METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Menurut Surakhmad (1994) metode ini mempunyai ciri-ciri bahwa penelitian didasarkan pada pemecahan masalah-masalah aktual yang ada pada masa sekarang. Data-data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisis. Metode ini sering disebut dengan metode analitik.

B. Metode Penentuan Sampel Penelitian

1. Metode Penentuan Daerah Penelitian Daerah penelitian yang dipilih yaitu Kabupaten Boyolali, dengan pertimbangan bahwa di Kabupaten Boyolali terdapat sentra industri kerupuk rambak kulit yang masih produktif sampai saat ini yang berlokasi di Kecamatan Banyudono. Jumlah pengusaha yang mengusahakan kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau ini ada 8 pengusaha, yang terdiri dari 6 pengusaha industri kecil dan 2 pengusaha industri menengah.

2. Metode Pengambilan Responden Metode pengambilan responden dengan menggunakan sensus. Sensus yaitu salah satu bentuk metode pengumpulan data yang ditempuh dengan cara mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dari seluruh populasi yang berhubungan, yang terdapat didalam populasi (Teguh, 2001). Responden dalam penelitian ini yaitu seluruh pengusaha kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau di Kabupaten Boyolali yang berjumlah

6 pengusaha, yang semuanya berada di Kecamatan Banyudono. Industri kecil pembuatan kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau merupakan usaha yang memproduksi kerupuk rambak berkualitas 6 pengusaha, yang semuanya berada di Kecamatan Banyudono. Industri kecil pembuatan kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau merupakan usaha yang memproduksi kerupuk rambak berkualitas

Kecil Kerupuk Rambak Berkualitas Sayur dari Kulit Kerbau di Kabupaten Boyolali Tahun 2009

No. Nama pemilik Jumlah tenaga kerja Produksi/bulan usaha

(orang)

(kg)

1. Budi Raharjo

2. Joko Istanto

3. Bambang Hermanto

5 280 Sumber : Data Primer

6. Wiro

C. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (quisioner). Data ini dapat diperoleh dengan cara wawancara dan dengan pengamatan langsung di lokasi penelitian

2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi atau lembaga yang terkait dengan penelitian ini. Data tersebut berasal dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali, serta instansi-instansi lain yang terkait dengan penelitian ini. Data tersebut adalah data mengenai keadaan umum daerah penelitian, keadaan perekonomian, keadaan penduduk, dan data yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data primer melalui wawancara langsung dengan responden berdasarkan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.

2. Observasi Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek yang akan diteliti sehingga didapatkan gambaran yang jelas mengenai obyek yang akan diteliti.

3. Pencatatan Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data sekunder, yaitu dengan mencatat data yang ada pada instansi pemerintah atau lembaga yang terkait dengan penelitian ini

E. Metode Analisis Data

1. Biaya, Penerimaan, Keuntungan dan Profitabilitas Pada Sentra Industri Kecil Kerupuk Rambak Berkualitas Sayur dari Kulit Kerbau di Kabupaten Boyolali

a. Nilai total biaya pada industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau adalah penjumlahan dari nilai total biaya tetap (TFC) dan nilai biaya variabel (TVC) yang digunakan dalam kegiatan produksi. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :

TC = TFC + TVC

dimana : TC = biaya total industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau (Rupiah) TFC = total biaya tetap industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau (Rupiah) TVC= total biaya variabel industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau (Rupiah)

b. Untuk mengetahui penerimaan pada sentra industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau di Kabupaten Boyolali yaitu dengan mengalikan jumlah produksi (terjual) dengan harga. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :

TR = Q x P

dimana : TR = penerimaan total industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau (Rupiah) Q

= jumlah kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau yang terjual (kg)

P = harga kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau per kg (Rupiah)

c. Keuntungan usaha adalah selisih antara penerimaan total dengan biaya total. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :

π = TR – TC

dimana : π = keuntungan industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur

dari kulit kerbau (Rupiah) TR = penerimaan total industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau (Rupiah) TC = biaya total industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau (Rupiah)

d. Profitabilitas Usaha Untuk mengetahui nilai profitabilitas pada sentra industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau di Kabupaten Boyolali adalah dengan membandingkan antara keuntungan usaha yang diperoleh dengan total biaya yang telah dikeluarkan dan kemudian dikalikan 100%. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

Profitabilitas =

x 100 %

TC dimana : π = keuntungan industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari

kulit kerbau (Rupiah)

TC = biaya total industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau (Rupiah).

