4. Manajemen yang efisien, cost-effective dan penjagaan mutu.
4.2 Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut dalam Keluarga
Dengan mengacu pada fokus pelayanan dokter gigi keluarga, maka struktur anggota yang menjadi target adalah Ibu, Bapak, Anak yang dimulai sejak janin dalam
kandungan, balita, remaja, dewasa muda dan lansia. Apabila ditinjau dari fase tumbuh kembang yang ada dalam suatu keluarga, maka kebutuhan pelayanan dan asuhan
secara spesifik dapat diidentifikasi melalui pertanyaan: masalah kesehatan gigi apa saja yang paling sering ditemui pada suatu keluarga?
3
Ditinjau dari fase tumbuh kembang dalam suatu keluarga, ada beberapa masalah kesehatan gigi keluarga antara lain:
3
1. Fase tumbuh kembang awaljanin yaitu gizi. 2. Fase kanak-kanak yaitu gizi, kebiasaan buruk dan masalah pedodonsia.
3. Fase remaja yaitu masalah gigi dan mulut terkait hormon, ortognatik dan estetik.
4. Ibu yaitu masalah gigi dan mulut terkait hormon, sistemik dan penyakit gigi dan mulut umum.
5. Bapak yaitu masalah gigi dan mulut umum, terkait sistemik, stres dan merokok.
6. Lansia yaitu masalah gigi dan mulut terkait geriatrik. 7. Komponen perilaku kesehatan yaitu kebutuhan modifikasi perilaku dan
konseling.
Universitas Sumatera Utara
8. Komponen mutu dan kompetensi yaitu masalah standar profesi yang terkait.
4.3 Prinsip Pelayanan Dokter Gigi Keluarga
Pelayanan kedokteran gigi keluarga sebagai Upaya Kesehatan Perorangan UKP strata pertama merupakan pelayanan paripurna dalam bidang kesehatan gigi
dan mulut yang bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut yang setinggi-tingginya dari pengguna jasa dalam konteks keluarga. Untuk itu, dokter gigi
keluarga selaku pemberi pelayanan dituntut untuk memenuhi beberapa prinsip pelayanan kedokteran gigi keluarga yang merupakan landasan berpikir dan bertindak
secara profesional, yaitu:
6
1. Dokter gigi kontak pertama first contact Dokter gigi keluarga adalah pemberi layanan kesehatan provider yang
pertama kali ditemui oleh pasien dalam menyelesaikan masalah kesehatan gigi dan mulut. Dokter gigi keluarga berfungsi sebagai kontak pertama dan penapis rujukan ke
fasilitas yang lebih mampu. 2. Layanan bersifat pribadi personal care
Dokter gigi keluarga memberikan pelayanan kepada perorangan pribadi dengan memperhatikan bahwa setiap orang merupakan bagian dari keluarganya.
Adanya hubungan timbal balik antara dokter gigi keluarga dengan pasien dan seluruh keluarganya memberi peluang bagi seorang dokter gigi keluarga untuk memahami
masalah pasien secara lebih luas. Dengan demikian, keputusan medis dibuat tidak
Universitas Sumatera Utara
hanya dari aspek medis tetapi juga dengan mempertimbangkan aspek sosial, budaya dan ekonomi si pasien beserta keluarganya.
3. Pelayanan paripurna comprehensive Dokter gigi keluarga memberikan pelayanan menyeluruh dengan pendekatan
pemeliharaan, promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan kebutuhan pasien. Namun, dalam memberikan layanannya, dokter gigi keluarga lebih
menekankan pada upaya promotif, perlindungan khusus, deteksi dan tindakan penanganan dini.
4. Paradigma sehat Pelayanan kesehatan gigi keluarga berorientasi pada paradigma sehat. Dokter
gigi keluarga mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri melalui kesadaran yang tinggi pada pentingnya pelayanan
kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. 5. Pelayanan berkesinambungan continuous care
Pelayanan kedokteran gigi keluarga berpusat pada pasien patient-oriented. Prinsip ini melandasi hubungan jangka panjang antara dokter gigi keluarga dan
pasiennya dengan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang berkesinambungan dalam beberapa tahap kehidupan manusia.
6. Koordinasi dan kolaborasi Dalam upaya mengatasi masalah pasiennya, dokter gigi keluarga perlu
berkonsultasi dengan disiplin lain, merujuk ke spesialis dan memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada pasien. Oleh karena itu, dokter gigi keluarga bertindak
sebagai koordinator yang mengurusi segala hal yang berkaitan dengan kesehatan gigi
Universitas Sumatera Utara
dan mulut pasien. Bila pasien membutuhkan pelayanan yang berada di luar kompetensinya, dokter gigi keluarga seharusnya bekerja sama dan mendelegasikan
penanganan pasien kepada pihak lain dokter gigi spesialis, dokter keluarga dan dokter spesialis yang lebih kompeten dalam menangani kebutuhan pasiennya.
7. Family and community oriented Dalam mengatasi masalah pasiennya, dokter gigi keluarga
mempertimbangkan kondisi si pasien terhadap keluarga tanpa mengesampingkan pengaruh lingkungan sosial dan budaya tempat pasien tinggal dan bekerja. Dokter
gigi keluarga harus tetap memperhatikan dampak kondisi pasien terhadap komunitas dan sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 PENYELENGGARAAN PELAYANAN KEDOKTERAN GIGI KELUARGA