Juni Surbakti : Kajian Hukum Terhadap Pelaksanaan Pembayaran Klaim Studi Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB IV HAMBATAN DAN UPAYA MENGATASI HAMBATAN PELAKSANAAN
PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA BERSAMA BUMI PUTERA 1912
A. Hambatan Pelaksanaan Pembayaran Klaim AJB Bumi Putera 1912
Perkembangan Asuransi di Indonesia masih tersirat adanya kesan pada masyarakat bahwa perusahaan asuransi jiwa itu hanya mau menerima premi tapi tidak
mau membayar klaim. Kesan ini memang tidak begitu saja terjadi, tetapi karena perusahaan yang tidak dengan baik menyelesaikan kewajibannya kepada para
tertanggung. Ada perusahaan yang berbelit-belit menyelesaikan klaim, bahkan ada yang sama sekali tidak mau atau tidak mampu membayar klaim. Karena kejadian-
kejadian seperti itu dilansir media massa, maka image yang mendiskreditkan asuransi itu pun semakin meluas.
Namun demikian, penilaian tersebut, ada kalanya disebabkan oleh persepsi nasabah sendiri terhadap asuransi yang kurang tepat. Salah persepsi itu, memang juga
karena kesalahan agen asuransi yang salah dalam mempresentasikan produk asuransi tersebut. Kemudian bahwa prinsip utama dalam pengambilalihan resiko nasabah oleh
perusahaan asuransi adalah jenis resiko tersebut untuk kejadian yang tidak pasti. Orang yang menderita sakit, khususnya sakit parah, tentu resiko meninggalnya
menjadi lebih jelas. Disinilah posisi sulit asuransi. Ia sebenarnya menjalankan prinsip yang sudah digariskan, tetapi kadangkala masyarakat tidak bisa menerima. Kemudian
muncul berita yang mendiskreditkan perusahaan asuransi secara umum. Kadang-
Juni Surbakti : Kajian Hukum Terhadap Pelaksanaan Pembayaran Klaim Studi Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Medan, 2009.
USU Repository © 2009
kadang, ada orang yang hendak menyalahgunakan asuransi, misalnya seorang membunuh tertanggung setelah terlebih dahulu diasuransikan. Bahkan, terhadap
kasus seperti inipun, jika asuransi tidak mau membayar klaim, tidak jarang juga asuransi disalahkan. Mengapa asuransi tidak secara mudah membayar klaim, tanpa
dipenuhi berbagai persyaratan yang sudah ditentukan, adalah demi kepentingan semua pemegang polis. Karena perusahaan asuransi mengelola dana dari banyak
orang. Tentunya harus bertanggungjawab dalam mengelola dana itu. Perusahaan tidak boleh sembarangan memberikan uang kepada seorang nasabah yang mengajukan
klaim, tanpa lebih dahulu menyelidikinya. Sebab kalau perusahaan dengan gampang membayar klaim, maka hal itu akan merugikan bagi nasabah lainnya.
87
Perjanjian asuransi itu kemudian dituangkan dalam polis atau suatu akta, yang merupakan tanda bukti terjadinya perjanjian asuransi tersebut, didalamnya terdapat
kehendak dari tertanggung terhadap suatu peristiwa yang tidak pasti jangka waktu Seperti telah dikemukakan atau diuraikan di atas bahwa asuransi merupakan
salah satu jenis perjanjian khusus, dimana ketentuan syarat-syarat sah suatu perjanjian dalam KUHPerdata berlaku juga bagi perjanjian asuransi, karena asuransi merupakan
perjanjian khusus maka disamping ketentuan syarat-syarat sah suatu perjanjian berlaku juga syarat-syarat khusus yang diatur dalam KUHDagang, syarat-syarat sah
suatu perjanjian diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata, ditambah Pasal 251 KUHDagang yaitu kewajiban pemberitahuan oleh tertanggung.
87
Sophar Lumbantoruan, Prospek, Harapan, Dan Tantangan Asuransi Di Indonesia Pandangan Tokoh-Tokoh Asuransi Jakarta, Dasamedia Utama, 1994, Halaman 144
Juni Surbakti : Kajian Hukum Terhadap Pelaksanaan Pembayaran Klaim Studi Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Medan, 2009.
USU Repository © 2009
pertanggungan, jumlah uang premi, syarat-syarat khusus atau janji khusus yang termuat dalam polis tersebut dan ditandatangani oleh tertanggung sehingga terjadilah
perjanjian yang berlaku sebagai Undang-undang bagi para pihak yang membuatnya Pasal 1338 KUHPerdata.
