Tegangan – Tegangan Kayu TINJAUAN PUSTAKA

Siska Monika Keliat : Analisa Tekuk Kolom Konstruksi Kayu Dengan Menggunakan Pelat Koppel, 2009. USU Repository © 2009 b. Mutu mata kayu : d1 14h; d2 14b d1 = 5 cm; d2 = 5 cm c. Wanvlak : e1 110b dimana : b = tinggi balok e2 110h dimana : h = tinggi balok d. Miring arah serat : tan 17 e. Retak – retak : hr 13b, ht 14b e e 1 α d 2 d 1 b h b hr 1 hr 2 hr 3 hr ht Gambar 2.5. Spesifikasi kayu mutu A dan mutu B Sumber : Ir. K. H. Felix Yap, Konstruksi Kayu, Binacipta

2.6 Tegangan – Tegangan Kayu

Menurut PKKI, tegangan-tegangan yang diperkenankan adalah sebagai berikut : Tabel 2.6.a. Tegangan yang diperkenankan untuk kayu mutu A Tegangan Kayu Kelas Kuat Jati T Tectonagrandis I II III IV V lt kgcm 2 150 100 75 50 - 130 tk = tr kgcm 2 130 85 60 45 - 110 Siska Monika Keliat : Analisa Tekuk Kolom Konstruksi Kayu Dengan Menggunakan Pelat Koppel, 2009. USU Repository © 2009 tk kgcm 2 40 25 45 10 - 30 kgcm 2 20 12 8 5 - 15 Sumber : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961, Departemen Pekerjaan Umum Tabel 2.6.b. Tegangan yang diperkenankan untuk kayu mutu B Tegangan Kayu Kelas Kuat Jati T Tectonagrandis I II III IV V lt kgcm 2 112,5 75 56,25 37,5 - 97,5 tk = tr kgcm 2 97,5 63,75 45 33,75 - 82,5 tk kgcm 2 30 18,75 33,75 7,5 - 22,5 kgcm 2 15 9 6 3,75 - 11,25 Sumber : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961, Departemen Pekerjaan Umum Dimana : lt : Tegangan ijin untuk lentur kgcm 2 tk : Tegangan ijin sejajar serat untuk tekan kgcm 2 tr : Tegangan ijin sejajar serat untuk tarik kgcm 2 tk : Tegangan ijin untuk tegak lurus serat untuk tekan kgcm 2 : Tegangan ijin sejajar serat untuk geser kgcm 2 Tegangan – tegangan diatas berlaku untuk konstruksi yang terlindung dan yang menahan muatan tetap. Konstruksi yang terlindung maksudnya adalah konstruksi yang dilindungi dari perubahan udara yang besar, dari hujan dan matahari, sehingga tidak akan berubah banyak. Siska Monika Keliat : Analisa Tekuk Kolom Konstruksi Kayu Dengan Menggunakan Pelat Koppel, 2009. USU Repository © 2009 Muatan tetap maksudnya adalah muatan yang berlangsung lebih dari tiga bulan dan beban yang bergerak bersifat tetap atau terus – menerus seperti berat sendiri, tekanan tanah, barang-barang gudang, kendaraan diatas jembatan, dan sebagainya. Muatan tidak tetap maksudnya adalah muatan yang berlangsung kurang dari tiga bulan dan muatan bergerak yang bersifat tidak tetap atau tidak terus – menerus, seperti berat orang yang berkumpul untuk ruang sidang, gereja, tekanan angin dan sebagainya. Pada bagian- bagian konstruksi yang arah gayanya membentuk sudut dengan arah serat kayu, maka tegangan yang diperkenankan harus dihitung menurut rumus PKKI tahun 1961 di bawah ini : tk = tk - tk - tk sin ....................................................... 2.10 Dimana : = tegangan kayu yang diperkenankan tk = tekanan = sudut antara arah gaya dan arah serat kayu 90 - α 90 - α α β Gambar 2.6. Arah gaya membentuk sudut dengan arah serat kayu Sumber : Ir. K. H. Felix Yap, Konstruksi Kayu, Binacipta Untuk bagian-bagian konstruksi yang terbuat dari besibaja, tegangan – tegangan yang diperkenankan untuk tarikan, tekanan, lenturan ialah 1200 kgcm 2 , Siska Monika Keliat : Analisa Tekuk Kolom Konstruksi Kayu Dengan Menggunakan Pelat Koppel, 2009. USU Repository © 2009 untuk batang-batang baut dan angker hanya boleh diambil 1000 kgcm 2 , sedangkan tegangan geser yang diperkenankan diambil 800 kgcm 2 untuk baut pas dan 600 kgcm 2 untuk baut biasa. Dalam perhitungan perubahan bentuk elastis, maka modulus kenyal kayu sejajar serat dapat diambil sbb : Tabel 2.6.c. Daftar Elastisitas Kelas Kuat Kayu Kelas Kuat Kayu E kgcm 2 I II III IV 125000 100000 80000 60000 Sumber : Ir. K.H. Felix Yap, Konstruksi Kayu, Binacipta

2.7 Syarat-Syarat Batang Tekan Ganda Menurut PKKI 1961