Analisis Multivariat HASIL PENELITIAN

Tabel 4.19. Kategori Siapa Yang Memberi Makan dan Terjadinya Balita Malnutrisi di Wilayah Kerja Puskesmas Montasik Tahun 2006 Siapa Yang Memberi Makan Kurang Baik Baik No. Balita Malnutrisi F F F 1. Ya 5 100,0 48 33,1 53 35,3 2. Tidak 0 0,0 97 66,9 97 64,7 Total 5 100,0 145 100,0 150 100,0 P = 0,005

4.4. Analisis Multivariat

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui variabel independen yang paling dominan pengaruhnya penanggung jawab utama dalam mengasuh anak, jenis makanan yang diberikan, waktu makan, frekuensi makan, cara memberikan makan, suasana saat memberikan makan dan siapa yang memberi makan terhadap variabel dependen balita malnutrisi di wilayah kerja Puskesmas Montasik Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar Tahun 2006. Dari hasil uji bivariat didapatkan variabel independen yang mempengaruhi terjadinya balita malnutrisi adalah variabel jenis makanan yang diberikan, waktu makan, frekuensi makan, cara memberikan makan dan siapa yang memberi makan. Kemudian dilakukan uji statistik regresi logistic berganda pada = 5 untuk melihat diantara variabel independen tersebut mana yang mempengaruhi dan mana yang paling dominan pengaruhnya terhadap variabel dependen balita malnutrisi. Dari hasil uji regresi logistic berganda diperoleh bahwa variabel jenis makanan yang diberikan dan frekuensi makan, nilai p 0,05,sedangkan variabel waktu makan, cara memberikan makan, siapa yang memberi makan p 0,05 . Emiralda : Pengaruh Pola Asuh Anak Terhadap Terjadinya Balita Malnutrisi Di Wilayah Kerja Puskesmas…, 2007 USU e-Repository © 2008 Kemudian dilakukan pengujian berikutnya dan diperoleh hasil jenis makanan yang diberikan dan frekuensi makan mempunyai nilai p0,05, artinya dari lima variabel independen yang mempengaruhi terjadinya variabel dependen, maka yang mempunyai pengaruh terhadap terjadinya balita malnutrisi di wilayah kerja Puskesmas Montasik Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar Tahun 2006 adalah variabel jenis makanan yang diberikan, frekuensi makan, dan variabel jenis makanan yang diberikan mempunyai pengaruh tiga kali lebih besar dibanding variabel frekuensi makan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.20. Hasil Uji Regresi Logistic Berganda Pengaruh Pola Asuh Anak Terhadap Terjadinya Balita Malnutrisi Sampel Penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Montasik Tahun 2006 No Pola Asuh Anak df Exp ß 1. Jenis Makanan Yang Diberikan 1 3,698 2. Frekuensi Makan 1 2,478 Emiralda : Pengaruh Pola Asuh Anak Terhadap Terjadinya Balita Malnutrisi Di Wilayah Kerja Puskesmas…, 2007 USU e-Repository © 2008

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Balita Malnutrisi

Menurut Unicef 1999 faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya malnutrisi sangat kompleks, yaitu masalah nasional, penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Salah satu penyebab tidak langsung adalah kesalahan dalam pola asuh makan anak Unicef, 1999. Yang termasuk pola asuh makan terhadap anak adalah pemberian jenis makanan yang diberikan sesuai umur anak, frekuensi pemberian makan dalam sehari sesuai umur anak, kepekaan untuk mengetahui kapan anak harus makan, bagaimana sikap pengasuh dalam memberikan makan anak sehingga dapat menumbuhkan napsu makan anak, dan bagaimana menciptakan situasi yang menyenangkan yang dapat merangsang keinginan anak untuk makan Engle et. al, 1997. Hal ini erat kaitannya dengan pengasuh anak yaitu orang yang memberikan makan anak, sehingga pengasuh anak menjadi orang yang paling bertanggung jawab dalam pola asuh makan anak. Pengasuh yang tidak memahami pola asuh makan dapat menyebabkan terjadinya gangguan gizi pada anak, yang akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada penelitian ini jumlah balita yang tidak malnutrisi lebih banyak dibanding yang malnutrisi dan jumlah balita malnutrisi ringan lebih banyak dibanding malnutrisi berat sehingga dari data tersebut dapat diketahui Point Prevalence Rate Emiralda : Pengaruh Pola Asuh Anak Terhadap Terjadinya Balita Malnutrisi Di Wilayah Kerja Puskesmas…, 2007 USU e-Repository © 2008 46