BAB 3 ETIOLOGI ECC
Karies gigi adalah suatu proses kerusakan yang dimulai dari enamel hingga ke dentin, disebabkan oleh bakteri tertentu yang dapat memfermentasikan karbohidrat
seperti sukrosa dan glukosa, membentuk asam, menurunkan pH hingga 5 dan mengakibatkan demineralisasi pada permukaan gigi yang rentan.
15
Karies disebut juga penyakit yang multifaktor karena disebabkan oleh beberapa faktor. Etiologi
utama yang berperan yaitu host yang meliputi gigi, mikroorganisme, substrat dan waktu. Karies hanya akan terjadi bila keempat faktor tersebut berinteraksi dan saling
mempengaruhi.
4,15-17
Gigi terdiri dari lapisan luar yaitu enamel dan dentin di dalam, karies selalu dimulai dari lapisan luar, dengan demikian struktur enamel sangat menentukan proses
terjadinya karies. Struktur enamel terdiri dari susunan kimia kompleks dengan gugusan kristal terpenting yaitu hidroksil apatit.
4,17
Proses karies pada gigi sulung lebih cepat dibanding gigi tetap, hal ini terjadi karena gigi sulung mengandung lebih
banyak bahan organik dan air, sedangkan jumlah mineral lebih sedikit dibanding gigi tetap dan ketebalan enamel gigi sulung hanya setengah dari gigi tetap. Selain itu,
susunan kristal-kristal gigi sulung tidak sepadat gigi tetap, padahal susunan kristal ini turut menentukan resistensi enamel terhadap karies, sehingga dapat dikatakan gigi
sulung lebih rentan terhadap karies dibandingkan gigi tetap.
4
ECC adalah karies khusus yang terjadi pada gigi sulung bayi dan anak, etiologinya sama dengan jenis karies lain tetapi dapat berbeda pada beberapa aspek
Ivo Asfria : Early Childhood Caries ECC, 2009 USU Repository © 2008
penting. Etiologi ECC sangat kompleks dan dipengaruhi oleh mineralisasi gigi sulung, diet, ASI atau susu botol, makanan atau minuman yang mengandung gula,
seringnya mengkonsumsi makanan dan minuman kariogenik diantara jam makan, kebiasaan buruk dan oral higiene yang jelek memicu terjadinya kolonisasi awal
mikroorganisme asidogenik dan perkembangan plak.
5
Di bawah ini akan dibahas mengenai faktor risiko penyebab ECC
Status sosioekonomi dilaporkan sebagai suatu faktor risiko penting terhadap ECC dalam beberapa penelitian, terutama terjadi pada masyarakat yang
berpendapatan rendah.
6
Tang et al. mengatakan bahwa anak dari keluarga berpendapatan rendah mempunyai skor decay, missing, and filled teeth dmft empat
kali lebih tinggi dibandingkan dengan anak dari keluarga berpenghasilan tinggi, hal ini disebabkan mahalnya perawatan gigi.
7
Tingginya skor dmft berhubungan dengan tingkat pendidikan orangtua dan pengetahuan mereka tentang kesehatan gigi juga dapat dihubungkan dengan ECC.
Suatu penelitian pada 149 anak-anak Hispanic di San Fransisco menunjukkan korelasi yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dan ECC.
7,18
Tingkat pendidikan ibu yang rendah menyebabkan mereka memberi makan yang tidak tepat
seperti menyusui ASI atau memberi susu botol pada anak hingga tertidur, penambahan gula atau bahan kariogenik, kebiasaan mengemil permen atau coklat
dapat menyebabkan penurunan pH mulut dan demineralisasi.
5,7,18,19
ECC pada anak sering dianggap sebagai akibat dari kebiasaan pemberian makan yang salah pada bayi. Pendapat terdahulu mengatakan bahwa pemberian susu
botol yang inadekuat dianggap sebagai penyebab yang paling berperan untuk
Ivo Asfria : Early Childhood Caries ECC, 2009 USU Repository © 2008
penyakit ini, tetapi kenyataan ECC tidak terjadi pada semua anak yang minum dengan menggunakan botol. Pendapat sekarang mengatakan bahwa pemberian
makanan atau minuman yang banyak mengandung gula pada bayi dan balita adalah sebagai penyebabnya.
5
Jadi dapat disimpulkan bahwa pemberian susu botol yang inadekuat dan diberi pemanis dapat menyebabkan ECC.
Substrat atau diet merupakan campuran dari makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari oleh seseorang. Diet dapat mempengaruhi pembentukan plak
karena membantu pembiakan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada pada permukaan enamel. Kecepatan pembentukan plak tergantung dari konsistensi dan
jenis makanan. Karbohidrat yang hampir selalu ditemukan dalam jumlah yang tinggi pada makanan, memegang peranan penting dalam pembentukan plak.
4
Jenis karbohidrat yang paling kariogenik adalah gula atau sukrosa karena mempunyai
kemampuan untuk membantu pertumbuhan bakteri kariogenik yang mengubah gula menjadi asam yang berperan untuk terjadinya karies.
4,15,17
Frekuensi mengkonsumsi sukrosa yang tinggi meningkatkan keasaman plak dan mempertinggi pembentukan dan pertumbuhan streptokokus mutans. Anak lahir
dengan keadaan rongga mulut yang steril, namun segera setelah lahir rongga mulut akan dikoloni oleh bakteri seperti streptokokus salivarius dan ketika gigi erupsi mulut
anak mulai dikoloni streptokokus mutan dan streptokukus sanguis yang melekat pada permukaan gigi dan gingiva. Bakteri yang berperan untuk terjadinya karies adalah
streptokokus mutan, streptokokus sanguis dan beberapa jenis laktobasilus, namun pada ECC bakteri yang sangat berperan adalah streptokokus mutan.
