Pengertian Masyarakat Betawi Ziarah Kubur Sebagai Unsur Budaya Betawi

Menurut W.A Haviland seorang ahli antropologi dari Amerika Serikat menyatakan kebudayaan sebagai seperangkat peraturan atau norma yang memiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang apabila dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan prilaku yang dipandang layak dan dapat diterima. Sedangkan menurut Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan cara belajar. Berdasarkan definisi-definisi yang dikemukakan oleh para ahli antropologi di atas maka dapat disimpulkan bahwa kebudayaan semata-mata merupakan sistem gagasan atau ide dalam bentuk kebiasaan, adat-istiadat, sistem nilai, dan norma, serta aturan-aturan. Dan kebudayaan merupakan keseluruhan dari sistem gagasan, kompleks prilaku, dan hasil dari gagasan dan prilaku. 34

2. Pengertian Masyarakat Betawi

Sebelum penulis menjelaskan tentang pengertian Betawi, penulis terlebih dahulu akan menjelaskan arti dari masyarakat itu sendiri. Dalam bahasa Arab, masyarakat asal mulanya dari kata musyarak yang kemudian berubah menjadi musyarakat dan selanjutnya mendapatkan kesepakatan dalam bahasa Indonesia, yaitu masyarakat. Adapun pengertiannya adalah sebagai berikut : Musyarak artinya bersama- sama, lalu musyarakat artinya berkumpul bersama, hidup bersama, dengan saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Sedangkan pemakainnya dalam bahasa Indonesia telah disepakati dengan sebutan masyarakat. Dalam bahasa Inggris masyarakat diterjemahkan menjadi Society, atau sebaliknya Society diterjamahkan menjadi masyarakat. Namun demikian perlu diperhatikan bahwa masyarakat 34 Tim Antropologi, Jakarta: yudhistira, 2001, cet ke-2, h. 153. dapat diterjemahkan menjadi dua pengertian dalam bahasa Inggris, yaitu Society dan Community . 35 Jadi definisi di atas hanya bermaksud menjelaskan perbedaan lingkup masyarakat yang lebih luas daripada lingkup kelompok sosial. Kelompok-kelompok sosial hanya merupakan segmen-segmen atau bagian-bagian dari masyarakat. Dapat dikatakan pula bahwa kelompok sosial terdiri dari individu-individu, sedangkan masyarakat terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Maka, kalau orang hendak mempelajari masyarakat perhatiannya mesti diarahkan kepada kelompok-kelompok social, bilamana orang hendak mempelajari kelompok, fokus perhatiannya harus ditujukan kepada individu-individu. Kalau kita memandang kelompok-kelompok sebagai komponen-komponen masyarakat, kita dapat memberi definisi lain: “Masyarakat adalah suatu jalinan kelompok-kelompok sosial yang saling mengait dalam kesatuan yang lebih besar, berdasarkan kebudayaan yang sama”. 36 Dalam definisi tersebut di atas, satu aspek lain hendak ditonjolkan, yaitu bahwa kelompok-kelompok yang ada di dalam masyarakat itu tidak hidup sendiri-sendiri, melainkan saling membutuhkan. Kelompok-kelompok itu hanya dapat hidup berkat adanya kesadaran akan perlunya kerja sama untuk saling memberi dan saling melengkapi kebutuhan bersama. Juga hendak ditonjolkan dasar lain, selain kebutuhan bersama yang memungkinkan mereka bersedia bekerja sama, yakni kebudayaan yang sama. Ini terbukti dari pengalaman umum yang terjadi dari zaman ke zaman, bahwa seseorang atau sekelompok orang sulit menggabungkan diri dengan masyarakat yang berkebudayaan lain. Sedangkan jika didasarkan oleh faktor teritorial, yakni bahwa suatu masyarakat berada dan berlangsung dalam suatu daerah dengan batas-batas tertentu, maka definisi masyarakat 35 Abdul Syani, “Sosiologi Kelompok Dan Masalah Sosial“, Jakarta : Fajar Agung, 1987. Cet, 1, h. 1-4. 