ANALISA PERUANGAN
IV.3. ANALISA PERUANGAN
Analisa peruangan merupakan analisa perencanaan dan perancangan bangunan dengan cara mengelompokkan pelaku, kebutuhan ruang tiap pelaku, persyaratan tiap ruang, serta besaran ruang yang dibutuhkan tiap pelaku. Gubahan masa dan bentuk bangunan merupakan target utama dalam perancangan revitalisasi Alun-alun Ponorogo. Oleh karenanya analisa peruangan yang akan dilakukan harus mengikuti bentuk dari bangunan itu sendiri. Sehingga beberapa analisa ruangan merupakan sebuah ide awal yang diselaraskan dengan bentuk bangunan dan besaran ruangan yang diperoleh merupakan besaran minimal.
Analisa peruangan yang hendak diselaraskan dengan bentuk bangunan adalah kebutuhan ruang, pengelompokan ruang, persyaratan ruang, serta besaran ruang.
IV.3.1. Analisa Kebutuhan Ruang Panggung Utama
Kebutuhan ruang diperoleh dari analisa pelaku dan macam kegiatan yang dilakukannya dalam bangunan panggung utama. Pengguna dibedakan menjadi tiga yaitu pengelola, penampil, dan pengunjung. Pengunjung adalah orang yang ingin menonton penampilan dari seniman penyaji, berinteraksi dengan sesama pengunjung ataupun pengelola, atau sekedar menikmati suasana ruang publik. Penampil adalah seniman yang menampilkan karyanya di masyarakat umum. Sedangkan pengelola yaitu orang yang akan mengelola hasil redesain panggung utama ini. Pengelola terdiri dari satu pimpinan utama dan empat bagian, yaitu bagian administrasi, bagian bendahara,bagian perlengkapan, dan bagian perawatan. Setiap bagian mempunyai beberapa staff untuk melayani pengguna maupun penampil.
Berikut adalah tabel diagramatik pelaku kegiatan, macam kegiatan, dan peruangan yang dibutuhkan. Tabel Kebutuhan Ruang Panggung Utama
Pelaku
Macam Kegiatan
Area parkir
Bersosialisasi
Semua area
Makan/minum
Food Court
Istirahat
R. Istirahat
Lavatory Pimpinan Utama
Parkir
Area parkir
Memimpin Semua Staff
R. Pimpinan
Makan/Minum
Food Court
Istirahat
R Istirahat
Lavatory Kepala bagian
Parkir
Parkir Area
Memimpin Tiap Bagian
R. Kabag
Makan/minum
Food Court
Istirahat
R. Istirahat
Lavatory Staff
Parkir
Area parkir
Melayani pengunjung
Semua area
Makan/minum
Food Court
Istirahat
R. Istirahat
IV.3.2. Analisa Kebutuhan Ruang Pasar
Kebutuhan ruang untuk pasar yang berada di sekitar alun-alun. Pengguna dibedakan menjadi tiga yaitu pengelola, penjual, dan pembeli. Pengelola adalah pegawai dari pemerintah daerah yang bersangkutan. Penjual yang memiliki barang untuk dijajakan, sedangkan pembeli yaitu orang yang memenuhi kebutuhannya dengan
Berikut adalah tabel diagramatik pelaku kegiatan, macam kegiatan, dan peruangan yang dibutuhkan. Tabel Kebutuhan Ruang Panggung Utama
Pelaku
Macam Kegiatan
Area parkir
Proses pembelian
Semua area
Bersosialisasi
Semua area
Makan/minum
Kantin
Istirahat
R. Istirahat
Lavatory Pengelola
Parkir
Area parkir
Memimpin Semua Staff
R. Pengelola
Makan/Minum
Kantin
Istirahat
R Istirahat
Lavatory Penjual
Parkir
Parkir Area
Proses penjualan
Los/kios
Makan/minum
Kantin
Istirahat
R. Istirahat
IV.3.3. Analisa Pengelompokan Ruang Panggung Utama
Setelah memperoleh macam ruangan yang dibutuhkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa setiap ruangan untuk kemudian dikelompokkan dan direncanakan perletakan ruangan di dalam bangunan. Pengelompokan ruang didasarkan pada fungsinya dan rencana perletakan ruangan diperoleh dari analisa pencapaian menuju ruangan. Berikut adalah tabel diagramatiknya.