12,20
Ivo Asfria : Early Childhood Caries ECC, 2009 USU Repository © 2008
Anak dengan ECC dapat memiliki level streptokokus mutan sangat tinggi karena tertular dari ibunya melalui kontak saliva yaitu pada saat memberi makan
anaknya dengan menggunakan sendok yang sama, ketika membasahi kompeng anaknya dan penggunaan sikat gigi bersama antar anggota keluarga. Satu penelitian
menunjukkan bahwa 71 dari 34 pasangan ibu dan anak mempunyai genotip streptokokus mutan yang sama pada ibu dan anak.
7,21
Pada usia berapa tepatnya kolonisasi streptokokus mutan pada anak masih kontroversi, tetapi biasanya terjadi
ketika gigi erupsi. Semakin cepat kolonisasi terjadi, maka semakin tinggi resiko untuk terkena karies.
12
Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa streptokokus mutan berperan penting dalam etiologi karies. Streptokokus sobrinus juga dihubungkan dengan karies, tetapi
jauh lebih sedikit dibandingkan streptokokus mutan dan jarang terjadi tanpa adanya streptokokus mutan. Laktobasilus juga disebutkan menjadi faktor lain dalam karies
terutama pada karies lesi terbuka.
5
Matee et al, membuktikan bahwa pada anak yang mengalami ECC tidak terdapat perbedaaan kolonisasi streptokokus mutan dari plak permukaan gigi dan dari
kavitas, tetapi jumlah laktobasilus 100 kali lebih tinggi pada plak yang berasal dari lesi kavitas. Pada anak dengan gigi sehat secara signifikan terlihat jumlah kolonisasi
sterptokokus mutan dan laktobasilus rendah, ini membuktikan besarnya peranan streptokokus mutan pada perkembangan ECC. Penulis lainnya juga, menunjukkan
hubungan kolonisasi awal dengan bakteri kariogenik dalam peningkatan resiko karies pada anak.
5
Ivo Asfria : Early Childhood Caries ECC, 2009 USU Repository © 2008
Frekuensi menyikat gigi berapa kali sehari dan sejak usia berapa dimulai juga sebagai faktor risiko ECC. Dalam penelitian Fatemeh Mazhari, et al tahun 2002 di
Quchan anak yang mulai menyikat gigi pada usia yang lebih tua memiliki prevalensi ECC yang lebih tinggi, 50 anak dengan ECC mulai menyikat gigi setelah usia 24
bulan.
6,18
Membersihkan gigi segera setelah makan merupakan preventif yang baik untuk mencegah karies karena bakteri dan substrat membutuhkan waktu yang lama
untuk terjadinya demineralisasi dan proses karies.
16
Sebenarnya saliva dapat membersihkan sisa makanan, namun pemberian minuman atau susu botol yang
ditambah pemanis dan dibiarkan pada anak selama tidur baik siang atau malam akan menyebabkan cairan menggenangi gigi anak selama beberapa jam. Hal ini
mengakibatkan laju saliva akan berkurang dalam membersihkan mulut.
7,16,22
Disamping itu aktivitas karies akan lebih besar bila semakin lama sukrosa berada di dalam mulut, sebab aktivitas juga bergantung pada frekuensi konsumsi sukrosa
sehingga didapatkan adanya hubungan yang pasti antara frekuensi makanan tambahan diantara jam-jam makan dengan insiden karies gigi.
4
Anak lebih mudah terserang karies karena konsentrasi sIgA pada anak hanya setengah dibandingkan orang dewasa. Hal ini berhubungan dengan salah satu fungsi
saliva yaitu mempertahankan kesehatan rongga mulut, dengan mensekresi salivary immunoglobulin A atau sIgA yang dapat mengontrol bakteri dan menjaga
keseimbangan rongga mulut.
5
Kemampuan saliva untuk mendepositkan kembali mineral selama berlangsungnya proses karies, menandakan bahwa proses karies
tersebut terdiri atas periode perusakan dan perbaikan. Oleh karena itu, bila saliva berfungsi dengan baik dalam mulut, karies tidak menghancurkan gigi dalam hitungan
Ivo Asfria : Early Childhood Caries ECC, 2009 USU Repository © 2008
hari atau minggu, melainkan dalam bulan atau tahun. Jadi sebenarnya terdapat kesempatan yang baik untuk menghentikan penyakit ini.
15
Memberi anak minuman yang ditambah pemanis tetapi tidak disertai sikat gigi yang baik akan merusak gigi anak. Sukrosa, glukosa dan fruktosa yang dapat
ditemukan dalam jus buah merupakan karbohidrat utama yang dihubungkan dengan ECC, karena dapat menyebabkan penurunan pH dan demineralisasi. Seow
melaporkan bahwa penambahan sukrosa akan meningkatkan keasaman plak dan menyebabkan dominasi streptokokus mutan. Sedangkan bukti kariogenitas dari susu
sapi, ASI dan susu formula masih bervariasi dan belum dapat dipastikan.
7
Kurang optimalnya kebersihan rongga mulut ditandai dengan adanya plak gigi yang terlihat pada gigi depan anak, diidentifikasikan sebagai petunjuk risiko
terjadinya karies pada anak berusia di bawah tiga tahun.
6,23
Penelitian lain di Tehran, Iran juga menyatakan bahwa ECC lebih sering terjadi pada anak dengan penumpukan
plak gigi.
24
Ivo Asfria : Early Childhood Caries ECC, 2009 USU Repository © 2008
BAB 4 PENCEGAHAN DAN PERAWATAN ECC