Gambar 16 B
Keterangan gambar : A.
sangar-sangar yang telah diberi corak. B.
cara memasukkan dan mengeluarkan sangar-sangar dari batang sarune.
Setelah kelima tahap di atas selesai dikerjakan, maka dapat dikatakan bahwa proses pembuatan sarune Pakpak yang merupakan alat musik tradisional Pakpak
ini telah selesai, artinya setelah kelima bagian di atas disusun sesuai dengan tempatnya, maka sarune tersebut siap untuk dimainkan.
3.3.3 Pengklasifikasian Sarune Pakpak.
Untuk menentukan klasifikasi instrumen sarune Pakpak, penulis menggunakan atau mengacu pada pendapat Sachs dan Hornbostel serta sistem
pengklasifikasian yang terdapat pada masyarakat pemilik instrumen ini.
Universitas Sumatera Utara
Sachs–Hornbosterl mengatakan banwa pengklasifikasian alat musik dapat dikelompokkan ke dalam empat bagian yang besar, yakni Idiophones, yaitu
kelompok alat musik yang sumber getarannya ditentukan oleh bentuk alami benda itu, atau bisa dikatakan bahwa suara yang dihasilkan berasal dari badan benda itu
sendiri. Chordophones, yaitu kelompok instrumen musik yang sumber suaranya berasal dari senar yang terdapat pada alat itu sendiri. Membranophones, yakni
alat musik yang sumber suaranya berasal dari membrane, atau kulit yang diregang pada alat musik tersebut, dan aerophones, yaitu alat musik yang sumber getar
suaranya berasal dari udara, artinya suara yang diproduksi adalah melalui suatu getaran udara.
Berdasarkan pengklasifikasian di atas, dan setelah mengamati dari segi bentuk dan proses penghasilan bunyi pada sarune Pakpak, maka sarune Pakpak
dapat diklasifikasikan kedalam aerophones berlidah ganda doble reed, dan juga bisa digolongkan ke dalam aerophones berlidah empat quartdouple karena ada
beberapa sarune yang reednya sebanyak empat lapis dengan jenis oboe. Sementara jika berdasarkan pengklasifikasian alat musik yang dilakukan
oleh masyarakat Pakpak, maka sarune Pakpak dapat digolongkan kedalam kelompok gotci, tapi juga bisa dikelompokkan kedalam oning-oningen. Hal
tergantung kepada penyajiannya, yakni jika sarune Pakpak dimainkan bersamaan dengan alat musik tradisional Pakpak lainnya dalam bentuk ensambel, maka
sarune ini digolongkan kedalam bentuk gotci. Sementara jika alat musik ini
Universitas Sumatera Utara
dimainkan secara sendiri solosingle atau tunggal, maka sarune Pakpak digolongkan ke dalam kelompok oning-oningen.
30
No.
Selain berdasarkan penyajiannya, masyarakat Pakpak juga
mengelompakkan alat musiknya berdasarkan cara memainkannya, sehingga berdasarkan
cara memainkan, semua alat musik tradisional Pakpak
dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu : Sipaluun, kelompok alat musik yang cara memainkannya adalah dipukul, sisempulen, yaitu alat musik
yang cara memainkannya adalah dihembus atau ditiup, sipiltiken, yaitu alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik. Dengan demikian sarune Pakpak dapat
dikelompokkan kedalam jenis sisempulen ditiup.
Tabel-1. Instrumen tradisional Pakpak dan pengelompokannya.
Nama Instrumen Gotci
oning- oningen
Sipalun Sipiltiken
Sisempul- en
1 Genderang gendang 1 sisi
- -
- 2
Gendang gendang 2 sisi -
- -
3 Gerantung gong chimes
- -
- 4
Mbotul sejenis talempong -
- 5
Gung gong -
- -
6 Kalondang silofon
- -
30
Selain sarune, alat musik lain yang dapat digolongkan kedalam oning-oningen adalah lobat, kecapi, suling, dan genggong. Artinya alat musik di atas dapat dipertunjukkan dimainkan
secara tunggal solo. Sementara alat musik yang tidak pernah dipertunjukkan secara tunggal adalah Genderang, dan juga gung, sehingga kedua alat musik ini harus dikelompokkan kedalam
gotci. ừ
Universitas Sumatera Utara
7 Kettuk bamboo idiofon
- -
- 8
Kecapi lute -
- 9
Sarune oboe -
- 10
Lobat rekorder -
- 11
Gennggong idio-aero chordo
- -
12 Tengtung bamboo idiofon
- -
- 13
Saga-saga idio chordo -
-
Universitas Sumatera Utara
BAB IV KAJIAN FUNGSIONAL SARUNE PAKPAK
4.1 Penyajian Sarune Pakpak
Dalam hal penyajian sarune pada budaya Pakpak, penulis membagikannya kedalam empat tahap penyajian sesuai dengan perkembangan sarune yang
berdasarkan informasi yang penulis peroleh dari hasil penelitian di lapangan melalui wawancara dengan pemain musik tradisional yang cukup dikenal di
masyarakat Pakpak Bharat. Keempat tahap tersebut adalah pertama awal, tahap kedua, tahap ketiga adalah pada awal abad ke 20 dua puluh, dan tahap yang
keempat adalah pada masa setelah awal abad ke 20 dua puluh.
4.1.1 Tahap Awal.
Seperti yang telah diuraikan dalam sejarah sarune yang tertera pada awal tulisan ini, bahwa pada awalnya penyajian sarune Pakpak bertujuan untuk
menghibur orang lain yang sedang mengalami kesusahan dan juga untuk menghibur para petani yang tengah bekerja di ladang atau persawahan.
Berdasarkan sejarah pembuatannya, pada awalnya, sarune Pakpak ini diciptakan berdasarkan ilham dari beberapa jenis suara yang ada di lingkungan
tempat tinggal masyrakat Pakpak. Suara yang dimaksud adalah seperti suara angin yang berhembus meniup daun-daun yang berada di hutan tepatnya ditempat
sepasang suami istri bertempat tinggal, pada saat itu suasana yang sunyi dan sepi membuat hati sang istri merasakan sedih yang amat mendalam, namun mereka
Universitas Sumatera Utara