Pelaksanaan Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Terhadap Klaim

Juni Surbakti : Kajian Hukum Terhadap Pelaksanaan Pembayaran Klaim Studi Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Medan, 2009. USU Repository © 2009 dalam kontrak tersebut terlebih dahulu mengajukan peringatan yang dikenal dengan istilah “somasi”. 75

D. Pelaksanaan Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Terhadap Klaim

Demikian pula halnya dalam perjanjian asuransi, hendaknya perusahaan asuransi terlebih dahulu memberi peringatan dan mencari tahu mengapa pemegang polis sampai tidak memenuhi kewajibannya dalam pembayaran premi sehingga membawa konsekuensi dapat dibatalkannya perjanjian asuransi. Mengenai pembatalan ini, lebih jelas hanya bisa dilihat dalam polis asuransi yang bersangkutan ada mengaturnya atau tidak. Dengan meninggalnya tertanggung itu maka akan mengakibatkan hilangnya sumber penghasilan bagi pihak yang berkepentingan dan untuk itu diperlukan bantuan sementara yang akan berguna untuk jangka waktu tertentu. Bantuan itu dalam hal asuransi jiwa adalah pembayaran sejumlah uang asuransi uang pertanggungan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis atau kepada yang menerima manfaat setelah syarat-syarat dalam perjanjian asuransi itu dipenuhi sesuai dengan kondisi polisnya. Pembayaran uang pertanggungan ini adalah sesuai dengan perjanjian asuransi jiwa yaitu diterimanya resiko dari si tertanggung, dalam hal ini ialah meniggalnya si tertanggung. 75 Munir Fuady, Op.Cit., Halaman 88. Lebih lanjut lihat Pasal 1238 KUHPdt yang menyatakan, “Si berutang adalah lalai, apabila ia dengan surat perintah atau dengan sebuah akta sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau demi perikatannya sendiri, ialah jika ia menetapkan, bahwa si berutang akan harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan” Juni Surbakti : Kajian Hukum Terhadap Pelaksanaan Pembayaran Klaim Studi Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Medan, 2009. USU Repository © 2009 Untuk mendapatkan uang pertanggungan itu diisyaratkan bahwa pihak pemegang polis atau yang menerima manfaat perlu menyampaikan laporan, yang dalam istilah asuransi perlu mengajukan tuntutan klaim kepada pihak perusahaan asuransi jiwa. Jadi klaim itu adalah suatu tuntutan dari pemegang polis atau yang menerima manfaat atas uang pertanggungan, yang timbul karena syarat-syarat yang ditentukan dalam perjanjian telah dipenuhi. Pihak-pihak yang dapat mengajukan klaim dalam hal meniggalnya si tertanggung adalah : 1. Oleh si pemegang polis dalam hal si tertanggung meniggal dimana si pemegang polis berbeda dengan si tertanggung. 2. Oleh yang menerima manfaat yang ditunjuk yang disebutkan di dalam polis dalam hal si pemegang polis itu sekaligus sebagai si tertanggung. 3. Oleh ahli waris si pemegang polis atau tertanggung jika di dalam polis tidak ada yang menerima manfaat. Dalam hal ini untuk menetapkan ahli waris yang sah diperlukan ketetapan Pengadilan Negeri maupun Pengadilan Agama diwilayah hukum ahli waris yang bersangkutan. Setelah pihak yang akan menerima uang pertanggungan memberitahukan tentang meninggalnya si tertanggung kepada penanggung, oleh penanggung diberikan daftar pertanyaan yang berhubungan dengan kematian si tertanggung. Pihak yang akan mengajukan klaim harus mengisi dengan sebenarnya daftar pertanyaan tersebut, karena hal ini menjadi salah satu pertimbangan dalam pembayaran klaim tersebut. Juni Surbakti : Kajian Hukum Terhadap Pelaksanaan Pembayaran Klaim Studi Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Medan, 2009. USU Repository © 2009 Disamping itu pihak yang akan mengajukan klaimpun harus mempersiapkan surat keterangan tentang sebab-sebab meninggalnya si tertanggung. Mengenai sebab-sebab meninggalnya si tertanggung, bagi pihak perusahaan asuransi sangat penting, misalnya kematian si tertanggung itu bermotifkan uang pertanggungan maka penanggung tidak akan membayar uang pertanggungan kepada pihak yang mengajukan klaim. Untuk itu bagi pihak penanggung perlu adanya surat keterangan yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang, tentang sebab-sebab kematian si tertanggung. Biasanya sebab-sebab meninggalnya si tertanggung adalah sebagai berikut: 1. Karena sakit biasa Dalam hal ini apabila si tertanggung sebelum meninggal tidak dirawat oleh dokter, diperlukan sekurang-kurangnya keterangan Kepala Desa dan diketahui oleh camat. Bila sebelum meniggal dirawat oleh dokter, maka diminta surat keterangan dari dokter yang merawatnya yang antara lain menyebutkan sebab- sebab meniggalnya si tertanggung. 2. Karena kecelakaan lalu lintas a. Kecelakaan lalu lintas darat atau sungai, diperlukan surat keterangan dari polisi lalu lintas dan keterangan dokter yang mengadakan pemeriksaan. b. Kecelakaan lalu lintas laut, diperlukan surat keterangan dari Syahbandar Polisi Perairan Laut. Juni Surbakti : Kajian Hukum Terhadap Pelaksanaan Pembayaran Klaim Studi Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Medan, 2009. USU Repository © 2009 c. Kecelakaan lalu lintas udara, diperlukan surat keterangan pejabat tempat berangkatnya pesawat udara itu. 3. Karena bunuh diri atau dibunuh Maka diperlukan keterangan dari Kepolisian, dalam hal ini perlu diteliti lebih lanjut apakah ada hubungan dengan kepentingan asuransi atau tidak. 4. Karena hilang Hal ini berdasarkan pernyataan meninggal karena hilang yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri di wilayah hukum dimana si tertanggung berdomisili. 5. Karena berkelahi Maka diperlukan surat keterangan dari pihak Kepolisian. Adapun surat keterangan tentang sebab-sebab meninggalnya si tertanggung itu bukanlah untuk mempersulit yang akan mengajukan klaim, tetapi hanya merupakan syarat administrasi saja, sehingga diketahui pasti apa penyebab meniggalnya si tertanggung. Tanggung jawab perusahaan asuransi atas kelalaian nasabah dalam hal mengisi data pada awal permintaan asuransi dapat melakukan tindakan melaporkan kelalaian tersebut ke pihak perusahaan secepatnya sehingga pihak perusahaan dapat cepat meralat data-data yang salah tersebut. 76 76 Hasil wawancara dengan Daris Tarigan, Pegawai bagian permintaan Asuransi Bumiputera 1912 Binjai, tanggal 25 Mei 2009 Namun sepanjang data yang diisi oleh nasabah itu benar, tetapi keliru di tingkat perusahaan asuransi terhadap data akhir dalam polis maka perusahaan asuransi dapat diminta Pertanggungjawaban atas klaim Juni Surbakti : Kajian Hukum Terhadap Pelaksanaan Pembayaran Klaim Studi Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Medan, 2009. USU Repository © 2009 yang dapat merugikan pihak nasabah karena tidak dibayarnya klaim tersebut. Sebagaimana dijelaskan pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, Tentang Perseroan Terbatas Pasal 3 menyebutkan: Ayat 1 ”Pemegang saham Perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama Perseroan dan tidak bertanggungjawab atas kerugian Perseroan melebihi saham yang dimiliki” 77

E. Sanksi Hukum Atas Ketidaksesuaian Data Dalam Polis