Gambaran Klinis PENGERTIAN DAN GAMBARAN KLINIS ECC

berkembang yaitu 13 -29 diikuti dengan penduduk asli Amerika di tempat kedua. 7 Di Indonesia, prevalensi karies dan penyakit periodontal mencapai 80 dari jumlah penduduk, dan dari hasil penelitian Ismu Suharsono Suwelo tahun 1988 pada 1099 anak, ternyata 85,17 anak menderita karies gigi sulung. 3 Pada tahun 1993- 1994, the California Oral Health Needs Assesment of Children pada Head Start Program di Amerika menunjukkan bahwa 30-33 anak-anak di Asia dan Amerika LatinHispanic menderita karies dini, dengan 49-54 kasus yang tidak dirawat. 7 Penelitian terbaru menunjukkan prevalensi karies pada anak prasekolah terlihat menurun di kebanyakan negara maju tetapi meningkat di banyak negara sedang berkembang. 5,24 Penurunan ini biasanya berhubungan dengan makin meningkatnya kebiasaan menjaga kebersihan mulut dan tindakan pencegahan yang lebih baik seperti pemberian fluor, sedangkan peningkatan prevalensi dihubungkan dengan sosioekonomi atau pendapatan rendah. 2,7 Meskipun di beberapa negara telah menunjukkan penurunan dalam jumlah kerusakan gigi tetapi distribusi penyakit tidak merata. Pada anak yang berusia 5-17 tahun, 80 karies gigi tersebar pada 25 populasi penduduk. 2

2.2. Gambaran Klinis

ECC adalah penyakit yang berkembang dengan cepat dan biasanya terjadi segera setelah gigi erupsi, dengan gambaran klinis yang terdiri dari empat tahap yaitu : 12,13 Ivo Asfria : Early Childhood Caries ECC, 2009 USU Repository © 2008 1. Tahap satuinisial Tahap inisial terjadi pada anak usia antara 10-20 bulan atau lebih muda. 7 Proses karies diawali dengan terlihatnya garis berwarna putih seperti kapur, opak white spots pada insisivus maksila, yaitu gigi yang erupsi pertama pada rahang atas dan merupakan gigi yang paling sedikit dilindungi oleh saliva. Garis putih ini dapat terlihat jelas pada regio servikal permukaan vestibular dan palatal insisivus maksila gambar 1. 12,13 Pada tahap ini lesi masih dapat dikembalikan pada kondisi semula, tetapi sering tidak diketahui oleh orang tua karena anak tidak mengeluh. Jika tidak dirawat, area putih tersebut akan berubah dengan cepat menjadi kavitas kuning-coklat atau masuk tahap 2 gambar 2. 12,13 Gambar 1. Garis putih pada enamel berbatasan dengan tepi gingiva, tanda awal karies dini. 12 Gambar 2. Kavitas kuning coklat pada permukaan lingual gigi. 12 2. Tahap Dua Terjadi ketika anak berusia 16-24 bulan. Lesi putih pada insisivus berkembang dengan cepat dan menyebabkan demineralisasi enamel sehingga mengenai dan terbukanya dentin gambar 3. Ketika lesi berkembang, lesi putih pada enamel tersebut berpigmentasi menjadi kuning terang, coklat kemudian hitam, dan Ivo Asfria : Early Childhood Caries ECC, 2009 USU Repository © 2008 pada kasus yang lebih parah, lesi juga dapat mengenai tepi insisal. Enamel berubah warna karena pigmen yang berasal dari saliva yaitu coklat dan hitam, makanan serta akibat penetrasi dari bakteri. Gigi molar pertama maksila mulai terkena tahap inisial. ,5,13,14 Pada tahap ini anak mulai mengeluh dan sensitif terhadap rasa dingin, orang tua mulai peduli dengan perubahan warna gigi anaknya. 13 3. Tahap tiga Terjadi ketika anak berusia 20-36 bulan, lesi sudah meluas hingga terjadi iritasi pulpa. Pada tahap ini molar pertama maksila sudah pada tahap dua, sedang molar pertama mandibula dan kaninus maksila pada tahap inisial. Anak mengeluh sakit ketika mengunyah dan menyikat gigi, serta sakit spontan sepanjang malam. 13 4. Tahap empat Terjadi ketika anak berusia antara 30-48 bulan. Lesi meluas dengan cepat ke seluruh permukaan enamel, mengelilingi regio servikal, dentin dan dalam waktu singkat, terjadi kerusakan yang parah di seluruh mahkota gigi hingga terjadi fraktur dan hanya akar yang tersisa gambar 4. Pada tahap ini insisivus maksila biasanya nekrosis dan molar pertama maksila pada tahap tiga, sedang molar kedua maksila, kaninus maksila dan molar pertama mandibula pada tahap dua. Beberapa anak menderita tapi tidak dapat mengekspresikan rasa sakitnya, mereka juga susah tidur dan menolak untuk makan. 5,13 Ivo Asfria : Early Childhood Caries ECC, 2009 USU Repository © 2008 Gambar 3. Demineralisasi enamel dan aktifitas karies pada insisivus maksila. 5 Gambar 4. Mahkota yang sudah hancur pada insisivus maksila. 5 ECC jarang mengenai insisivus mandibula, sebab pada saat pemberian susu ibu atau susu botol, puting susu akan bersandar pada palatum selama waktu penghisapan, sedangkan gigi insisivus mandibula akan terlindung oleh lidah. Susu ataupun cairan lainnya kemudian akan tergenang di sekitar insisivus maksila, mengalir ke sekitar bagian tengah lidah dan membasahi permukaan oklusal dan lingual dari gigi posterior. 14 Karies dapat terhenti setelah terhentinya kebiasaan yang kariogenik. Terhentinya karies ini disebut “arrested caries”. 13,18 Ivo Asfria : Early Childhood Caries ECC, 2009 USU Repository © 2008

BAB 3 ETIOLOGI ECC