Prosedur Analisa Mobilisasi Logam Berat dengan Alat AAS

26 5. Setelah beton direndam kemudian ditimbang dalam kondisi basah dengan menyeka permukaan beton terlebih dahulu dengan lap lembab B 6. Selisih penimbangan dalam keadaan kering A dan dalam keadaan basah B adalah jumlah penyerapan air, dan harus dihitung berdasarkan persen berat benda uji kering. = 100 3.3 Keterangan : A = Berat bata beton kering gr B = Berat bata beton basah gr SNI 03-0349-1989

3.3.5. Prosedur Analisa Mobilisasi Logam Berat dengan Alat AAS

1. Sampel dalam bentuk larutan di ambil sebanyak 50 ml dimasukkan ke dalam beaker gelas 2. Ditambahkan ± 30 ml asam klorida HCl pekat dan 10 ml asam nitrat HNO 3 pekat 3. Ditutup dengan kaca arloji 4. Dipanaskan hingga mendidih ± 30 menit diatas penangas air. 5. Dibuka kaca arloji penutup, evaporasi larutan hingga kering diatas water bath. 6. Ditambahkan sedikit asam klorida HCl, ulangi evaporasi hingga kering dan biarkan dingin. 7. Ditambahkan ± 25 ml HCl 8. Dipanaskan hingga larut semua dan didinginkan 9. Dipindahkan kedalam labu 100 ml sambil dibilas dengan aquadest 10. Tepatkan hingga tanda batas dengan aquadest dan bila perlu disaring. 11. Larutan siap diukur dengan alat AAS. 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 KARAKTERISTIK LIMBAH PADAT SLAG BAJA

Slag baja yang akan digunakan dalam penelitian ini dinyatakan sebagai limbah B-3 karena mengandung logam-logam berat yang berbahaya bagi lingkungan seperti logam berat Cr dan Pb. Adapun hasil analisis limbah slag baja untuk logam Cr adalah 5056,698 ppm hasil analisis laboratorium , dan untuk Pb adalah 328,4531ppm hasil analisis laboratorium. Berdasarkan baku mutu limbah kandungan logam berat pada slag baja tersebut berada diatas ambang batas. Adapun baku mutu menurut Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor : KEP-03BAPEDAL091995 tentang Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun kadar maksimum Pb dan Cr sebesar 5 ppm. Untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang akan timbul dilakukan proses solidifikasistabilisasi pada slag baja tersebut. Proses solidifikasistabilisasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mencampurkan limbah slag baja tersebut dengan semen, pasir, dan kerikil untuk tujuan pembuatan Bata Beton. Bata beton yang dibuat mempunyai komposisi sebagai berikut: Tabel 4.1 Komposisi Campuran Bahan Sampel Beton No Komposisi Bahan Susun Limbah Semen Pasir Kerikil 1 2 3 4 5 6 6,25 12,5 18,75 25 31,25 25 25 25 25 25 25 31,25 25 18,75 12,5 6,25 43,75 43,75 43,75 43,75 43,75 43,75