari cincin aromatik kental dan senyawa heteroaromatik yang mengandung belerang,
serta amina, amida, senyawa oksigen keton, fenol atau asam karboksilat, nikel dan vanadium.
Universitas Sumatera Utara
Di dalam maltene terdapat tiga komponen penyusun yaitu saturates, aromatis, dan resin. Dimana masing-masing komponen memiliki struktur dan
komposisi kimia yang berbeda, dan sangat menentukan dalam sifat rheologi bitumen. Aspal merupakan senyawa yang kompleks, bahan utamanya disusun
oleh hidrokarbon dan atom-atom N, S, dan O dalam jumlah yang kecil, juga beberapa logam seperti Vanadium, Ni, Fe, Ca dalam bentuk garam organik dan
oksidanya. Dimana unsur-unsur yang terkandung dalam bitumen adalah Karbon 82-88, Hidrogen 8-11, Sulfur 0-6, Oksigen 0-1,5, dan Nitrogen 0-
1. Dengan demikian maka aspal atau bitumen adalah suatu campuran cairan
kental senyawa organik, berwarna hitam, lengket, larut dalam karbon disulfida, dan struktur utamanya oleh ”polisiklik aromatis hidrokarbon” yang sangat
kompak Nuryanto, A. 2008.
2.3.3 Jenis – Jenis Aspal
Secara umum jenis aspal dapat diklasifikasikan berdasarkan sumbernya, yaitu sebagai berikut :
1. Aspal alamiah merupakan aspal ini berasal dari berbagai sumber alam,
seperti pulau Trinidad dan Bermuda. Aspal dari Trinidad mengandung kira-kira 40 organik dan zat-zat anorganik yang tidak dapat larut,
sedangkan yang berasal dari Bermuda mengandung kira-kira 6 zat-zat yang tidak dapat larut. Dengan pengembangan aspal minyak bumi, aspal
alamiah relatif menjadi tidak penting. 2.
Aspal batuan adalah endapan alamiah batu kapur atau batu pasir yang diperpadat dengan bahan-bahan berbitumen. Aspal ini terjadi di berbagai
bagian di Amerika Serikat. Aspal ini umumnya membuat permukaan jalan yang sangat tahan lama dan stabil.
3. Aspal minyak bumi pertama kali digunakan di Amerika Serikat untuk
perlakuan jalan pada tahun 1894. Bahan-bahan pengeras jalan aspal
Universitas Sumatera Utara
sekarang berasal dari minyak mentah domestik bermula dari ladang-ladang di Kentucky, Ohio, Meksiko, Venezuela, Colombia, dan Timur Tengah
Oglesby, 1996.
Aspal penetrasi 6070 asal iran merupakan salah satu jenis aspal minyak bumi yang diimpor dari Iran-Teheran. Aspal jenis ini sangat sesuai dan
direkomendasikan untuk negara beriklim tropis seperti Indonesia, karena di desain untuk bisa elastis menyesuaikan suhu yang naik dan turun, contohnya aspal yang
dipergunakan sebagai bahan utama dalam penelitian ini yaitu aspal penetrasi 6070. Untuk data jenis pengujian dan data persyaratan aspal tersebut tercantum
seperti pada tabel 2.2. Tabel 2.2 Data Jenis Pengujian dan Persyaratan Aspal Tipe Grade 6070
sumber: Spesifikasi Bidang Jalan dan Jembatan Dep. PU, 2005
Sifat Ukuran
Spesifikasi Standar
Pengujian
Densitas pada T 25
o
C kgm
3
1010 - 1060 ASTM-D713289
Penetrasi pada T 25
o
C 0,1 mm
6070 ASTM-D5
Titik leleh oC
4956 ASTM-D36
Daktilitas pada T 25
o
C cm
Min. 100 ASTM-D113
Kerugian pemanasan wt
Max. 0,2 ASTM-D6
Penurunan pada penetrasi setelah pemanasan
Max. 20 ASTM-D6D5
Titik nyala oC
Min. 250 ASTM-D92
Kelarutan dalam CS2 wt
Min. 99,5 ASTM-D4
Spot Test Negatif
AASHO T102
Universitas Sumatera Utara
2.4 PASIR