Kategori Jenis Makanan Yang Diberikan

dilakukan secara bersama-sama oleh ayah dan ibu sehingga dapat menghasilkan kualitas pengasuhan yang baik yaitu pengasuhan yang memahami kebutuhan anak. Hasil uji statistik dengan fisher exact menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh penanggung jawab utama dalam mengasuh anak terhadap terjadinya malnutrisi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Montasik Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar tahun 2006. Hasil penelitian ini bertentangan dengan teori Miller et. al 1993 yang menyatakan bahwa pengasuhan anak yang baik adalah pengasuhan yang dilakukan secara bersama-sama oleh ayah dan ibu sehingga menghasilkan kualitas pengasuhan yang baik pula ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat tidak menderita malnutrisi, sedangkan pada penelitian ini, pengasuhan anak kategori baik yaitu anak yang diasuh oleh kedua orang tua dan kategori kurang baik yaitu anak yang diasuh oleh orang lain selain orang tua tidak mempengaruhi terjadinya balita malnutrisi yang penting adalah bahwa pengasuh anak itu orang yang mengerti pola asuh makan anak.

5.3. Kategori Jenis Makanan Yang Diberikan

Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh jenis makanan yang diberikan terhadap terjadinya balita malnutrisi di wilayah kerja Puskesmas Montasik Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar Tahun 2006 dan jenis makanan yang diberikan merupakan variabel independen yang paling dominan dalam mempengaruhi terjadinya balita malnutrisi di wilayah kerja Puskesmas Montasik Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar Tahun 2006. Emiralda : Pengaruh Pola Asuh Anak Terhadap Terjadinya Balita Malnutrisi Di Wilayah Kerja Puskesmas…, 2007 USU e-Repository © 2008 Hasil penelitian ini sesuai dengan praktek-praktek pemberian makan pada anak dalam kehidupan masyarakat Aceh yang masih dipengaruhi oleh budaya. Adapun budaya Aceh tersebut adalah budaya pemberian makanan yang tidak sesuai umur anak berupa pemberian pisang wak pada bayi baru lahir dan pemberian pisang wak yang digiling dengan nasi pada usia bayi diatas 3 bulan serta pemberian makanan yang sama dengan makanan orang dewasa pada bayi usia diatas 8 bulan. Pemberian jenis makanan yang tidak sesuai umur anak ini menyebabkan makanan tidak dapat diserap secara sempurna oleh alat pencernaan, sehingga bila hal ini terus berlanjut dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi pada balita. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori Engle et. al 1997 yang menyatakan bahwa jenis makanan adalah salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam pola asuh makan anak. Sebagaimana diketahui pada usia balita organ tubuh anak masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan termasuk saluran pencernaan, sehingga kemampuan untuk mencerna makanan masih sangat terbatas, oleh sebab itu menurut Depkes.RI 2005 pemberian jenis makanan pada anak harus disesuaikan dengan umur anak, yaitu anak usia 12-23 bulan diberi nasi lembek yang ditambahkan dengan sayur, daging, hati, telor, ayam dan makanan lain yang bergizi,ditambahkan makanan selingan serta buah-buahan. Anak usia 24-35 bulan dan usia 36-59 bulan dapat diberikan makanan seperti makan orang dewasa yang ditambahkan dengan sayur, daging, telor, ikan dan makanan lain yang bergizi. Pemberian jenis makanan sesuai umur anak akan memudahkan makanan tersebut dicerna oleh saluran pencernaan dan diserap dengan sempurna sehinngga akhirnya Emiralda : Pengaruh Pola Asuh Anak Terhadap Terjadinya Balita Malnutrisi Di Wilayah Kerja Puskesmas…, 2007 USU e-Repository © 2008 dapat didistribusikan ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan anak untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Sebaliknya, bila jenis makanan yang diberikan tidak sesuai umur anak maka makanan tersebut tidak dapat diserap secara sempurna oleh saluran pencernaan akibatnya makanan yang dimakan tidak dapat memenuhi kebutuhan anak untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

5.4. Kategori Waktu Makan