Faktor Eksposi Penyinaran Rekonstruksi Matriks Rekonstruksi Algorithma Pitch

menyatakan atenuasi rata-rata sinar-X oleh obyek pada posisi tersebut. Sedangkan elemen gambar dalam bidang 2 dimensi disebut “pixel”. Satu bagian volume dari gambar yang direkonstruksi voxel diwakili oleh ukuran pixel di bidang x, y dan ketebalan irisan s dalam sumbu-z. Teknik rekonstruksi gambar CT kemudian dapat dilakukan dengan membagi-bagi irisan jaringan yang disinari menjadi beberapa ”pixel” dimana masing-masing ”pixel” mewakili CT Number -nya masing-masing. Nilai koefisien pelemahan radiasi diukur kemudian dikodekan dan ditransfer ke komputer. Oleh komputer akan ditampilkan dalam gambar 2 dimensi yang disebut dengan matriks. Kumpulan CT Number dari ”pixel-pixel” tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk matriks untuk keperluan rekonstruksi dan penampilan gambar.

2.4.3 Faktor Eksposi Penyinaran

Faktor eksposi penyinaran adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyinaran, meliputi tegangan tabung, arus tabung dan waktu. Besarnya tegangan tabung dapat dipilih secara otomatis pada setiap pemeriksaan Jaengsri, 2004. Tegangan tabung yaitu beda potensial antara tabung katoda dan anoda. Semakin tinggi awan elektron yang dihasilkan maka akan semakin kuat menembus anoda sehingga daya tembus yang dihasilkan akan semakin besar. Arus tabung yaitu kuat lemahnya arus yang dihasilkan sinar-x, apabila arus tabung besar maka elektron yang dihasilkan akan semakin besar. Waktu yaitu lamanya waktu penyinaran, sangat berpengaruh terhadap jumlah electron, arus tabung dan waktu berpengaruh terhadap jumlah elektron dan kuantitas sinar-X.

2.4.4 Rekonstruksi Matriks

Rekonstruksi matriks adalah deretan baris dan kolom dari picture element pixel dalam proses perekonstruksian gambar. Rekonstruksi matriks ini merupakan salah satu struktur elemen dalam memori komputer yang berfungsi untuk merekonstruksi gambar. Pada umumnya matriks yang digunakan berukuran 512 x 512 yaitu 512 baris dan 512 kolom. Pada pemeriksaan CT Scan ukuran matriks disesuaikan dengan alat yang tersedia. Rekonstruksi matriks berpengaruh terhadap resolusi gambar. Semakin tinggi matriks yang dipakai maka semakin tinggi detail gambar yang dihasilkan Bushberg, 2003.

2.4.5 Rekonstruksi Algorithma

Rekonstruksi algorithma adalah prosedur matematis yang digunakan dalam merekonstruksi gambar. Penampakan dan karakteristik dari gambar CT Scan tergantung dari kuatnya algorithma yang dipilih. Semakin tinggi rekonstruksi algorithma yang dipilih maka semakin tinggi resolusi gambar yang dihasilkan. Dengan adanya metode ini maka gambaran seperti tulang, soft tissue, dan jaringan-jaringan lain dapat dibedakan dengan jelas pada layar monitor.

2.4.6 Pitch

Pitch adalah jangka waktu yang berhubungan dengan suatu kecepatan dan jarak. Pada CT Scan helical, pitch didefinisikan sebagai jarak mm pergerakan meja CT Scan selama satu putaran tabung sinar-X. Pitch digunakan untuk menghitung pitch ratio, yang mana merupakan suatu rasio pada pitch untuk slice thicknessbeam collimation. Saat jarak pergerakan meja selama satu putaran penuh, tabung sinar-X sama dengan slice thickness beam collimation, pitch ratio pitch yaitu 1:1 atau sederhananya 1. Suatu pitch dengan nilai 1 menghasilkan kualitas gambar terbaik dalam CT Scan helical. Pitch ditingkatkan untuk meningkatkan volume coverage dan kecepatan proses scanning. Nilai pitch berada dalam range 0 sampai dengan 10, sedangkan pitch faktor antara 1 dan 2. Gambar 2.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Noise Sprawls, 1995 2.5 Computed Tommography Scanning 2.5.1 Pengertian computed tommography scanning