Sistem Pengawasan Internal Kas

3. Sistem Pengawasan Internal Kas

Sistem adalah prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur sendiri merupakan suatu kegiatan terurut yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen dan dibuatguna menjamin keseragaman pelaksanaan transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur sendiri diartikan sebagai urutan kegiatan dalam perusahaan. Terdapat 3 tiga elemen penting dalam suatu pengawasan internal kas yang baik, yaitu : 1. Pemisahan fungsi dan tanggung jawab atas penanganan dan penyimpanan kas dari petugas yang bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan atas transaksi kas. 2. Menyetor atau menyimpan semua kas yang diterima setiap hari ke rekening perusahaan lembaga pendidikan di bank. 3. Semua pembayaran harus dilakukan dengan menggunakan cek, saingga apabila hal ini dikombinasikan dengan kedua hal diatas, maka memungkinkan instansi lembaga pendidikan untuk menggunakan catatan bank sebagai alat pengontrol catatan kas. Menurut warren 2005 : 351 “ Uang begitu mudah dialihkan atau dipindahtangankan, oleh sebab itu kas merupakan aktiva yang cendrung mudah diselewengkan atau disalahgunakan oleh karyawan . “ Universitas Sumatera Utara Beberapa hal yang menyebabkan pentingnya pengawasan internal kas adalah : 1. Pengawasan Internal Penerimaan Kas a. Menjamin bahwa seluruh penerimaan kas benar – benar diterima dan diamankan. b. Menciptakan manfaat yang besar dari jumlah kas yang dimiliki dan diterima. 2. Pengawasan Internal Pengeluaran Kas Salah satu bentuk pengeluaran kas adalah untuk membayar berbagai transaksi yang dilakukan oleh perusahaan lembaga pendidikan. Apabila pengawasan tidak dijalankan dengan ketat, seringkali jumlah pengeluaran diperbesar dan selisihnya diselewengkan oleh pihak tertentu. Menurut Hartanto 2004 : 26 , Ada beberapa prosedur pengawasan yang digunakan dalam menciptakan pengawasan internal kas yaitu: 1. Sebelum faktur pembelian disetujui untuk dibayar, dilakukan pemriksaan perhitungan dalam faktur dan dokumen pendukung. 2. Jumlah saldo saldo dalam buku pembantu hutang harus cocok dengan saldo rekening dan sesuai dengan surat pernyataan piutang dari penjual. 3. Semua pengeluaran sebaiknya menggunakan cek kecuali pengeluaran dari kas kecil. 4. Harus ada pertanggungjawaban dari pemegang buku cek tentang nomor cek yang digunakan. Universitas Sumatera Utara 5. Petugas pengeluaran harus dipisahkan dari petugas yang mengerjakan pembukan kas. 6. Setelah dibayar, semua dokumen pendukung harus dicap lunas dan dilubangi agar tidak digunakan lagi. 7. Transfer uang antar bank harus dengan izin khusus dan dibuat rekening perantara. Sistem pengawasan internal kas yang dijalankan perusahaan instansi haruslah mempunyai sistem yang baik agar nantinya perusahaan instansi tersebut dapat berfungsi dalam mengatasi penyelewengan yang mungkin terjadi pada aktiva perusahaan. Dan tentunya sebelum pengawasan dilakukan, harus dipastikan pihak – pihak yang menjadi pengawas tersebut haruslah orang-orang yang jujur, profesional dan tentunya loyal terhadap perusahaan instansi. Universitas Sumatera Utara

B. Tujuan dan Fungsi pengawasan internal kas 1. Tujuan sistem pengawasan internal kas