Dasar Hukum Pengadaan Barang atau jasa

Pengadaan barangjasa adalah kegiatan untuk memperoleh barangjasa kementrianlembagasatuan kerja PerangkatDaerah Institusi yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barangjasa.

B. Dasar Hukum Pengadaan Barang atau jasa

Peraturan Perundang – undangan tentang pengadaan Barang atau Jasa pemerintah. Dasar hukum pengadaan Barang atau jasa adalah sebagai berikut 1. Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman PelaksanaanPengadaan BarangJasa Pemerintah 2. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah. 3. Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah. Adapun penjelasan dari keempat dasar hukum pengadaan barang atau jasa adalah sebagai berikut : a. Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah Dari pengertian pengadaan barang dan jasa di atas bahwa Pengadaan barang dan jasa pemerintah adalah kegiatan pengadaan barang dan jasa yang dibiayai dengan APBNAPBD, baik yang dilaksanakan secara swakelola ataupun yang dilaksanakan oleh penyedia barangjasa yang diatur dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Universitas Sumatera Utara Pengadaan BarangJasa Pemerintah. Pedoman pelaksanaan pengadaan barangjasa pemerintah ini telah beberapa kali diubah dan terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketujuh Atas Keppres No 80 Tahun 2003 . 45 b. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah. Perpres No. 54 tahun 2010 merupakan penyempurnaan dari Kepres No. 80 tahun 2003. Menurut Perpres No.54 tahun 2010, pengadaan barang dan jasa pemerintah adalah kegiatan untuk memperoleh barangjasa oleh KementerianLembagaSatuan Kerja Prangkat DaerahInstitusi lainnya, yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barangjasa. Baik dalam Kepres No. 80 tahun 2003 maupun Perpres No. 54 tahun 2010, tujuan diberlakukan peraturan tentang pengadaan barang dan jasa agar pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai APBNAPBD dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adiltidak diskriminatif dan akuntabel. Jika tujuan tercapai, maka Pemerintah akan diuntungkan dari sisi pengguna anggaran. 46 c. Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa 45 http:elvandary.wordpress.com20090523kebijakan-umum-pengadaan-barangjasa- pemerintah 46 http:www.hukumonline.comklinikdetaillt4ca00201c4a80peraturan-pengadaan- barang-dan-jasa , di akses pada tanggal 1 maret 2014, jam 12.00 wib Universitas Sumatera Utara Pemerintah telah ditandatangani oleh Presiden. Dalam Perpres No. 702012 ini mencakup berbagai perubahan kebijakan yang secara signifikan berpengaruh terhadap pengadaan barangjasa pemerintah PBJP, penyerapan anggaran negara, dan pencegahan korupsi dalam PBJP.Sebelumnya tercatat Perubahan Pertama atas Perpres No. 54 Tahun 2010 telah dilakukan tahun lalu dengan diterbitkannya Perpres No. 35 Tahun 2011 yang mencakup penambahan kriteria Penunjukan Langsung PL untuk pekerjaan jasa konsultan hukum advokat dan arbiter yang mendesak dan tidak bisa direncanakan terlebih dahulu. 47 Adanya perbedaan anggarandana antara Pengadaan barang dan jasa pemerintah dengan pengadaan barang dan jasa Badan Usaha Milik Negara. Perbedaan mendasar mengenai aturan pengadaan barang dan jasa dari Keppres No. 80 Tahun 2003 dengan Permen BUMN No. 05 Tahun 2008 adalah Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 dan perubahannya mengatur mengenai pengadaan barang danatau jasa yang dibiayai oleh dana APBN, termasuk pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh BUMN dan dibiayai oleh dana APBN. Sedangkan, Peraturan Menteri BUMN No. 5 Tahun 2008 mengatur mengenai pengadaan barang danatau jasa yang dilakukan oleh BUMN dengan pendanaan di luar APBN, termasuk pinjamanhibah dari luar negeri PHLN, baik yang dijamin maupun tidak dijamin oleh Pemerintah. Perbedaan mendasarnya adalah bahwa Keppres No. 80 Tahun 2003 menentukan bahwa pada prinsipnya pelaksanaantender harus dilakukan secara terbuka dan bersaing serta transparan dalam hal tata cara dan peserta tender. Sedangkan, Peraturan Menteri BUMN No. 5 Tahun 2008 mengatur 47 http:balaiparumakassar.compenjelasan-pepres-70-tahun-2012-tentang- perubahan kedua-atas-peraturan-presiden-No-54-tahun-2010-tentang-pengadaan-barangjasa- pemerintah-telah-ditandatangani-oleh-presiden. Universitas Sumatera Utara bahwa pengadaan barang dan jasa oleh BUMN tidak wajib melalui tender, dan dapat diatur ketentuan internal bagi masing-masing BUMN. 48

C. Persyaratan Umum Pengadaan Barang atau Jasa