Tabel Analisa Pengelompokan Ruang Panggung Utama
Kelompok Ruang
Macam Ruang
Pencapaian
Rencana Perletakan
Hiburan
Panggung Utama
Dapat diletakkan pada lantai dasar
Lt. 1
Panggung Pertunjukan indoor
Dapat diletakkan pada lantai dasar
Lt. 1
Pendopo
Dapat diletakkan pada lantai dasar
Lt. 1 Ruang
Penginapan
Home stay
Butuh ketenangan
Lt. 1+ Ruang
Pameran
Indoor
Dekat dengan lobi utama
Lt. 1
Semi Outdorr
Dekat dengan ruang pameran indoor
Lt. 1
Outdoor
Dapat dilihat dari segala arah
Lt. 1 outdoor
Pengelola
R. Pimpinan
Pada area yang lebih privat
Lt. 1+
R. Sekretaris
Dekat dengan R. Pimp. Lt. 1+
R. Kabag
Dekat dengan R. Pimp. Lt. 1+
R. Kasubag
Dekat dengan R. Kabag Lt. 1
R. Staff
Dekat dengan ruang pengelola lainnya, dekat dengan ruang yang di tangani
Lt. 1
Parkir Pengelola Dekat dengan ruangan
pengelola
Lt. 1 Penunjang
Lavatory
Dekat dengan setiap ruangan
Setiap lantai
Mushola
Lebih maksimal jika ada pada setiap lantai
Setiap lantai
Area Santai
Dekat dengan setiap ruangan
Setiap lantai
Coffe Shop
Mudah di akses dari setiap ruang
Lt. 1,3
Area Parkir
Dekat dengan area luar Lt. 1 Basement
IV.3.4. Analisa Pengelompokan Ruang Pasar
Tabel analisa pengelompokan Ruang Pasar
Kelompok Ruang
Macam Ruang
Pencapaian
Rencana Perletakan
Ruang Jual- Beli
Los /Kios
Mudah diakses
Lt. 1+
Parkir
Dekat dengan Pintu Utama
Lt. 1 Pengelola
R. Pimpinan
Pada area yang lebih privat
Lt. 1+
R. Sekretaris
Dekat dengan R. Pimp. Lt. 1+
R. Kabag
Dekat dengan R. Pimp. Lt. 1+
R. Kasubag
Dekat dengan R. Kabag Lt. 1
R. Staff
Dekat dengan ruang pengelola lainnya, dekat dengan ruang yang di tangani
Lt. 1
Parkir Pengelola Dekat dengan ruangan
pengelola
Lt. 1 Penunjang
Lavatory
Dekat dengan setiap ruangan
Setiap lantai
Mushola
Lebih maksimal jika ada pada setiap lantai
Setiap lantai
Area Santai
Dekat dengan setiap ruangan
Setiap lantai
Coffe Shop
Mudah di akses dari setiap ruang
Lt. 1,3
Area Parkir
Dekat dengan area luar Lt. 1 Basement
IV.3.5. Analisa Persyaratan Ruang
Setelah memperoleh pengelompokan dan rencana perletakan ruangan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa persyaratan ruangan, untuk menentukan Setelah memperoleh pengelompokan dan rencana perletakan ruangan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa persyaratan ruangan, untuk menentukan
Tabel Analisa Persyaratan Ruang
Macam Ruang
Persyaratan Ruang
Ruang pengelola
- Memerlukan penerangan yang baik - Memerlukan penghawaan yang baik - Dekat dengan zona servis - Lay out ruangan yang nyaman
Home stay - Dekat dengan toilet dan penjualan makanan - Terdapat ruang tunggu/santai/komunal di luar
ruangan - Memerlukan layout ruangan yang nyaman pada
tempat memilih film - Memerlukan penerangan yang baik - Memerlukan penghawaan yang baik
Panggung Pertunjukan indoor
- Memerlukan layout ruangan yang nyaman - Memerlukan penerangan yang baik - Memerlukan penghawaan yang baik - Privat - Dekat dengan home stay - Dekat dengan zona penunjang - Dekat dengan bangunan Pengelola
Pendopo
