Media Sosial
2.1.3 Media Sosial
Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dari adanya inisiatif untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. Munculnya teknologi internet secara otomatis turut mempengaruhi perkembangaan penggunaan media sosial di masyarakat. Media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial. Media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Beberapa contohnya antara lain, jejaring sosial, blog, wiki, youtube , dan lain-lain. melalui media sosial, setiap orang bisa membuat, menyunting sekaligus mempublikasikan sendiri konten berita, promosi, artikel, foto, dan video. Media sosial bersifat fleksibel, dan luas cakupannya, lebih efektif dan efisien, cepat, interaktif dan variatif. Mediia sosial berdiri sejak tahun 1978 dan muncul didasair ide untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia (Nurudin, 2012: 53).
Situs jejaring sosial pertama, yaitu Sixdegrees.com mulai muncul pada tahun 1997.Situs ini memiliki aplikasi untuk membuat profil, menambah teman, dan mengirim pesan. Tahun 1999 dan 2000, muncul situs sosial lunarstorm , live journal , Cyword yang berfungsi memperluas informasi secara searah. Tahun 2001, muncul Ryze.com yang berperan untuk memperbesar jejaring bisnis. Tahun 2002, muncul friendster sebagai situs anak muda pertama yang semula disediakan untuk tempat pencarian jodoh. Dalam keanjutannya, friendster ini lebih diminati
anak muda untuk saling berkenalan dengan pengguna lain. Tahun 2003, muncul situs sosial interaktif lain menyusul kemunculan friendster , Flick R , You Tube ,
Myspace . Hingga akhir tahun 2005, friendster dan Myspace merupakan situs jejaring sosial yang paling diminati.
Memasuki tahun 2006, penggunaan friendster dan Myspace mulai tergeser dengan adanya facebook. Facebook dengan tampilan yang lebih modern memungkinkan orang untuk berkenalan dan mengakses informasi seluas- luasnya.Tahun 2009, kemunculan Twitter ternyata menambah jumlah situs sosial
bagi anak muda. Twitter menggunakan sistem mengikuti - tidak mengikuti ( follow-unfollow ), dimana kita dapat melihat status terbaru dari orang yang kita bagi anak muda. Twitter menggunakan sistem mengikuti - tidak mengikuti ( follow-unfollow ), dimana kita dapat melihat status terbaru dari orang yang kita
Media sosial adalah sebuah media yang isinya diciptakan dan didistribusikan melalui sebuah interaksi sosial. Media sosial merupakan sebuah aplikasi yang mengijinkan penggunanya berinteraksi dan memberikan timbal balik dengan sesama pengguna; membuat, mengedit dan membagikan informasi dalam berbagai bentuk. Pertumbuhan media sosial selama beberapa tahun terakhir telah membawa perubahan cara pemanfaatan internet bagi penggunanya dalam dunia pendidikan. Media sosial dalam dunia pendidikan secara fungsinya dikondisikan sebagai bentuk kolaborasi, keramahan, dan kreativitas penggunanya. kondisi yang terjadi kini, banyak kalangan masyarakat belum menyadari pentingnya kebutuhan sosial media dan internet dalam dunia pendidikan.
Halpin dan Tuffield dalam (Nurudin, 2012) mengatakan pentingnya untuk menyadari bahwa dari sisi luar sebuah web dalam internet selalu bersifat sosial. Penggunaan media sosial dalam dunia pendidikan dirasakan belum dipandang istimewa. Penggunaan media sosial dalam dunia pendidikan sebagai media belajar telah dipandang penting pada pendidikan dengan jenjang yang lebih tinggi, karena sebagai bagian dalam dunia ber-jaringan sosial, pengguna media telah melampaui diri mereka sendiri dan menjadi bagian dalam suatu jaringan yang lebih luas. Proses pendidikan yang merupakan sebuah proses terstruktur dalam menyerap informasi dan ilmu pengetahuan.
