BAB 2 PENGERTIAN DAN GAMBARAN KLINIS ECC
ECC adalah masalah yang sangat mengkhawatirkan karena sering terjadi dan meluas di antara anak-anak. Merupakan masalah yang serius bagi kesehatan
masyarakat karena tidak hanya terjadi pada kelompok sosioekonomi lemah tetapi juga pada masyarakat umum.
7,9
2.1. Pengertian
Early Childhood Caries ECC merupakan istilah yang dianjurkan oleh pusat kontrol dan pencegahan penyakit untuk menjelaskan suatu pola lesi karies yang unik
pada bayi, balita dan anak prasekolah. Istilah ini menggantikan istilah karies botol atau nursing caries yang digunakan sebelumnya untuk menjelaskan suatu bentuk
karies rampan pada gigi sulung yang disebabkan oleh penggunaan susu botol atau cairan lainnya termasuk karbohidrat dalam jangka waktu yang panjang.
6
ECC dikenal juga merupakan gabungan penyakit dan kebiasaan, karena sering terjadi pada anak kecil yang menggunakan botol berisi cairan mengandung gula agar
bayi tenang.
7
American Dental Assosiation ADA mendefinisikan ECC adalah bila dijumpai satu atau lebih gigi yang rusak dapat berupa lesi kavitas atau non kavitas,
gigi yang dicabut karena karies, permukaan gigi sulung yang ditambal pada usia pra- sekolah yaitu sejak lahir sampai 71 bulan.
7,9-11
Menurut Drury et al. banyak penulis dapat menerima definisi ECC sebagai jenis karies gigi sulung yang paling sering
terjadi pada bayi dan anak usia pra-sekolah.
5
Ivo Asfria : Early Childhood Caries ECC, 2009 USU Repository © 2008
Penelitian Andrijana Cvetkovic dan Mirjana Ivanovic tahun 2006 membuktikan dari 20 gigi sulung, rata-rata 16 gigi rusak. Karies dapat meluas sangat
cepat hanya dalam beberapa minggu setelah terbentuk white spots kemudian terjadi kavitas pada gigi. Hal ini terutama membedakan ECC dengan karies yang dimulai
dari pit dan fisur oklusal gigi.
5
Proses dan lokasi terjadinya ECC selalu dimulai dari insisivus maksila, menyebar dengan cepat ke gigi lain pada maksila terutama molar
dan kemudian pada gigi insisivus mandibula, jarang pada kaninus. Karakteristik penyakit ini sangat khas karena tergantung dari erupsi gigi
sulung, lamanya faktor penyebab, dan gerakan otot mulut.
5,11
Terjadi sejak usia dini, segera setelah erupsi gigi, dengan ciri khas berupa bintik kecoklatan pada permukaan
labial servikal enamel pada insisivus maksila. Bintik ini berkembang karena adanya bakteri melanogenik yang merupakan tanda awal ketidakseimbangan flora mulut.
5
Pada kasus ECC yang tidak dirawat dapat menyebabkan kerusakan gigi yang meluas, infeksi, nyeri, abses, masalah pengunyahan, malnutrisi, gangguan
gastrointestinal, artikulasi bicara, pertumbuhan, kebiasaan makan, rendahnya kepercayaan diri dan resiko terjadinya karies pada masa akan datang. Sehingga dapat
dikatakan bahwa kerusakan gigi sulung dapat dijadikan sebagai prediktor yang paling baik untuk kerusakan gigi permanen, karena buruknya kesehatan gigi sulung dan
penyakit sering berlangsung sampai dewasa.
7,9,10
Walaupun penyakit ini dapat terjadi pada semua anak, namun prevalensi ECC paling tinggi pada penduduk minoritas dan yang berpendapatan rendah, seperti
penduduk asli Amerika, Hispanic dan penduduk Afrika Amerika di Amerika. Hispanic memiliki prevalensi paling tinggi di negara berkembang dan negara sedang
Ivo Asfria : Early Childhood Caries ECC, 2009 USU Repository © 2008
berkembang yaitu 13 -29 diikuti dengan penduduk asli Amerika di tempat kedua.
7
Di Indonesia, prevalensi karies dan penyakit periodontal mencapai 80 dari jumlah penduduk, dan dari hasil penelitian Ismu Suharsono Suwelo tahun 1988 pada
1099 anak, ternyata 85,17 anak menderita karies gigi sulung.
3
Pada tahun 1993- 1994, the California Oral Health Needs Assesment of Children pada Head Start
Program di Amerika menunjukkan bahwa 30-33 anak-anak di Asia dan Amerika LatinHispanic menderita karies dini, dengan 49-54 kasus yang tidak dirawat.
7
Penelitian terbaru menunjukkan prevalensi karies pada anak prasekolah terlihat menurun di kebanyakan negara maju tetapi meningkat di banyak negara
sedang berkembang.
5,24
Penurunan ini biasanya berhubungan dengan makin meningkatnya kebiasaan menjaga kebersihan mulut dan tindakan pencegahan yang
lebih baik seperti pemberian fluor, sedangkan peningkatan prevalensi dihubungkan dengan sosioekonomi atau pendapatan rendah.
2,7
Meskipun di beberapa negara telah menunjukkan penurunan dalam jumlah kerusakan gigi tetapi distribusi penyakit tidak merata. Pada anak yang berusia 5-17
tahun, 80 karies gigi tersebar pada 25 populasi penduduk.
2
2.2. Gambaran Klinis