- Dekat dengan home stay - Dekat dengan bangunan pengelola - Ruang publik
Los/Kios pasar
- Memerlukan ruangan yang nyaman - Memerlukan penerangan yang baik - Memerlukan penghawaan yang baik
Area Komunal
- Memerlukan area yang luas - Memerlukan penerangan yang baik - Memerlukan penghawaan yang baik - Dekat dengan toilet dan penjualan makanan - Dapat dipergunakan sebagai tempat memajang
hasil karya seniman
Kantin
- Memerlukan penerangan yang baik - Memerlukan penghawaan yang baik - Dekat dengan toilet - Interior dibentuk seperti guild bar atau yang
lainnya
IV.3.6. Analisa Besaran Ruang
Setelah memperoleh hasil analisa persyaratan ruang, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa besaran ruang. Besaran ruang diperoleh dari asumsi rencana layout ruangan, yang diperoleh dari penyusunan furnitur dan flow minimal yang dibutuhkan. Dengan demikian besaran ruang yang diperoleh adalah besaran ruang minimum sehingga besaran ruang tersebut harus dipenuhi dan tidak menutup kemungkinan bahwa besaran ruang akan melebihi berasan ruang minimum. Hal tersebut disebabkan oleh bentuk ruang publiksehingga akan ada beberapa spot yang memerlukan perlebaran, tidak dapat dipakai sebagai ruangan, serta beberapa hal teknis lainnya.
Kebutuhan Ruang
Analisa Besaran Ruang
Luas Minimal
Panggung pentunjukan indoor
sesuai dengan Time-Saver Standards for Interior Desain andSpace Planning
= 400 m 2
±400 m 2
Pendopo joglo
Pendopo limasan
12x12 = 144 m 2
20x12 = 420 m 2
total luas = 144+420 = 564 m 2
±564 m 2 Home stay
25x4x3=300m 2 ±300 m 2
Los/kios pasar 50x5x3=750m 2 ±750 m 2 R. Pimpinan
1 meja + 3 kursi = 4 m 2
1 set sofa + meja= 6m 2
1 lemari = 0,4 m 2
1 rak = 0,4 m 2
flow 60% = 0,6 x 10,8 = 6,48 m 2
total luas = 10,8 + 6,48 = 17,28 m 2
±18 m 2 R. Sekretaris
1 meja + 3 kursi = 4 m 2
1 lemari = 0,4 m 2
1 rak = 0,4 m 2
flow 60% = 0,6 x 4,8 = 2,88 m 2
total luas = 4,8 + 2,88 = 7,68 m 2
±8 m 2 R. Kabag (4 orang)
1 meja + 3 kursi = 4 m 2
1 lemari = 0,4 m 2
1 rak = 0,4 m 2
4x 8 m 2 = 32 m 2 ±32 m 2 R. Kasubag (14 orang)
1 meja + 3 kursi = 4 m 2
1 lemari = 0,4 m 2
1 rak = 0,4 m 2
flow 60% = 0,6 x 4,8 = 2,88 m 2
total luas = 4,8 + 2,88 = 7,68 m 2
14 x 8 m 2 = 112 m 2
8m 2 ±112 m 2 R. Staff (34 orang)
1 meja + 3 kursi = 4 m 2
flow 60% = 0,6 x 4= 2,4 m 2
total luas = 4 + 2,4 = 6,4 m 2
34 x 6,5 m 2 = 221 m 2
6,5 m 2 ±221 m 2
lavatory
menyesuaikan
±100 m 2 mushola
menyesuaikan
±100 m 2 food court
menyesuaikan
±300 m 2 Luas Total Minimum
±2913 m 2
IV.3.7. Analisa Pengolahan Tapak
IV.3.7.1. Analisa Klimatologis
1) Dasar pertimbangan : - arah datang sinar matahari
- arah angin - pemecahan masalah akibat iklim terhadap bangunan
2) Kondisi site
a) Analisa Masalah yang berhubungan dengan iklim mempunyai beberapa altematif pemecahan masalah dengan pertimbangan sebagai berikut : · Bukaan
Biasanya berhubungan dengan dimana seharusnya diletakkan bukaan untuk menangkap sinar matahari kedalam bangunan ataupun bukaan bagi angin sebagai penghawaan alami.