36 D. Hendropuspito, Sosiologi Sistematik, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1989, h. 74 hendaknya dirumuskan sebagai berikut: “Masyarakat adalah kesatuan yang tetap dari orang- orang yang hidup di daerah tertentu dan bekerja sama dalam kelompok-kelompok, berdasarkan kebudayaan yang sama”. 37 Suatu masyarakat, baik di dalam sebuah negara, kota, ataupun desa memiliki empat ciri khusus, yaitu 1 interaksi antar warga; 2 adat-istiadat, norma-norma, hukum serta aturan- aturan yang mengatur semua pola tingkah laku warga; 3 kontinuitas dalam waktu; 4 rasa identitas yang kuat yang mengikat semua warga. Itulah sebabnya suatu negara, kota, atau desa dapat kita sebut masyarakat misalnya masyarakat Indonesia, masyarakat Filipina, masyarakat desa Trunyan, Masyarakat kota Jakarta, dan sebagainya. 38 Adapun pengertian Betawi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah nama yang di berikan oleh orang Belanda dahulu kota Jakarta, ibu kota Rebuplik Indonesia dewasa ini, berasal dari kata Batavia. Kota Betawi didirikan oleh Jan Pierterszoon coen pada tahun 1819 sesudah berperang dengan pangeran Jakarta dan mangkubumi Banten. 39 Menurut Hasan Shadily dalam Ensiklopedia Indonesia, menyatakan Betawi adalah sebutan orang pribumi terhadap Batavia nama Jakarta pada zaman penjajahan Belanda. Ciri khas orang Betawi bisa dikenal dari bahasa dibelakangnya yang banyak menggunakan E dan In pada akhir kata seperti siape, dimane, ditungguin, dikerjain dan lain sebagainya. Suku betawi bisa juga dikenal dengan ciri-cirinya secara jelas pada akhir abad ke-19 atau + ke-17, ketika terjadi akulturasi, asimilasi, pencampuran antara suku etnis yang bermukim di Sunda kelapa, kemudian Jayakarta dan Batavia. Sebelum menjadi Jakarta, orang Betawi penjelmaan dari pencampuran berbagai suku bangsa di Jakarta orang Melayu, Bali, Sunda, Jawa, Sumbawa, 37 D. Hendropuspito, Sosiologi Sistematik, h. 75 38 Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005, Cet. Ke-3, Jilid 1, h. 121 39 Badaduan dan Sultan Muhammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan , 1996, h. 177. Sulawesi Selatan dan lain-lain. Seni Betawi pun mencerminkan pencampuran suku tersebut, seperti : sambrah, gambang kromong, tari topeng, gambus, rebana, pencak silat, lenong dan lain- lain. Betawi juga merupakan suku asli Jakarta yang mendiami wilayah sampai daerah perbatasan Jawa Barat, seperti Tanggarang Bogor, Bekasi, dan Karawang. 40 Sementara Ridwan Saidi menyatakan bahwa secara umum nama Betawi diyakini berasal dari kata Batavia, yaitu nama yang digunakan penjajah Belanda untuk menyebut kota yang sebelumnya dikenal dengan Sunda Kelapa. 41 Lebih lanjut Ridwan Saidi menyatakan dalam buku Profil Orang Betawi, Asal Muasal, Kebudayaan, dan Adat Istiadatnya , bahwa Betawi adalah sebuah suku yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya yang menjadi penduduk asli Jakarta. Betawi juga merupakan suku terlama yang ada di Indonesia. 