Pengukuran Noise pada Citra Computed Tomography Scanning

mAs, scan time, kVp, tebal irisan, ukuran objek dan algoritma Sebagai contoh adalah air memiliki CT Number 0, semakin tinggi standar deviasi nilai CT Number pada Secara umum Artefak adalah kesalahan dalam gambar adanya sesuatu dalam gambar yang tidak ada hubungannya dengan obyek yang diperiksa. Dalam CT Scan artefak didefinisikan sebagai pertentangan perbedaan antara rekonstruksi CT Number dalam gambar dengan koefisien atenuasi yang sesungguhnya dari obyek yang diperiksa. Pengukuran titik-titik air berarti noise nya tinggi. Noise ini akan mempengaruhi kontras resolusi, semakin tinggi noise, maka kontras resolusi akan menurun.

2.2.4 Artefak

Secara umum Artefak adalah kesalahan dalam gambar adanya sesuatu dalam gambar yang tidak ada hubungannya dengan obyek yang diperiksa. Dalam CT Scan artefak didefinisikan sebagai pertentanganperbedaan antara rekonstruksi CT Number dalam gambar dengan koefisien atenuasi yang sesungguhnya dari obyek yang diperiksa. Ada 4 macam artefak berdasarkan bentuknya yaitu streaks goresan, shading bayangan, rings bulatan dan bands berkas pita. Streaks disebabkan oleh kesalahan sampling data, partial volume, pergerakan pasien, benda logam, noise, beam hardening, scanning spiral helical dan kesalahan dari mesin. Shading disebabkan oleh partial volume, beam hardening, incompletes projection, radiasi hambur, scanning spiral helical.Rings dan bands disebabkan oleh kesalahan yang terjadi pada detector, terjadi pada CT Scan generasi III.

2.3 Pengukuran Noise pada Citra Computed Tomography Scanning

Noise sangat penting untuk mengukur performance CT-Scan ketika perbedaan koefisien atenuasi yang terjadi secara natural sangat kecil antara jaringan yang normal dan jaringan yang tidak normal. Untuk menjamin kualitas gambar CT-Scan diperlukan pengukuran nilai noise yang merupakan bagian dari program kendali mutu peralatan dan fungsi CT-Scan. Dalam pencapaian tujuan kendali mutu diperlukan adanya sebuah instrumen yang digunakan sebagai pengganti pasien atau manusia, instrumen tersebut biasanya berbentuk tabung silinder yang berisi air yang disebut dengan phantom. Phantom yang disediakan oleh pabrik berbeda-beda sesuai dengan evaluasi kinerja alat dan kontrol kualitas yang dilakukan. Umumnya phantom terbuat dari plastik berbentuk silinder, yang diisi dengan air atau material lainnya untuk mengukur performance alat dengan spesifik parameter. Phantom noise diisi dengan air. Tiap-tiap dinding terbuat dari Plexiglas dengan ketebalan kurang dari 1 cm. Bahan lain mungkin bisa digunakan sebagai dinding phantom dengan syarat perbedaan koefisien atenuasi linier bahan tersebut terhadap air kurang dari Plexiglas untuk semua kondisi pengoperasian pada semua pesawat CT-Scan. Diameter luar phantom 8 inchi 203 mm dengan parameter pemeriksaan kepala, 32 inchi 330 mm dengan parameter pemeriksaan tubuh . Sampel CT number diambil dari dari pusat phantom dengan luas area 2 cm 2 yang menghasilkan ± 25 piksel Jeffrey, 2006. Gambar 2.1. Phantom Air Pada Bidang Scanning Noise pada gambar tampak sebagai titik-titik air butiran. Noise sebaiknya dievaluasi secara mingguan dengan menggunakan phantom air. Noise umumnya diukur sebagai standar deviasi dari nilai piksel dengan ROI Region of Interest pada phantom air yang discanning. Semua pesawat CT-Scan mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi ROI pada gambar digital dan menghitung nilai mean dan standar deviasi dari CT number pada ROI tersebut. Noise pada gambaran CT Scan bisa diketahui dengan uji cross field uniformity CT number. Uniformity CT number dapat diartikan sebagai nilai keseragaman CT number air pada sebuah image noise, pengolahan hasil gambaran dengan cara memilih Region of Interest ROI untuk kelima titik, yaitu satu titik pada posisi tengah dan 4 titik lainnya yaitu pada posisi jam 12, 3, 6 dan 9. Standar nilai CT number pada tengah phantom penyimpangannya ± 4 CT number dari nilai 0 dan untuk nilai CT number pada posisi jam 12, 3, 6, dan 9 penyimpangannya ± 2 CT number dari nilai CT number di tengah phantom. Hasil mean CT number yang diharapkan pada tiap ROI uniformseragam. Menurut American College of Radiology kriteria penerimaan mean CT number water air masih terjaga jika nilai tersebut masih dalam standar dengan nilai di bawah 0±5 HU. Di atas rentang tersebut dapat menimbulkan noise dan artefak Bushberg, 2002. Gambar 2.2. Uji Cross Field Uniformity CT Number Dengan Software ROI Sprawls, 1995 Nilai standar deviasi haruslah bernilai nol atau lebih tinggi, jika suatu daerah ROI memiliki nilai 90 HU dan standar deviasinya 0 berarti semua nilai piksel dalam suatu area ROI tersebut adalah homogen. Bila standar deviasi menampilkan sebuah nilai selain nol berarti terdapat variasi nilai atenuasi dalam area ROI, semakin besar nilai standar deviasi berarti semakin besar pula variasi nilai atenuasi dalam area ROI. Menurut Seeram, 2001 rentang nilai standar deviasi yang diperbolehkan adalah 2-7 HU sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh hasil pengukuran masih dapat diterima. Gambar 2.3 Pengukuran Nilai Noise Pada CT Scan dengan Software ROI Sprawls, 1995 Gambar 2.4 Noise Dengan Slice Thickness yang Berbeda

2.4 Parameter Pencitraan Computed Tomography Scanning