28 50
100 150
200 250
300 350
6.25 12.5
18.75 25
31.25 K
u at
T ek
an B
at a
B et
o n
k g
c m
²
Komposisi Limbah Kuat Tekan Bata
Beton KgCm2 Bata beton tersebut harus memenuhi standart mutu SNI, untuk itu perlu
dilakukan uji kuat tekan dan porositas, sementara untuk pemenuhan baku mutu lingkungan perlu uji mobilitas logam berat Cr dan Pb.
4.2 UJI KUAT TEKAN BATA BETON
Bata Beton yang dibuat harus memenuhi Standart SNI. Dimana ukuran bata beton yang akan dibuat adalah 21cm x 10,5cm x 10 cm. Dari hasil penelitian tentang
kuat tekan pada berbagai variasi komposisi limbah telah dilakukan dan hasilnya seperti yang terdapat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1. Pengaruh Komposisi Campuran Terhadap Kuat Tekan Bata Beton
Uji kekuatan tekan dilakukan pada hari ke-28. Proses hidrasi diyakini telah selesai pada hari ke-28 [17] . Pengerasan semen bukan berasal dari proses
pengeringan, akan tetapi terjadi karena adanya proses hidrasi pada saat semen bersentuhaan dengan air, sehingga kekuatan sampel akan bertambah sejalan dengan
bertambahnya umur sampel sampai proses hidrasi sudah tidak berjalan lagi [24]. Berdasarkan hasil uji kekuatan tekan diperoleh kecenderungan makin besar
komposisi limbah maka makin meningkat kuat tekannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 4.1. namun demikian untuk semua variasi komposisi limbah yang
dibuat, kekuatan tekan yang diperoleh masih dalam standart SNI 03-0691-1996. Berikut adalah standart baku mutu untuk masing-masing kategori:
29 a.
Kekuatan tekan antara 356,89 kgcm
2
– 407,884 kgcm
2
dapat digunakan untuk jalan mutu A
b. Kekuatan tekan antara 185,590 kgcm
2
– 203,942 kgcm
2
dapat digunakan untuk peralatan parkir lapangan parkir mutu B.
c. Kekuatan tekan antara 136,463 kgcm
2
– 163,756 kgcm
2
dapat digunakan untuk pejalan kaki mutu C.
d. Kekuatan tekan antara 92,795 kgcm
2
– 109,171 kgcm
2
dapat digunakan untuk taman dan penggunaan lain mutu D.
Dengan demikian, dari hasil penelitin tentang uji kuat tekan pada berbagai variasi komposisi semua masuk kedalam kategori B dapat digunakan untuk peralatan
parkir. Pada gambar 4.1 menunjukkan Komposisi campuran dengan slag baja
sebanyak 100 menunjukkan kuat tekan tertinggi yaitu sekitar 304,08 kgcm
2
sementara itu kuat tekan terendah komposisi campuran dengan slag Baja sebanyak 0 yaitu sekitar 217,62 kgcm
2
. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh sampel memiliki kuat tekan yang sesuai dengan standar SNI.
Kenaikan berat dan kuat tekan bata beton ini diakibatkan karena perbedaan karakteristik berat jenis antara pasir dan slag baja. Limbah slag baja memiliki berat
jenis lebih besar dari pada pasir yaitu 2,475 kgdm
3
sehingga dengan penambahan limbah slag baja ke dalam campuran yang akan mengisi sebagian volume bata beton
akan mengakibatkan kenaikan berat bata beton, beton semakin berat dan ruang udara semakin kecil sehingga kekuatan beton dalam menahan suatu beban semakin
meningkat [6]. Jika limbah slag baja semakin banyak dalam bata beton maka ruang udara semakin sedikit dan kuat tekan semakin naik.
30 0.5
1 1.5
2 2.5
3 3.5
4 4.5
6.25 12,5
18,75 25
31.25 P
o ro
si ta
s B
at a
B et
o n
Komposisi Campuran Porositas Bata
Beton
4.3 UJI POROSITAS BATA BETON