42 Sifat yang amat diperlukan oleh manusia Indonesia dalam menyongsong milenium ke tiga adalah tahan uji, inovatif, kreatif, percaya diri, ulet, legaliter, dan demokratis. Kalaupun tidak semuanya, sebagian sifat-sifat yang terurai itu secara potensial mengedap dalam kebudayaan Betawi. Namun bagi masyarakat luas, sifat yang paling menonjok bagi orang Betawi adalah seleranya yang tinggi terhadap humor. Boleh dikatakan tidak ada orang Betawi, baik tua atau muda, baik perempuan atau laki –laki, yang tidak dapat melucu. Bias-bias humor itu terasa pada setiap bentuk komunikasi orang Betawi, sekalipun dalam memberi nasehat yang mestinya seratus persen serius. 43 Masyarakat Jakarta dalam perpektif nasional secara keseluruhan merupakan orang Betawi, namun jika di tarik kedalam perspektif kultural, maka orang Betawi adalah orang dengan 40 Hassan Shadily, ”Besi,” Ensiklopedi Indonedia,, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Vol. 1, h. 458 41 Ridwan Saidi, Orang Betawi dan Modernisasi, Jakarta: LSIP, 1994, Cet. Ke-1, h. 2. 42 Ridwan Saidi, Profil Orang Betawi, Asal Muasal, Kebudayaan, dan Adat Istiadatnya, Jakarta: PT. Gunara Kata, 2001, h. 7 43 Ridwan Saidi, Profil Orang Betawi, Asal Muasal, kebudayaan, dan Adat Istiadat, h. 219. jumlah tertentu yang memiliki norma, sistem sosial, dan tingkah laku tersendiri, dan tentunya mereka telah lama menetap di Jakarta. Jadi makna Betawi adalah suku asli yang menempati pertama kalinya kota Jakarta atau yang dulu lebih dikenal dengan nama Sunda kelapa. Suku Betawi juga termasuk suku terlama yang ada di negeri ini, jadi mereka bukanlah suku yang baru- baru saja mucul atau istilah Ridwan Saidi adalah, ‘suku yang tulangnya masih muda. 44 Betawi adalah mosaik kebudayaan yang memiliki teksture Islami tanpa kehilangan nuasa tradisionalnya. Karena peran Jakarta menjadi semakin penting sebagai Ibukota negara, maka dengan sendirinya tata pergaulan dan bahasa yang digunakan masyarakat Jakarta menjadi parameter modernisme bagi orang-orang daerah. Maka, peran komunitas Betawi dalam modernisasi Indonesia menjadi makin penting. Untuk menyongsong milenium ketiga dalam beberapa tahun sejak sekarang, diperlukan suatu perencanaan kebudayaan yang memperhitungkan kedudukan strategis kebudayaan Betawi dalam mandala kebudayaan Nasional. Apalagi wilayah kebudayaan Betawi makin luas melebihi wilayah administrasinya. Dan orang Betawi itu merupakan inti masyarakat Jakarta. 45 Kematian adalah akhir dari siklus kehidupan manusia. Bagi orang Betawi kematian adalah sesuatu yang nyata yang akan dihadapi pleh manusia. Menghadapi kenyataan kematian, orang Betawi bersedih, bahkan menangis, tetapi tidak meratap-ratap. Sanak keluarga, para tetangga, bahkan orang yang tidak kenal dengan almarhum, berkunjung ke rumah duka. Menyelipkan uang selawat di baskom yang berisi beras yang ditutupi kain putih. Dan penguburan jenasah harus disegerakan. Sedapat mungkin jenasah dikubur di hari yang sama 44 Ridwan Saidi, Profil Orang Betawi, Asal Muasal, Kebudayaan, dan Adat Istiadat, h. 7. 45 Ridwan Saidi, Profil Orang Betawi, Asal Muasal, Kebudayaan, dan Adat Istiadat, h. 219. dengan hari kematiannya, paling lambat sebelum waktu Magrib tiba. Pemakaman tidak dilakukan malam hari. Wanita tidak ikut mengantar ke kubur. 46 Selamatan bagi masyarakat diadakan di hari ke-3, ke -7, dan ke-40 dengan mengundang kerabat untuk tahlilan. Upacara kematian diselenggarakan dengan berpegang kepada ajaran dan tradisi Islam. 