· Barrier Barrier atau penghalang dapat berupa sebagai vegetasi ataupun bangunan dan pagar yang didesain sebaik mungkin sebagai penghalang sinar matahari ataupun angin yang merugikan bangunan dan kegiatan di dalamnya.
· Material Material lebih difungsikan sebagai pemecahan masalah bangunan dengan sinar matahari, dimana ia berperan sebagai
filter sinar dan mengurangi kesilauan (glare) dalam bangunan.
b) Hasil analisa · Sinar matahari
- Timur
Karena merupakan sinar yang dibutuhkan, maka pada sisi timur bangunan perlu diberikan bukaan untuk menangkap sinar matahari untuk mendukung kegiatan di dalamnya.
- Barat
Sinar dihindari dengan shading pada bangunan yang dapat berupa pepohonan atau bentuk-bentuk penutup dinding yang sedemikian rupa. sedikit bukaan pada bangunan dan juga penggunaan material yang tidak menyerap sinar matahari dan mengurangi efek silau.
· Bentuk Bangunan - Bentuk bangunan dibuat memanjang dan tipis untuk
memaksimalkan area bangunan yang menghadap ke arah selatan dan utara, sehingga dapat metode cross ventilation (penghawaan alami) dapat berjalan maksimal dan mengurangi kedalaman ruang sehingga ruang yang berada di tengah banguan juga dapat terkena sinar matahari.
· Orientasi Bangunan - Orientasi bangunan terhadap sinar matahari yang paling
cocok dan menguntungkan adalah memanjang dari arah barat ke timur, bukaan dimaksimalkan pada bagian fasade utara dan selatan bangunan sehingga cahaya tetap dapat dimanfaatkan tanpa menimbulkan dampak silau dan panas yang berlebihan.
- Yan g pad a umumnya m engalir d ari arah barat laut sedangkan bagian lain tetap memanjang ke arah timur dan barat. Aliran udara masih bisa ditangkap dengan desain yang baik namun sinar matahari merupakan hal yang tidak bisa dikondisikan.
IV.3.7.2. Analisa View
1) Dasar pertimbangan : - Orientasi d imaksud kan sebagai pengarah atau penunjuk terhadap
kegiatan yang ada pada bangunan - View meupakan point of interest yang akan didesain pada sebuah
bangunan - View bisa didapatkan dari arah dalam maupun luar bangunan
- Letak site dan sirkulasi memegang peranan dalam penentuan view bangunan
2) Kondisi eksisting :
3) Analisa : - View from site menghadap utara konsentris dengan Alun-alun.
- View to site terbesar berasal dari jalan Alun-alun Selatan dari arah utara
4) Hasil analisa : - Orientasi utama bangunan diarahkan ke jalan Alun-alun Selatan
sebagai jalan utama untuk menarik pengunjung. Dari dalam site diberi beberapa view seperti taman dan sebagainya, selain itu sebagai plasa tempat berkumpul seperti pada fungsinya yaitu sebagai perluasan kawasan Alun-alun sekaligus sarana sosialisasi dan ruang publik .