Perjanjian asuransi setelah ditandatangani oleh penanggung dan disetujui oleh penanggung akan menimbulkan akibat hukum walaupun akta perjanjian itu atau polis
belum diserahkan atau belum ditandatangani kemudian terjadi sebab akibat seperti yang ditentukan dalam polis maka penanggung wajib mengganti kerugian tersebut
pada tertanggung karena sifat perjanjian asuransi yang konsensual artinya perjanjian itu sah seketika telah terjadi kesepakatan antara penanggung dan tertanggung
walaupun belum atau sudah ditandatanganinya polis asuransi tersebut. Keluhan-keluhan dari nasabah asuransi akibat perusahaan tidak membayarkan
klaim tidak hanya dilakukan dengan menulis surat melalui media massa atau sekedar curahan hati, tetapi perlindungan hukum terhadap konsumen telah diatur dalam
Undang-Undang yaitu Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Konsumen selaku pembeli barang atau jasa memiliki sejumlah hak Pasal
4
88
88
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999., Tentang Perlindungan Konsumen
. Hak konsumen dalam Pasal 4 disebutkan yaitu: hak mendapatkan informasi sejelas-jelasnya tentang barangjasa yang mereka beli, hak mendapatkan advokasi
atau upaya hukum untuk penyelesaian sengketa atas barang atau jasa yang mereka beli, hak mendapatkan ganti rugi dan seterusnya tetapi tetap saja perusahaan asuransi
Juni Surbakti : Kajian Hukum Terhadap Pelaksanaan Pembayaran Klaim Studi Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Medan, 2009.
USU Repository © 2009
berdalih dengan berbagai alasan untuk menolak pembayaran klaim. Misalnya masa asuransi yang telah berakhir semestinya uang pertanggungan langsung dibayarkan
oleh pihak perusahaan setelah syarat-syarat telah dipenuhi oleh pihak tertanggung, tetapi pihak perusahaan berdalih akan tetap membayar dengan syarat perjanjian
asuransi tetap dilanjutkan walau masa asuransi telah berakhir, padahal dalam perjanjian awal tertanggung tidak tahu hal tersebut ada dalam perjanjian asuransi.
89
1. Kesalahan dari pihak nasabah
Menurut Safir Senduk ada 7 tujuh penyebab uang asuransi klaim tidak dibayar oleh perusahaan asuransi sehingga menjadi hambatan pelaksanaan
pembayaran klaim yaitu:
Tidak semua kegagalan pembayaran klaim disebabkan oleh perusahaan asuransi, bisa juga dilakukan oleh nasabah sendiri, umumnya ada 5 lima kesalahan
nasabah yang bisa menyebabkan uang asuransi tidak dibayarkan
90
a. Ketidak jujuran nasabah
, antara lain;
Pada saat pengisian surat permohonan asuransi, dalam surat permohonan tersebut terdapat pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh calon nasabah dan
jawaban itulah perusahaan asuransi akan melihat apakah akan memeberikan perlindungan asuransi kepada nasabah atau tidak
91
89
Wawancara dengan pihak tertanggung, Rama Sembiring, salah satu pemegang polis, Medan., tanggal 20 April 2009
90
Tabloid NOVA No.744XIII Tahun 2003
91
Wawancara dengan, Agustiar Hendro, Kepala Wilayah Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Medan., tanggal 24 April 2009
. Dan pada saat pengisian surat
Juni Surbakti : Kajian Hukum Terhadap Pelaksanaan Pembayaran Klaim Studi Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Medan, 2009.
USU Repository © 2009
permohonan asuransi nasabah seringkali tidak memberikan jawaban yang benar. Misalnya : Dalam asuransi kecelakaan, pertanyaan apakah pernah mengalami
kecelakaan sebelumnya yang mengakibatkan cacat tetap atau keadaan yang dipertanggungkan yang sudah ada sebelum perjanjian asuransi ditutup oleh
penangggung dan kemudian tertanggung memberikan jawaban yang tidak jujur sedangkan tertanggung pernah mengalaminya, maka apabila terjadi kerugian
perusahaan asuransi tidak akan membayar klaim. b. Adanya pengecualian perusahaan asuransi dalam membayar uang
pertanggungan Terkadang perusahaan asuransi tidak akan memberikan uang pertanggungan
asuransi jika ternyata penyebab kerugian itu terjadi memang dikecualikan, mengenai pengecualian ini umumnya perusahaan asuransi menetapkan jumlah pengecualian
yang bervariasi. Seringkali pengecualian-pengecualian yang terdapat dalam polis tersebut tidak dibaca oleh nasabah, sehingga nasabah merasa dirugikan ketika uang
pertanggungan asuransinya tidak dibayar. c.
