LIMBAH INDUSTRI BAJA SLAG BAJA

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LIMBAH INDUSTRI BAJA

Dunia industri akhir-akhir ini berkembang cukup pesat seiring dengan perkembangan zaman. Seperti kita ketahui bahwa suatu industri seringkali menghasilkan limbah yang merupakan sisa hasil pengolahan produk industri. Dengan meningkatnya industri berarti meningkat pula limbah buangan dari pabrik tersebut. Limbah yang dihasilkan jika tidak dikelola secara baik akan menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan, yang pada akhirnya berimbas pada kesehatan masyarakat yang tinggal di lingkungan tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan pengadaaan sarana pengolahan limbah yang dibutuhkan guna mengurangi dampak limbah tersebut. Namun demikian bagi pihak industri, penanganan limbah masih terbentur faktor biaya, disamping terbatasnya penyediaan lahan di daerah perkotaan. Salah satu bidang industri yang saat ini makin maju perkembangannya adalah industri pengolahan baja. Seiring dengan berkembangnya industri pengolahan baja tersebut maka limbah yang dihasilkan akan meningkat pula. Limbah tersebut berupa limbah B3 bahan berbahaya dan beracun B3 padat yang secara fisik menyerupai agregat kasar yang disebut slag. Dalam perkembangannya, limbah baja padat slag yang dihasilkan oleh industri peleburan baja semakin menumpuk hingga mencapai 10 – 15 ton per hari dan perlu dilakukan penanganan yang serius karena dapat merusak lingkungan [15].

2.2 SLAG BAJA

Slag merupakan hasil residu pembakaran tanur tinggi, yang dihasilkan oleh industri peleburan baja yang secara fisik menyerupai agregat kasar. Slag tersebut terbentuk dari kombinasi bijih besi dengan fluks batu kapur. Slag berbentuk granular dengan ukuran bervariasi dari kasar sampai halus. Permukaan slag kasar 7 dan berlubang disebabkan terperangkapnya gas ketika slag panas mengalami proses pendinginan [12]. Gambar 2.1 Limbah Slag Industri Baja Slag dihasilkan selama proses pemisahan cairan baja dari bahan pengotornya pada tungku-tungku baja. Pada peleburan baja, bijih besi atau besi bekas dicairkan dengan kombinasi batu gamping, dolomite atau kapur. Pembuatan baja dimulai dengan penghilangan ion-ion pengotor baja, diantaranya aluminium, silikon, dan phosphor. Ion-ion tersebut dapat menyebabkan baja menjadi tidak keras dan rapuh atau sulit untuk dibentuk menjadi lembaran – lembaran baja . Untuk penghilangan ion pengotor tersebut diperlukan kalsium yang terdapat pada batu kapur. Campuran kalsium dan aluminium, silika dan phosphor membentuk slag. Slag mengambang pada permukaan cairan baja, kemudian dibuang. Slag terbentuk pada suhu 1580 o C, berbentuk tidak beraturan dan mengeras ketika dingin slag juga mengandung logam berat yang tinggi [12]. Slag yang semakin hari semakin menumpuk juga menimbulkan permasalahan lingkungan, sehingga tidak salah apabila slag mulai digunakan sebagai material alternatif pembuatan jalan, pondasi, produksi semen, stabilisasi tanah, pertanian, media pengolahan air limbah, dan sebagainya. Hal ini membuktikan bahwa slag dapat dimanfaatkan kembali dengan tetap memperhatikan lingkungan. 8 Secara umum sifat fisik dari slag adalah sebagai berikut : tidak mudah terbakar, mempunyai pH 7,9 tidak korosif, tidak bersifat reaktif dan bersifat racun yaitu mengandung sianida atau sulfide [14]. Kandungan logam berat yang terdapat pada slag dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Kandungan Logam Berat pada Slag [12] No Logam Berat Rumus kimia Kandungan mgkg 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Chromium Barium Cadmium Cobalt Tembaga Timbal Arsen Merkuri Nikel Selenium Silver Zink Cianida Fluorida Cr Ba Cd Co Cu Pb As Hg Ni Se Ag Zn CN F 261,68 154,09 4,33 21,63 37,31 100,83 2,70 2,70 19,19 6,22 30,28 72,18 2,43 114,35 Limbah padat slag yang masih mengandung logam-logam berat dengan kadar yang masih tinggi akan berpotensi mencemari lingkungan apabila dibuang secara tidak benar sembarangan. Fakta yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa pencemaran lingkungan karena pembuangan limbah slag industri baja secara tidak benar sembarangan masih banyak terjadi. Hal ini diindikasikan dengan tingginya kandungan Cr dan logam berat lainnya yang terdapat di lingkungan yang berada disekitar area industri baja. 9

2.3 LOGAM CHROM Cr