Hipertensi berdasarkan tingginya tekanan darah yakni bila tekanan darah seseorang 14090 mmHg maka dikatakan hipertensi. Untuk pembagian yang lebih
rinci, The Joint National Committee on prevention, evaluation and treatment of high blood presure JNC, membuat klasifikasi yang mengalami perubahan dari waktu ke
waktu. Klasifikasi terbaru JNC VII,2003 membagi hipertensi menjadi tingkat 1 dan tingkat 2. Klasifikasi tekanan darah untuk usia 18 tahun atau lebih berdasarkan JNC
VII,2003 :
6
1. Normal : sistol 120 mmHg dan diastol 80 mmHg
2. Prehipertensi : sistol 120-139 mmHg dan diastol 80-89 mmHg 3. Hipertensi
Tingkat 1 : sistol 140-159 mmHg dan diastol 90-99 mmHg
Tingkat 2 : sistol 160 mmHg dan diastol 100 mmHg
2.2 Obat Antihipertensi
Antihipertensi adalah obat-obatan yang digunakan untuk mengobati hipertensi. Tujuan terapi hipertensi adalah menurunkan morbiditas dan mortalitas akibat
hipertensi dengan mempertahankan tekanan darah sistolik di bawah 140 mmHg, tekanan diastolik di bawah 90 mmHg di samping mencegah risiko penyakit
kardiovaskuler lainnya. Terapi paling dini adalah mengubah gaya hidup. Jika hasil yang diinginkan tak tercapai maka diperlukan terapi obat.
2,4
Ada lima kelompok obat lini pertama first line drug yang digunakan untuk pengobatan awal hipertensi yaitu : diuretik, penyekat reseptor beta adrenergik
β- blocker, penghambat angiotensin converting enzyme ACE-inhibitor, penghambat
reseptor angiotensin Angiotensin-receptor blocker dan antagonis kalsium.
6
1. Diuretik Mekanisme kerja diuretik adalah menurunkan tekanan darah dengan
menghancurkan garam yang tersimpan di dalam tubuh. Pengaruhnya ada dua tahap yaitu pertama berkurangnya volume darah total dan curah jantung yang menyebabkan
meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer. Kedua, ketika curah jantung kembali ke ambang normal, resistensi pembuluh darah perifer juga berkurang.
Contoh obat antihipertensi golongan ini adalah Hidroklorotiazid, Klortalidon, Furosemid, Bumetanid, Amilorid, dan Triamteren.
6,13
2. Penyekat reseptor beta adrenergik β-blocker
Berbagai mekanisme penurunan tekanan darah akibat β-blocker dapat dikaitkan
dengan hambatan reseptor β1 antara lain : Pertama, penurunan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokard sehingga menurunkan curah jantung; Kedua,
hambatan sekresi renin di sel jukstaglomerular ginjal akibat penurunan Angiotensin II; Ketiga, efek sentral yang mempengaruhi aktivitas saraf simpatis, perubahan pada
sensitivitas baroreseptor dan perubahan neuron adrenergik perifer. Contoh obat antihipertensi golongan ini adalah Asebutolol, Atenolol, Bisoprolol, Metoprolol,
Pindolol, Propanolol, dan Labetalol.
6
3. Penghambat angiotensin converting enzyme ACE-inhibitor Kaptopril merupakan ACE-inhibitor yang pertama ditemukan dan banyak
digunakan di klinik untuk pengobatan hipertensi dan gagal jantung. Mekanisme kerjanya secara langsung menghambat pembentukan Angiotensin II yang
menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan berakibat pada tekanan darah akan meningkat. Pembentukan Angiotensin II ini memerlukan suatu enzim yang disebut
angiotensin converting enzyme, yang merubah Angiotensin I menjadi Angiotensin II. Jadi, dengan menghambat produksi Angiotensin II maka dinding pembuluh darah
akan melebar, berakibat turunnya tekanan darah. Contoh obat antihipertensi golongan ini adalah Kaptopril, Benazepril, Enalapril, Fosinopril, Lisinopril, Perindopril, dan
Quinapril.
6,14
4. Penghambat reseptor angiotensin Angiotensin-receptor blocker Mekanisme kerja golongan ini adalah inhibitor kompetitif dari reseptor
Angiotensin II tipe1. Akibat penghambatan ini, maka Angiotensin II tidak dapat bekerja pada reseptor Angiotensin II tipe1, yang secara langsung memberikan efek
vasodilatasi, penurunan vasopresin dan penurunan aldosteron serta penurunan retensi air dan natrium. Contoh obat antihipertensi golongan ini adalah Losartan, Valsartan,
Irbesartan, Telmisartan, dan Candesartan.
6,13
5. Antagonis kalsium Mekanisme kerja golongan obat ini yaitu menghambat ion kalsium yang
menyebabkan tekanan darah. Ion kalsium ini sangat penting untuk pembentukan tulang dan otot polos jantung, akibat terjadi rangsangan maka ion kalsium yang ada di
luar sel akan masuk ke dalam sel, sehingga semakin banyak ion kalsium di sel, dan terjadilah kontraksi otot jantung dan arteri menciut dan mengakibatkan tekanan darah
meningkat. Contoh obat antihipertensi golongan ini adalah Nifedipin, Amlodipin, Diltiazem, dan Verapamil.
13,14
2.3 Xerostomia