Tertanggung terlalu lama mengajukan klaim Umumnya perusahaan asuransi menetapkan batasan waktu pengajuan klaim
asuransi, biasanya batasan waktu adalah 3 bulan dan tertanggung seringkali mengajukan klaim diluar batas waktu tersebut sehingga perusahaan asuransi sulit
untuk menerimanya. d.
Syarat-syarat pengajuan klaim yang kurang lengkap
Juni Surbakti : Kajian Hukum Terhadap Pelaksanaan Pembayaran Klaim Studi Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Perusahaan asuransi biasanya meminta sejumlah persyaratan saat pengajuan klaim apabila benar terjadi resiko dan persyaratan inilah yang seringkali tidak
dipenuhi atau tidak dilengkapi oleh tertanggung
92
1. Surat Keterangan kematian jika asuransi jiwa dari Rukun Tetangga atau
Rukun Warga setempat; , pada umumnya persyaratan-
persyaratan yang diminta perusahaan asuransi bila ingin mengajukan klaim, yaitu :
2. Surat keterangan kecelakaan dari Kepolisian;
3. Surat keterangan dari rumah sakit, yang ditandatangani oleh dokter yang
bersangkutan; 4.
Mengisi formulir pengajuan klaim yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi; 5.
Tidak dibayarnya premi oleh tertanggung dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
Jika tertanggung tidak membayar premi asuransi sesuai jangka waktu yang ditentukan bisa saja polis asuransi menjadi tidak berlaku lagi, yang berarti
tertanggung tidak melindungi asuransi. Inilah yang sering terjadi, pada awal-awalnya, tertanggung rajin membayar premi tetapi pada saat tertentu, premi tidak dibayar lagi
bahkan hingga batas waktu tertentu. Biasanya premi itu dibayar di muka secara tunai, tetapi apabila pertanggungan itu akan berjalan lama, maka pembayaran premi itu
dapat diperjanjikan secara angsuran. Apabila penutupan perjanjian asuransi itu dilakukan dengan perantaraan makelar, maka penanggung dapat membebani makelar
92
Hasil wawancara dengan Khoiruddin, Ka. Unit Adm dan Keuangan.,Bumiputera Binjai.,tanggal 18 Maret 2009
Juni Surbakti : Kajian Hukum Terhadap Pelaksanaan Pembayaran Klaim Studi Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Medan, 2009.
USU Repository © 2009
itu untuk membayar premi, dan selanjutnya makelar dapat menagih uang premi kepada tertanggung.
2. Kesalahan dari pihak Perusahaan Asuransi
Beberapa hal kesalahan dari pihak perusahaan asuransi yang dapat menghambat pelaksanaan pembayaran klaim, antara lain;
a. Ketidakjujuran agen asuransi dalam mempresentasikan produknya
Agen asuransi bisa saja tidak jujur dalam mempresentasikan produk asuransinya, misalnya pada awal mempresentasikan produknya keterlambatan
pembayaran tidak dikenakan biaya atau bunga, tetapi setelah pembayaran premi berjalan beberapa tahun dan pemegang polis menunggak langsung dikenakan biaya
denda atau bunga
93
b. Perusahaan Asuransi yang tidak jujur
dan kesalahan tersebut bukan dari pihak pemegang polis tetapi penunggakan pembayaran tersebut dikarenakan berhentinya agen asuransi yang
biasanya datang langsung menerima pembayaran uang premi setiap bulannya. Untuk menghindari kekeliruan ini tertanggung dapat mencocokkannya dengan polis asuransi
yang diterbitkan dengan presentasi agen tersebut. Misalnya;
Hal ini yang paling sering terjadi yang merupakan hambatan pelaksanaan pembayaran klaim oleh perusahaan asuransi jiwa Bumi Putera 1912 kepada
tertanggung, karena perusahaan asuransi kekurangan modal, perusahaannya tidak
93
Hasil wawancara dengan Syamsinar., salah satu pemegang polis, Medan., tanggal 21 April 2009
Juni Surbakti : Kajian Hukum Terhadap Pelaksanaan Pembayaran Klaim Studi Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Medan, 2009.
USU Repository © 2009
jelas dipailitkan maka menolak pembayaran klaim adalah satu-satunya cara walaupun semua persyaratan permohonan pembayaran klaim telah dipenuhi. Ada
juga beberapa hal yang terjadi terhadap pemegang polis dimana akibat pindah alamat pembayaran klaim tidak dilakukan padahal hal ini sangat tidak lazim sekali untuk
menghindari tanggung jawab untuk membayar uang pertanggungan.
94
Ada empat jenis penyelesaian klaim adjuster yang dipakai oleh perusahaan asuransi yaitu : agen, adjuster perusahaan asuransi, biro penyelesaian klaim dan
adjuster independent.
B. Cara Mengatasi Hambatan Pelaksanaan Pembayaran Klaim