Kriteria yang digunakan dalam perhitungan profitabilitas adalah sebagai berikut : Profitabilitas > 0 berarti industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau yang diusahakan menguntungkan Profitabilitas = 0 berarti industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau yang diusahakan mengalami BEP (impas) Profitabilitas < 0 berarti industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau yang diusahakan tidak menguntungkan.

2. Efisiensi Usaha Untuk mengetahui efisiensi usaha pada sentra industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau di Kabupaten Boyolali yang telah dijalankan selama ini dengan menggunakan perhitungan R/C rasio (Revenue Cost Ratio) atau dikenal dengan nisbah antara penerimaan dan biaya.

Efisiensi dapat dihitung dengan membandingkan besarnya penerimaan industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau dengan biaya yang digunakan untuk produksi. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

Efisiensi =

C dimana : R = penerimaan industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit

kerbau (Rupiah)

C = biaya total industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau (Rupiah) Kriteria yang digunakan dalam penilaian efisiensi usaha adalah : R/C > 1 , berarti industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari

kulit kerbau yang dijalankan sudah efisien

R/C = 1 , berarti industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau yang dijalankan belum efisien atau usaha mencapai titik impas (BEP)

R/C < 1 , berarti industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau yang dijalankan tidak efisien.

3. Risiko Usaha Menurut Hernanto (1993), Untuk menghitung besarnya risiko usaha pada sentra industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau di Kabupaten Boyolali adalah dengan menggunakan perhitungan koefisien variasi dan batas bawah keuntungan.

Koefisien variasi merupakan perbandingan antara risiko yang harus ditanggung oleh pengusaha industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau dengan jumlah keuntungan yang akan diperoleh, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

CV =

E dimana : CV = koefisien variasi industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur

dari kulit kerbau

V = simpangan baku industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau (Rupiah)

E = keuntungan rata-rata industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau (Rupiah) Sebelum mengukur koefisien variasi harus mencari keuntungan rata- rata industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau dan simpangan bakunya, yang dirumuskan sebagai berikut :

E=

n dimana :

E = keuntungan rata-rata industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau (Rupiah)

E i = keuntungan industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau yang diterima pengusaha (Rupiah) N = jumlah pengusaha kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau (orang) Setelah mengetahui keuntungan rata-rata industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau selanjutnya mencari simpangan baku dengan menggunakan metode analisis ragam, karena simpangan baku merupakan akar dari ragam, yaitu : V= 2 V

Adapun dalam perhitungan analisis ragam dirumuskan sebagai berikut:

dimana :

V 2 = ragam n = jumlah pengusaha kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau

(orang)

E = keuntungan rata-rata industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau (Rupiah)

E i = industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau yang diterima pengusaha (Rupiah) Untuk mengetahui batas bawah keuntungan industri kecil kerupuk

rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau digunakan rumus :

L = E – 2V

dimana : L = batas bawah keuntungan industri kecil kerupuk rambak berkualitas

sayur dari kulit kerbau (Rupiah)

E = keuntungan rata-rata industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau (Rupiah)

V = simpangan baku industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau (Rupiah)

Semakin besar nilai CV menunjukkan bahwa risiko industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau yang harus ditanggung pengusaha semakin besar. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai CV

≤ 0,5 atau L ≥ 0 menyatakan bahwa pengusaha industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau akan selalu terhindar dari

kerugian, dan apabila nilai CV > 0,5 atau L < 0 berarti ada peluang kerugian yang akan diderita oleh pengusaha industri kecil kerupuk rambak berkualitas sayur dari kulit kerbau.