Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
BAB III TOPIK PENELITIAN
3.1. Analisis Anggaran Biaya Operasional 3.1.1. Pengertian Anggaran
Ada beberapa istilah yang digunakan dalam menyatakan anggaran perusahaan, yaitu business budget, profit planning and control, comprehensive
budgeting, business budget and control. Para Ahli mengemukakan pendapat yang berbeda mengenai pengertian penganggaran itu sendiri walaupun demikian
perbedaan istilah-istilah tersebut tidaklah merubah pengertian dari anggaran, hal ini dapat dilihat dari defenisi yang diberikan oleh para ahli: menurut Adisaputra
2004:9 defenisi anggaran adalah sebagai berikut: ”Anggaran atau budget adalah merupakan ungkapan keuangan dari progaram kerja untuk mencapai sasaran
dalam jangka waktu yang telah ditentukan”. Navarin 2004:12 memberikan defenisi anggaran sebagai berikut :
“Anggaran adalah suatu rencana keuangan periode yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai
kegiatan organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu”. Sedangkan menurut Munandar
2001:11 defenisi anggaran adalah sebagai berikut: “Yang dimaksud dengan bisnis budget atau anggaran ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis
yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit atau kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu yang akan datang.”
Sedangkan anggaran menurut Welsch 2000:5 yaitu: “Istilah perencanaan untuk pengendalian laba menyeluruh dapat didefenisikan secara luas sebagai
suatu anggaran sistematis dan formal untuk perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian tanggung jawab manajemen.”
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Dari beberapa pengertian anggaran yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan rencana kerja sistematis yang dinilai
dengan uang yang dibuat dalam bentuk angka-angka serta disusun dalam suatu atau beberapa periode tertentu yang dipakai sebagai alat perencanaan,
pengkoordinasian yang terpadu dan pengendalian tanggung jawab manajemen melalui proses tertentu.
Dari rumusan ini ada beberapa segi yang perlu diperhatikan antara lain: 1.
Rencana kerja sistematis yang dinilai dengan uang ialah rencana yang disusun mengenai apa-apa yang akan dilaksanakan, selanjutnya rencana kerja tersebut
dinilai dengan uang atau dengan kata lain ditentukan beberapa jumlah yang dibutuhkan atau diperoleh untuk merealisasikan pekerjaan tersebut.
2. Periode tertentu; ialah periode anggaran yang pada umumnya berdasarkan
pada periode jangka panjang 3-5 tahun dan periode jangka pendek 1 tahun.
3. Alat perencanaan; anggaran yang digunakan sebagai alat untuk merumuskan
terlebih dahulu kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan yang diharapkan dapat memberikan hasil yang baik.
4. Pengkoordinasian yang terpadu; artinya dalam kegiatan perusahaan
diperlukan koordinasi terpadu dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi dalam rangka mengalihkan menjadi barang-barang dan jasa-jasa.
5. Pengendalian tanggung jawab; artinya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
harus selalu diawasi dan dikendalikan agar sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya.
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
6. Proses tertentu; artinya proses pembelajaran atau proses lainnya yang dinilai
setiap kali terjadi sesuatu operasi perusahaan dalam suatu periode anggaran.
3.1.2. Jenis-jenis Anggaran
Anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang sebagai berikut:
1. Menurut dasar penyusunan anggaran terdiri dari:
a. Anggaran tetap fixed budget, adalah angaran yang dibuat untuk satu
tingkat satu kegiatan selama jangka waktu tertentu, dimana pada tingkat kegiatan tersebut direncanakan pendapatan dan biaya.
Anggaran ini tidak memungkinkan adanya penyesuaian oleh karena sudah tetap.
b. Anggaran variable flexible budget, adalah anggaran yang dibuat
berdasarkan pada kegiatan tingkat kegiatan. Prinsip dari anggaran ini adalah bahwa untuk setiap tingkat kegiatan harus terdapat norma-
norma untuk kegiatan yang dikeluarkan. Norma-norma ini merupakan patokan dari pengeluaran-pengeluaran yang seharusnya pada masing-
masing tingkat kegiatan tersebut. Penyusunan anggaran ini dilakukan dengan memperhatikan biaya tetap dan biaya variabel.
2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran periodik, yaitu anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, umumnya satu tahun yang disusun setiap akhir periode
anggaran.
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
b. Anggaran kontinu, yaitu anggaran yang dibuat untuk memperbaiki anggaran yang telah dibuat.
3. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran jangka pendek anggaran taktis, yaitu anggaran yang dibuat
dengan jangka waktu paling lama satu tahun. Anggaran ini untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek.
b. Anggaran jangka panjang anggaran strategis, yaitu anggaran yang
dibuat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan investasi barang modal capital budget. Anggaran jangka
panjang tidak harus berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek.
4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan
anggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut “anggaran induk master budget”. Anggaran tidak merupakan konsolidasi rencana
keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulan.
Anggaran triwulan dipecah lagi menjadi anggaran bulanan. a.
Anggaran biaya operasional, adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan laba rugi. Anggaran ini terdiri dari: anggaran
penjualan, anggaran biaya pabrik, anggaran beban usaha.
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
b. Anggaran keuangan, adalah anggaran untuk menyusun anggaran
neraca. Anggaran keuangan terdiri dari: anggaran kas, anggaran piutang, anggaran persediaan, anggaran utang dan anggaran neraca.
5. Menurut kemamapuan didalam penyusunan anggaran, terdiri dari:
a. Anggaran komprehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam
anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif perpaduan dari anggaran operasional dan anggara keuangan yang
disusun secara lengkap. b.
Anggaran varsial, merupakan anggaran yang disusun secara tidak lengkap. Anggaran yang hanya menyusun bagi anggaran tertentu saja.
Misalnya, karena keterbatasan kemampuan, maka yang dapat disusun hanya anggaran operasional.
6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran appropriasi appropritation budget, adalah anggaran yang
dibentuk bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain.
b. Anggaran kinerja performance budget, adalah anggaran yang disusun
berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi perusahaan misalnya untuk menilai apakah biaya yang dikeluarkan
oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui batas.
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
3.1.3. Keuntungan dan Kelemahan Anggaran
a. Keuntungan Anggaran Sistem anggaran memiliki biaya dan memerlukan pengorbanan tetapi
dibalik pengorbanan itu banyak keuntungan. Keuntungan anggaran antara lain adalah:
1. Mempercepat dan mengefesienkan pencapaian tugas.
2. Mengurangi tugas-tugas rutin operasional pimpinan sehingga ia lebih
terfokus kepada hal-hal yang bersifat jangka panjang dari stategis. 3.
Meningkatkan daya kopetensi, motivasi, dan menimbulkan proses penilaian yang lebih objektif.
4. Dapat menilai kemajuan kerja progress pencapaian tujuan.
5. Dapat mengetahui lebih dini setiap penyimpangan dari tujuan.
6. Dapat membedakan antara yang efisien dan yang tidak efisien.
7. Mengurangi hal-hal yang bersifat kabur, ambivalen, atau ambigius.
8. Dapat memantapkan pelaksanaan manajemen, pengawasan, akuntansi
secara lebih baik. 9.
Dapat mengarahkan kegiatan kebidang yang lebih menguntungkan. 10.
Dapat menilai prestasi karyawan atau bagian yang lebih objektif.
b. Kelemahan Anggaran Meskipun begitu banyak keuntungan yang diperoleh dengan menyusun
anggaran, tetapi masih terdapat beberapa kelemahan yang membatasi anggaran. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain:
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
1. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru
berhasil apabila dilaksanakan sungguh-sungguh. 2.
Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manajer dalam melaksanakan tugasnya, bukan
menggantikannya. 3.
Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan sebelumnya, karena itu anggaran perlu memiliki sifat yang
luwes. 4.
Anggaran harus disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.
3.1.4. Defenisi Biaya dan Klasifikasi Biaya a. Defenisi Biaya
Dalam peggolongan perusahaan, besar maupun perusahaan kecil, perusahaan jasa maupun perusahaan dagang setiap harinya. Selalu berkaitan
dengan biaya yang harus dikeluarkan. Ada berbagai defenisi mengenai biaya yaitu:
Garisson 2001:34 memberikan defenisi biaya sebagai berikut: “Biaya adalah pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan barang atau jasa,
pengorbanan itu dapat diukur sebagai uang tunai yang dikeluarkan, harta dan jasa yang diberikan.” Menurut Machfodz 2000:36 defenisi biaya adalah sebagai
berikut: “Biaya adalah jumlah yang diukur dalam bentuk keuangan dari kas yang
dikeluarkan atau kekayaan yang dipindahkan, saham yang dikeluarkan atau hutang yang dibentuk dalam hubungannya dengan barang atau jasa yang
diperoleh”
Munawir Ahmadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan Dan Pengawasan Terpadu Pada Fakultas Ekonomi USU, 2010.
b. Klasifikasi Biaya