Pemeliharaan peralatan diperlukan untuk : - Mempertahankan efisiensi
- Mempertahankan keandalan - Mempertahankan umur ekonomis
Bagian-bagian peralatan yang memerlukan pemeliharaan terutama adalah:
- Bagian-bagian yang bergeser: seperti : bantalan, cincin pengisap piston ring dan engsel-engsel.
- Bagian-bagian yang mempertemukan zat-zat dengan suhu yang berbeda seperti : penukar panas heat exchanger dan ketel uap
- Kontak-kontak listrik dalam sakelar serta klem-klem penyambung listrik. 7.
Gangguan dan kerusakan Gangguan adalah peristiwa yang menyebabkan Pemutusan Tenaga
PMT membuka trip diluar kehendak operator sehingga terjadi pemutusan pasokan tenaga listrik. Gangguan esungguhnya adalah peristiwa hubung
singkat yang penyebabnya kebanyakan petir, dan tanaman. Gangguan dapat juga disebabkan karena kerusakan alat, sebaliknya gangguan misalnya yang
disebabkan petir yang terjadi berkali-kali akhirnya mengakibatkan alat misalnya transformator menjadi rusak.
8. Pengembangan pembangkit
Pada umumnya, pusat lstrik yang berdiri sendiri maupun yang ada dalam sistem interkoneksi memerlukan pengembangan. Hal ini disebabkan
karena beban yang dihadapi terus bertambah sedangkan di pihak lain pihak unit pembangkit yang ada menjadi semakin tua dan perlu dikeluarkan dari
operasi. 9.
Perkembangan teknologi pembangkit Perkembangan teknologi pembangkit umumnya mengarah pada
perbaikan efisiensi dan penemuan teknik konversi energi yang baru dan penemuan bahan bakar baru. Perkembangan ini meliputi segi perangkat keras
hardware seperti komputerisasi dan juga meliputi segi perangkat lunak software seperti pengembangan model-model matematika untuk optimasi.
2.1.4 Sistem Interkoneksi
Universitas Sumatera Utara
Pusat pembangkit listrik yang besar, di atas 100 MW umumnya beroperasi dalam sistem interkoneksi. Pada sistem interkoneksi terdapat banyak pusat beban yang
disebut gardu induk ,disingkat GI yang dihubungkan satu sama lain oleh saluran transmisi. Disetiap GI terdapat beban berupa jaringan distribusi yang melayani para
konsumen tenaga listrik. Jaringan distribusi beserta konsumen ini merupakan suatu subsistem disribusi. Subsistem dari setiap GI umumnya tidak mempunyai hubungan
listrik satu sama lain lihat Gambar 2.2
Gambar 2.2 memperlihatkan sebagian dari sistem interkoneksi yang terdiri dari sebuah pusat listrik, dua buah GI beserta subsistem distribusinya. Karena operasi
pusat-pusat listrik dalam sistem interkoneksi saling mempengaruhi satu sama lain,maka perlu koordinasi operasi. Koordinasi operasi ini dilakkukan oleh ousat
pengatur beban. Koordinasi terutama meliputi: a. Koordinasi pemeliharaan.
b. Pembagian beban yang ekonomis. c. Pengaturan frekuensi.
d. Pengaturan tegangan. e. Prosedur mengatasi gangguan.
Gambar 2.2 Sebagian dari sistem interkoneksi, yaitu sebuah pusat listrik, dua GI beserta subsistem distribusi
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Proses Penyediaan Tenaga Listrik
Setelah tenaga listrik dibangkitkan dalam pusat listrik, maka tenaga listrik ini disalurkan ditransmisikan lalu didistribusikan para konsumen tenaga listrik. Proses
penyediaan tenaga listrik bagi para konsumen ini secara singkat digambarkan oleh Gambar 2.3.Gambar 2.3 sesungguhnya merupakan salah satu bagian dari sistem
interkoneksi yang digambarkan oleh Gambar 2.2
Gambar 2.3a Proses penyediaan tenaga listrik pembangkitan dan penyaluran
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3b Proses penyedian tenaga listrik bagi para konsumen
Dalam pusat listrik, energi primer dikonversikan menjadi energi listrik. Kemudian energi listrik ini dinaikkan tegangannya untuk disalurkan melaui saluran
transmisi. Tegangan transmisi yang digunakan PLN:70 Kv,150kV, 275Kv, dan 500Kv. PT.Caltex Pacifik Indonesia yang beroperasi di daerah Riau menggunakan
tegangan Kv.Saluran trnsmisi dapat berupa saluran udara atau saluran kabel tanah.
PLN menggunakan frekuensi 50 Hz.Sedangkan PT.Caltex menggunakan fekuensi 60 Hz. Di gardu induk ,tegangan diturunkan menjadi tegangan distribusi primer.
Tegangan distribusi primer yang digunakan PLN adalah 20 kV. Sedangkan PT.Caltex Pasifik Indonesia menggunakan tegangan distrubusi primer 13,8 Kv.
Dari GI, energi didistribusikan melalui penyulang-penyulang distribusi yang berupa saluran udara atau saluran kabel tanah. Pada penyulang – penyulang distribusi
ini trdapat gardu- gardu distribusi. Fungsi gardu distribusi adalah menurunkan tegangan distribusi primer menjadi tegangan rendah 380220 Volt yang
didistribusikan melalui jaringan tanah rendah JTR . Konsumen tegangan listrik disambung dari JTR dengan menggunakan sambungan rumah SR .Dari
SR,tegangan listrik masuk,masuk ke alat pembatas dan pengukur APP trlebih dahulu sebelum memasuki instansi rumah milik konsumen. APP berfungsi membatasi
daya dan mengukur pemakaian energi listrik oleh konsumen.
2.1.6 Mutu Tegangan Listrik