Panjang Efektif Sifat – Sifat Mekanis Kayu

Siska Monika Keliat : Analisa Tekuk Kolom Konstruksi Kayu Dengan Menggunakan Pelat Koppel, 2009. USU Repository © 2009 kelangsingan yang besar, dan tegangan leleh digunakan untuk kolom yang pendek, serta kurva transisi dipakai untuk tekuk inelastis. Gambar 2.3. Jangkauan Kekuatan Kolom yang Umum Terhadap Angka Kelangsingan Sumber : Salmon, Charles G, Struktur Baja Desain dan Perilaku, Jilid I Edisi Kedua

2.4 Panjang Efektif

Pembahasan kekuatan kolom sampai saat ini menganggap bahwa kedua ujung kolom adalah sendi-sendi atau tidak mengekang momen. Ujung yang tidak mengekang momen adalah kondisi terlemah untuk suatu batang tekan. Untuk kolom berujung sendi ini, panjang ujung sendi ekivalen yang disebut panjang efektif sama dengan panjang sesungguhnya, yakni Lk = 1,0. Siska Monika Keliat : Analisa Tekuk Kolom Konstruksi Kayu Dengan Menggunakan Pelat Koppel, 2009. USU Repository © 2009 Pada keadaan yang sesungguhnya, pengekangan momen di ujung selalu ada dan titik belok pada kurva bentuk tekuk terjadi di titik yang bukan merupakan ujung batang. Jarak antara titik-titik belok, baik yang riil maupun yang imajiner, adalah panjang efektif atau panjang ujung sendi ekivalen kolom.

2.5 Sifat – Sifat Mekanis Kayu

Kayu adalah suatu nahan konstruksi yang didapatkan dari tumbuhan di alam. Ada beberapa keuntungan mengapa kayu dipakai sebagai bahan konstruksi yaitu : kayu mempunyai kekuatan yang tinggi dan berat yang rendah, mempunyai daya penahan tinggi terhadap pengaruh kimia dan listrik, dapat mudah dikerjakan, harganya relatif murah, mudah diganti dan bisa didapat dalam waktu singkat. Kekuatan kayu sangat bergantung kepada mutu kayu. Menurut PKKI tahun 1961 Peraturan Perencanaan Kayu Indonesia ada beberapa mutu kayu yang diperbolehkan sesuai dengan spesifikasi sebagai berikut : 2.5.1. Kayu Mutu A a. Kadar lengas 30 b. Mutu mata kayu : d1 16h; d2 16b atau d1 3,5 cm; d2 3,5 cm c. Wanvlak : e1 110b dimana : b = tinggi balok e2 110h dimana : h = tinggi balok d. Miring arah serat : tan 110 e. Retak – retak : hr 14b, ht 15b 2.5.2. Kayu Mutu B a. Kadar lengas 30 Siska Monika Keliat : Analisa Tekuk Kolom Konstruksi Kayu Dengan Menggunakan Pelat Koppel, 2009. USU Repository © 2009 b. Mutu mata kayu : d1 14h; d2 14b d1 = 5 cm; d2 = 5 cm c. Wanvlak : e1 110b dimana : b = tinggi balok e2 110h dimana : h = tinggi balok d. Miring arah serat : tan 17 e. Retak – retak : hr 13b, ht 14b e e 1 α d 2 d 1 b h b hr 1 hr 2 hr 3 hr ht Gambar 2.5. Spesifikasi kayu mutu A dan mutu B Sumber : Ir. K. H. Felix Yap, Konstruksi Kayu, Binacipta

2.6 Tegangan – Tegangan Kayu