View in
view in terbesar berada pada bagian timur sebelah
utara
View out
View out langsung ke Alun- alun
IV.3.7.3. Analisa Pencapaian
1) Dasar pertimbangan :
- penentuan ME (main entrance) dan SE (second entrance) - sirkulasi yang mudah, aman dan nyaman - kondisi, arus kendaraan dan potensi jalan
2) Analisa
- Dari kondisi eksisting tersebut, dengan pertimbangan jumlah arus transportasi yang melalui Jalan Alun-alun Selatan maka letak ME
akan lebih efektif diletakkan di depan. Sedangkan jalur SE diletakkan disamping (bagian barat) demi kenyamanan sirkulasi pengelola.
3) Hasil analisa - ME diletakkan pada Jalan Alun-alun Selatan karena lebih potensial
dan lebih mudah dicapai. - SE diletakkan di jalan sebelah barat ME karena cukup nyaman untuk
sirkulasi
IV.3.7.4. Analisa Kebisingan
1) Dasar Pertimbangan : - Penentuan zona publik dan servis
- Penempatan area outdoor dan area indoor
2) Kondisi eksisting :
3) Analisa - Pemberian vegetasi ditekankan pada usaha untuk mereduksi
kebisingan dari perempatan, sehingga tidak mengganggu aktivitas di dalam bangunan.
- Pemberian vegetasi selain sebagai barrier kebisingan juga untuk elemen estetika.
- Peletakan ruangan yang menjauhi pusat kebisingan terbesar
4) Hasil analisa - Bangunan yang bersifat privat diposisikan lebih barat untuk menjauhi
kebisingan. - Bagian utara merupakan zona publik dan zona servis.
Noise
Noise terbesar berada pada sebelah utara. Akan lebih efektif jika digunakan sebagai area outdoor, bukan ruangan/indoor.
IV.3.7.5. Analisa Zoning
1) Dasar pertimbangan : - Hasil dari analisa makro (pengolahan tapak) yang disesuaikan
dengan konsep bangunan yang ingin diterapkan.
2) Kondisi Eksisting :
3) Analisa
- ME di posisikan sebagai pintu utama masuknya area. - Zona publik diletakkan di bagian depan site, yaitu di dekat ME. - Zona servis yaitu zona untuk pengelola diletakkan di dekat SE.
4) Hasil analisa - Zona publik diletakkan di bagian timur sebagai area untuk outdoor ,
taman, dan plasa. - Zona privat berada di tengah sebagai area untuk massa utama.
- Zona servis berada di bagian barat atau utara sebagai area pengelola.
Semi
Area semi publik merupakan area transisi. Dapat dipergunakan sebagai area outdoor atau area indoor dengan tingkat sirkulasi tinggi
Publik
Sesuai dengan analisa sebelumnya, maka area publik lebih sesuai jika diletakkan pada bagian timur site, dekat dengan Main Entrance
Privat Sesuai dengan analisa sebelumnya, maka Privat
area privat akan lebih sesuai jika diletakkan pada bagian tengah site.
IV.3.7.6. Analisa Pencahayaan
- Setelah mendapatkan hasil analisa dari pencahayaan yang masuk ke dalam site, maka analisa pencahayaan di dalam bangunan diperlukan
sebagai rencana pengaplikasian sistem pencahayaan yang diperlukan di setiap ruangan. Beberapa poin yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
o Dinding transparan. - Penggunaan dinding agar terkesan simple, ringan. Pemilihan
bahan ini ditujukan pada bangunan yang bersifat publik. Agar masyarakat bisa ikut merasakan sebuah bentuk ruang.
o Skylight - Pemberian kesan lapang secara vertikal, sekaligus untuk
memasukkan cahaya matahari. Pengaplikasiannya juga digunakan untuk menunjukkan sirkulasi dalam ruang.
o Jendela dan roster - Digunakan pada bangunan-bangunan yang bersifat privat.
Pengunaan rosterpun untuk menambah sisi artistik dalam ruang.
IV.3.7.7. Analisa Penghawaan
- Sama seperti analisa pencahayaan, hasil analisa dari penghawaan yang masuk ke dalam site akan dianalisadan dipergunakan sebagai rencana
pengaplikasian sistem penghawaan yang diperlukan di setiap ruangan. Penataan komposisi massa bangunan mempengaruhi sirkulasi udara di dalam site.