Pemanfaatan media sosial dalam proses belajar
Proses belajar merupakan sebuah proses penyampaian informasi, ilmu pengetahuan, informasi yang secara formal dan informal sering terjadi di sekeliling kita. Proses belajar merupakan sebuah kondisi mengenai kapasitas individu untuk mengetahui lebih luas. Melalui sebuah media sosial, pengetahuan dan proses belajar tidak lagi hanya berfokus pada akumulasi pengetahuan individu sebelumnya. Terlepas dari baik ataukah buruk, menggunakan media tersebut Proses belajar merupakan sebuah proses penyampaian informasi, ilmu pengetahuan, informasi yang secara formal dan informal sering terjadi di sekeliling kita. Proses belajar merupakan sebuah kondisi mengenai kapasitas individu untuk mengetahui lebih luas. Melalui sebuah media sosial, pengetahuan dan proses belajar tidak lagi hanya berfokus pada akumulasi pengetahuan individu sebelumnya. Terlepas dari baik ataukah buruk, menggunakan media tersebut
Pemanfaatan media sosial sebagai media belajar telah menunjang sebuah teori klasik mengenai teori pembelajaran sosial. Teori ini mengatakan bahwa proses belajar sosial berfokus pada bagaimana seorang individu belajar dengan menjadikan orang lain sebagai subjek belajarnya (Bandura, 2001). proses belajar ini telah ditunjang oleh media digital seperti bagaimana seseorang belajar menggoreng telur dengan melihat video orang lain menggoreng telur. Selain belajar mengenai sebuah perilaku sederhana mengenai keahlian seseorang, dalam media sosial dapat pula ditemukan bagaimana seorang individu belajar dan mulai memikirkan konsekuensi yang akan timbul dari perilaku yang dilakukan oleh subjek belajarnya. Media sosial pada kelanjutannya tidak hanya mengajarkan bagaimana sebuah teknologi komunikasi dan informasi memberikan dampak, tetapi juga mengajarkan bagaimana sebuah teknologi komunikasi diserap dan diadopsi (Bandura, 2001). Pemanfaatan Media sosial kini banyak terjadi pada proses pendidikan jarak jauh (e-learning) dimana proses belajar mengajar tidak lagi terbatas pada ruang kelas, jarak, dan waktu.
Peran media sosial bagi anak muda
Media sosial telah menjadi sebuah sarana umum yang dipergunakan dalam kehidupan individu sehari-hari dan era baru dalam proses belajar mengajar. Penyebaran informasi yang terjadi dalam kalangan anak muda terbilang sangat cepat akibat media sosial, diungkapkan oleh Grant and meadows (2010) bahwa informasi dalam media sosial berkembang dan menyebar luas seperti virus dalam tubuh. Anak-anak pada usia remaja di Indonesia sangat cepat beradaptasi terhadap perkembangan teknologi yang ada saat ini. Maka, tidaklah mengherankan jika kita berada di pusat keramaian, kita dapat melihat para remaja yang saat ini minimal menggunakan sebuah perangkat digital untuk membantu aktivitas mereka.
Media sosial memiliki daya tariknya sendiri bagi setiap kalangan, begitupula dengan kalangan remaja. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh kementrian
Kominfo dalam penelusuran para pengguna aktivitas online pada anak usia remaja tahun 2014, ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media sosial sangat melekat dengan kehidupan remaja sehari-hari. Dalam studi ini ditemukan bahwa dari 98 persen remaja yang di survei tahu tentang internet dan 79,5 persen diantaranya adalah pengguna internet. Daya tarik internet dan media sosial inilah yang kemudian memegang peranan penting dalam membangun kemampuan berkomunikasi seseorang. Remaja saat ini begitu peka dengan perubahan yang terjadi dalam teknologi sosial, mereka mengikuti perkembangan tersebut dan menguasainya dengan proses belajar .
Media sosial menurut Sourav Gupta (2001, h1) adalah sebuah media untuk melakukan interaksi sosial yang menggunakan komunikasi yang terukur dan sangat mudah diakses. Media sosial menggunakan teknologi berbasis web dan mobile untuk mengubah komunikasi ke dalam bentuk dialog interaktif.
Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010 salah satunya antara lain :
Situs jejaring sosial / Microblog Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat
informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto – foto. contoh facebook, twitter .
Ciri - ciri media sosial
Media sosial mempunyai ciri - ciri sebagai berikut :
1. Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet.
2. Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper .
3. Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya.
4. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.
Kelebihan
Keberadaan situs jejaring sosial ini memudahkan kita untuk berinteraksi dengan mudah dengan orang-orang dari seluruh belahan dunia dengan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan telepon. Selain itu, dengan adanya situs jejaring sosial, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat.
Kelemahan
Kemunculan situs jejaring sosial ini menyebabkan interaksi interpersonal secara tatap muka ( face-to-face ) cenderung menurun. Orang lebih memilih untuk menggunakan situs jejaring sosial karena lebih praktis. Di lain pihak, kemunculan situs jejaring sosial ini membuat anak muda tidak dapat tidak mengakses internet. Dalam kadar yang berlebihan, situs jejaring sosial ini secara tidak langsung membawa dampak negatif, seperti kecanduan (adiksi) yang berlebihan dan terganggunya privasi seseorang.