Refleksi dan Tindak Lanjut Pasca Pembelajaran Siklus 2
7. Refleksi dan Tindak Lanjut Pasca Pembelajaran Siklus 2
Pasca obesrvasi siklus yang kedua ini, guru junior dan supervisor bertemu untuk melakukan refleksi dan tindak lanjut. Pada refleksi siklus kedua ini supervisor kembali memuji pembelajaran yang telah dilaksanakan guru junior. Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran mengalami peningkatan. Pada siklus pertama yang mendapat skor 2.83 masuk kategori baik meningkat menjadi 3.68 masuk kriteria baik sekali.
Selanjutnya supervisor memberi masukan untuk aspek yang masih kurang atau lemah dan perlu diperbaiki pada pelaksanaan pembelajaran berikutnya. Pada kegiatan pendahuluan, kembali guru junior belum mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengkaitkan pengetahuan sebelumnya. Sedangkan untuk aspek-aspek yang lain sudah termasuk kriteria baik sekali.
Pada kegiatan inti guru junior telah menunjukkan kemampuannya mengelola pembelajaran dengan kategori baik sekali, karena semua aspek yang diamati dapat dilakukan.
Pada kegiatan penutup pembelajaran guru junior sudah melakukan refleksi dan/atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik, melakukan refleksi dan/atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik, melakukan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik individu maupun kelompok. Namun pengelolaan waktu penyampaiannya kurang tepat sehingga masing-masing aspek memperoleh skor 3 dengan kriteria baik.
Sedangkan aspek yang belum dilakukan adalah menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Sehingga aspek tersebut hanya mendapat skor 1 dengan kriteria kurang.
Hasil analisis instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran dan catatan- catatan kejadian pada pelaksanaan pembelajaran disampaikan kepada guru junior. Seperti refleksi pada observasi siklus pertama, guru junior dipersilahkan berkomentar mengenai pelaksanaan pembelajarannya yang telah dilaksanakan. Adapun hasil komentar atas pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut.
a. Bagaimana kesan Saudara setelah menyajikan pelajaran ini? Jawab : Puas, karena anak-anak jadi lebih paham.
b. Apakah sudah sesuai dengan yang saudara rencanakan? Jawab : Ya
c. Hal-hal apa yang saudara rasakan telah memuaskan? Jawab : Karena dengan metode CTL (Contextual Teaching and
Learning), apa yang menjadi tujuan pembelajaran telah tercapai. Diindikasikan dengan tes tanya jawab ternyata rata-rata peserta didik bisa menjawab pertanyaan.
d. Hal-hal apa yang kurang memuaskan dalam pembelajaran tadi? Jawab : Ada beberapa media dan alat yang digunakan secara teknis
kurang mendukung, seperti pencahayaan matahari yang masuk ruangan terlalu terang, tidak menggunakan loudspeaker sehingga peserta didik harus fokus mendengarkan video tutorial yang ditayangkan.
e. Bagaimana perkiraan Saudara mengenai ketercapaian kompetensi siswa? Jawab : Peserta didik tuntas 100%.
f. Apa yang menjadi kesulitan siswa? Jawab : Mengamati objek dengan pilihan perbesaran yang terlalu
besar, sehingga bayangan yang dibentuk lensa mikroskop kabur.
g. Apa yang menjadi kesulitan Saudara? Jawab : Menjelaskan proses pembentukan bayangan
h. Bagaimanakah alternatif untuk mengatasi kesulitan itu? Jawab : Menggunakan sumber belajar video tutorial proses
pembentukan bayangan.
i. Menurut Saudara apakah ada perbedaan pembelajaran antara siklus 1 dan siklus 2?
Jawab : Lebih bisa melihat peserta didik mudah memahami materi pembelajaran pada siklus 2, karena siklus 1 hanya menggunakan media gambar.
j. Apa yang akan Saudara lakukan untuk pembelajaran-pembelajaran selanjutnya? Jawab : Perlu menggunakan model-model pembelajaran yang lain yang lebih efektif dan peserta didik lebih mudah memahami materi pembelajaran.
k. Apa saran Saudara untuk meningkatkan proses pembelajaran di sekolah ini? Jawab : Perlu diadakan pelatihan terbimbing untuk guru-guru dalam menerapkan model-model pembelajaran.
Dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk melakukan refleksi berupa pembandingan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dalam siklus pertama dengan siklus kedua, ternyata guru mengakui pentingnya menggunakan model/metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik. Dapat diambil simpulan bahwa pembelajaran akan mencapai hasil yang maksimal jika dilakukan proses yang benar dalam pembelajaran tersebut.
Berdasarkan hasil pelaksanaan observasi yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa simpulan berikut. Supervisi akademik dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran. Untuk melaksanakan supevisi akademik perlu direncanakan dengan matang sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Sedangkan saran-saran yang perlu disampaikan adalah : Supervisi akademik perlu dilaksanakan secara berkesinambungan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.
Pelaksanaaan supevisi akademik perlu direncanakan dengan matang agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Selanjutnya hasil supervisi akademik guru junior ini didesiminasikan dalam rapat dinas guru karyawan pada tanggal 19 Mei 2016 di Ruang Aula MAN Sabdodadi Bantul.