3.8.5 Pembuatan Larutan Induk
Sebanyak 25 mg ekstrak goji berry ditimbang kemudian dilarutkan dalam labu tentukur 25 ml dengan metanol lalu volumenya dicukupkan dengan metanol
sampai garis tanda konsentrasi 1000 ppm.
3.8.6 Pembuatan Larutan Uji
Larutan induk dipipet sebanyak 1 ml; 1,5 ml; 2 ml; 2,5 ml kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml untuk mendapatkan
konsentrasi 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm, 100 ppm, kemudian dalam masing-masing labu tentukur ditambahkan 5 ml larutan DPPH 0,5 mM konsentrasi 40 ppm lalu
volume dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda, didiamkan di tempat gelap, lalu diukur serapannya pada spektrofotometer pada range operating time
yang didapat menit ke-24 sampai ke-55.
3.8.7 Penentuan Persen Peredaman
Kemampuan antioksidan diukur sebagai penurunan serapan larutan DPPH peredaman warna ungu DPPH akibat adanya penambahan larutan uji. Nilai
serapan larutan DPPH sebelum dan sesudah penambahan larutan uji tersebut dihitung sebagai persen peredaman.
Peredaman = x 100
Keterangan : A
Kontrol
= Absorbansi tidak mengandung sampel A
sampel
= Absorbansi sampel
3.8.8 Penentuan Nilai IC
50
Nilai IC
50
merupakan bilangan yang menunjukkan konsentrasi sampel uji μgml yang memberikan peredaman DPPH sebesar 50 mampu meredam
proses oksidasi DPPH sebesar 50. Nilai 0 berarti tidak mempunyai aktivitas
Universitas Sumatera Utara
antioksidan, sedangkan nilai 100 berarti peredaman total dan pengujian perlu dilanjutkan dengan pengenceran larutan uji untuk melihat batas konsentrasi
aktivitasnya. Hasil perhitungan dimasukkan ke dalam persamaan regresi dengan konsentrasi ekstrak
μgml sebagai absis sumbu X dan nilai peredaman antioksidan sebagai ordinatnya sumbu Y. Hasil pengujian dapat dilihat pada
lampiran 9 halaman 55, dan pehitungan IC
50
dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 64.
Secara spesifik, suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat jika nilai IC
50
kura ng dari 50 μgml, kuat untuk IC
50
bernilai 50- 100 μgml,
sedang jika IC
50
bernilai 100- 150 μgml, dan lemah jika IC
50
bernilai 151-200 μgml Mardawati, 2008.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan
Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan di Herbarium Bogoriense, Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
LIPI Bogor menunjukkan bahwa sampel termasuk suku Solanaceae, spesies Lycium barbarum L.
4.2. Hasil Karakterisasi Simplisia
a. Pemeriksaan Makroskopik Hasil pemeriksaan makroskopik dari buah goji berry yaitu buahnya
berbentuk oval dan bulat, panjang 6-18 mm, diameter 6-8 mm. Permuka an merah terang atau merah gelap, dengan kerutan tidak teratur, sedikit mengkilap. Lembut,
daging tebal, dan lengket. Rasanya manis dan sedikit asam. b. Pemeriksaan Mikroskopik
Hasil pemeriksaan mikroskopik dari serbuk simplisia buah goji berry menunjukkan terdapat sel-sel epikarp, endosperm dan sel epidermis biji. Hasil
mikroskopik dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 46. c. Hasil Pemeriksaan Karakterisasi Serbuk Simplisia
Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia diperoleh kadar air buah goji berry yang tidak dikeringkan 13,90 dan yang dikeringkan sebesar 9,95;
kadar sari yang larut dalam air sebesar 42,58, kadar sari yang larut dalam etanol sebesar 43,34, kadar abu total sebesar 4,87, Kadar abu yang tidak larut dalam
asam sebesar 0,25. Hasil pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia dapat
Universitas Sumatera Utara