Klasifikasi malnutrisi Pudjiadi, 2005 Malnutrisi 1. Definisi

2.3. Malnutrisi 2.3.1. Definisi malnutrisi Menurut WHO, malnutrisi sama artinya dengan Kurang Energi ProteinProtein Energy Malnutrition KEPPEM http :www.wpro.int, 26-05-2007. Kurang Energi Protein KEP adalah suatu keadaan patologis disebabkan oleh kekurangan energi maupun protein Pudjiadi, 2005.

2.3.2. Klasifikasi malnutrisi Pudjiadi, 2005

Malnutrisi terdiri dari: 1. Kurang Energi Protein ringan, terdapat pertumbuhan yang kurang, sedangkan kelainan biokimiawi dan gejala klinis tidak ditemukan. 2. Kurang Energi Protein berat, terdapat gangguan pertumbuhan, kelainan biokimiawi, dengan gejala klinis sebagai berikut: a. Kwashiorkor: edema, umumnya seluruh tubuh terutama pada punggung dan kaki, wajah bulat, sembab, pandangan mata sayu, rambut tipis berwarna kemerahan seperti warna jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, mudah rontok, apatis, rewel, pembesaran hati, otak mengecil hipotrofi, kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas, sering disertai penyakit infeksi acute, anemia dan diare, berat badan 60 dari berat badan normal. Emiralda : Pengaruh Pola Asuh Anak Terhadap Terjadinya Balita Malnutrisi Di Wilayah Kerja Puskesmas…, 2007 USU e-Repository © 2008 b. Marasmus : tidak ada edema, berat badan 60 dari berat badan normal, tampak sangat kurus, seperti tulang terbungkus kulit, wajah seperti orang tua, cengeng, rewel, kulit keriput, jaringan lemak sub kutis sangat sedikit sampai tidak ada pada daerah pantat tampak seperti memakai celana longgar “baggy pants”, perut cekung, sering disertai penyakit infeksi kronis berulang dan diare. c. Marasmik Kwashiorkor: Gambaran klinis merupakan campuran dari beberapa gejala klinis marasmus dan kwashiorkor, misalnya: berat badan 60 dari berat badan normal, ada edema Menurut Notoatmodjo 1996, KEP ringan disebut juga gizi kurang dan KEP berat disebut juga gizi buruk. Adapun klasifikasi status gizi adalah sebagai berikut: Depkes.RI, 2003 Tabel 2.1.: Klasifikasi status gizi menurut WHO-NCHS Standart deviation score Z-score Status gizi Derajat KEP Z - score gizi kurang gizi buruk KEP ringan KEP berat = - 3 SD sampai -2 SD - 3 SD Emiralda : Pengaruh Pola Asuh Anak Terhadap Terjadinya Balita Malnutrisi Di Wilayah Kerja Puskesmas…, 2007 USU e-Repository © 2008 Malnutrisi paling sering terjadi pada anak balita, karena: 1. Kondisi anak balita dalam periode transisi dari makanan bayi ke makanan orang dewasa, jadi masih memerlukan adaptasi. 2. Anak umur ini seringkali tidak diperhatikan lagi oleh kedua orang tuanya, pengasuhan diserahkan kepada orang lain, terutama jika orang tua memiliki anak lain yang lebih kecil. 3. Anak balita belum mampu mengurus dirinya sendiri dengan baik, terutama dalam hal makanan, dan orang tua tidak memperhatikan lagi dirinya sehingga kebutuhan-kebutuhan anak tersebut tidak terpenuhi. 4. Anak balita mulai bermain dan bergerak bebas sehingga besar kemungkinan terkontaminasi kotoran dan mudah menderita penyakit infeksi Santoso dan Ranti, 1995.

2.3.3. Faktor-faktor penyebab terjadinya malnutrisi