47 Dari beberapa pandangan para pakar, sebagaimana diuraikan di atas, yang dimaksud dengan Betawi adalah penduduk asli Jakarta yang sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Berdasarkan uraian di atas tentang pengertian masyarakat dan Betawi, maka yang dimaksud dengan masyarakat Betawi adalah sebuah komunitas penduduk asli yang bermukim di Jakarta dan sekitanya, yang terbentuk dari interaksi antara bebagai suku atau etnik. Biasanya masyarakat Betawi yang dikenal sebagai masyarakat tradisionalis, religius dan kental dengan nuansa Islam maka Ramadhan memiliki arti penting bagi masyarakat Betawi. Sepekan menjelang Ramadhan atau sebelum masuknya bulan puasa, masyarakat Betawi pada umumnya lakukan tradisi ziarah ke kubur dan munggahan silaturahmi kerumah keluarga dan kerabat terdekat. Bagi mereka yang orang tua atau keluarganya telah meninggal dunia maka mereka menziarahi makam atau kubur untuk mendoakan, sedangkan yang keluarganya masih hidup maka wajib datang untuk bersilaturahmi dan saling bermaafkan agar dalam menjalankan puasa di bulan Ramadhan lebih afdhol dan khusyu. 48 Kegiatan ziarah kubur yang menjadi rutinitas pada masyaakat Betawi ini, bukan hanya dilaksanakan pada menjelang bulan Ramadhan saja, melainkan pada waktu kapan saja, tetapi 46 Ridwan Saidi, Profil Orang Betawi, Asal Muasal, Kebudayaan, dan Adat Istiadat, h, 160 47 Ridwan Saidi, Profil Orang Betawi, Asal Muasal, Kebudayaan, dan Adat Istiadat,. h. 160. 48 BoBabe, “ Tradisi Ziarah dan Munggahan,” artikel diakses pada 06102005 dari Website: www.indosiar.com , Jakarta. yang paling idealnya dilaksanakan pada bulan Hijriah, yaitu pada bulan Dzulhijjah, Muharram, Rajjab, pertengahan bulan Sya’ban Roahan, dan pada bulan Syawal.

BAB III DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

A. Letak Geografis

Jakarta yang berstatus sebagai ibu kota negara Republik Indonesia merupakan suatu kawasan administratif kota yang terletak pada 106° 48’ Bujur Timur dan 11° 15’ Lintang Selatan. Letaknya itu memasukkannya ke dalam daerah tropik sehingga suhu udaranya tinggi, yakni rata-rata 27° C. Sebagai bagian Indonesia, Jakarta dipengaruhi oleh angin muson dengan kelengasan udara berkisar antara 80-90 . Kawasan ini terletak di daratan rendah pantai utara bagian barat Pulau Jawa. Ketinggian maksimal di bagian utara Tanjung Priok adalah 7 meter di atas permukaan laut dan makin ke selatan medannya relatif bergelombang. Daerah yang sangat datar kira-kira mulai dari Banjir Kanal ke arah laut sehingga dearah ini sering dilanda banjir di musim hujan. Di pantai Jakarta terdapat juga rawa-rawa. 49 Sedangkan letak makam Muallim Kiyai Haji Muhammad Syafi’i Hadzami berada di Yayasan Al-Asyirotusy Syafi’iyyah di jalan KH. M. Syafi’i Hadzami, Kampung Dukuh Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Berdiri di atas area tanah secara keseluruhan seluas 1 : 12500 meter berada di pinggir jalan raya, jarak makam Muallim Kiyai Haji Muhammad Syafi’i Hadzami ± 900 meter, dari kantor Kelurahan Kebayoran Lama Utara, ± 700 meter dari kantor Kecamatan Kebayoran Lama dan Polsek, serta dengan batas-batas sebagai berikut : 1. Sebelah Utara : Sultan Iskadar Muda Kel. Grogol Selatan 2. Sebelah Timur : Gandaria Kel. Keramat Pela 49 Tim Penyusun Department Pendidikan dan Kebudayaan, Perkampungan Di Pekotaan Sebagai Proses Adaptasi Sosial Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta , Jakarta : Depdikbud, 1985, h. 10.