Perencanaan Benda Uji Proses Pengujian Benda Uji

Siska Monika Keliat : Analisa Tekuk Kolom Konstruksi Kayu Dengan Menggunakan Pelat Koppel, 2009. USU Repository © 2009

3.4 Alat Pengukur

Untuk mengetahui besarnya gaya dan informasi yang terjadi pada kolom dibutuhkan alat ukur, antara lain : a. Proving Ring Alat ukur ini berfungsi untuk menunjukkan gaya yang dihasilkan atau diberikan oleh jack. b. Dial Indicator Fungsi alat ukur ini yakni menunjukkan besarnya deformasi yang terjadi pada kolom. Dial indicator ini mempunyai tingkat ketelitian 0,01 mm.

3.5 Perencanaan Benda Uji

Benda uji yang direncanakan adalah kolom persegi. Adapun alasan pemilihan kolom persegi adalah karena kolom persegi dapat ditentukan sumbu lemahnya. Kolom persegi yang tidak sama dengan tebalnya. Seperti telah dikemukakan pada bab sebelumnya, kolom menekuk ke arah sumbu lemah. Jadi kolom persegi dapat diperkirakan ke mana arah tekuknya. h b y x Arah Tekuk Sumbu lemah adalah sumbu x dan arah tekuk sejajar sumbu y Gambar 3.5 Penampang kolom persegi Dimensi benda uji direncanakan berpedoman pada Teori Euler dan berdasarkan batas kemampuan alat uji. Siska Monika Keliat : Analisa Tekuk Kolom Konstruksi Kayu Dengan Menggunakan Pelat Koppel, 2009. USU Repository © 2009 90° Kolom harus tegak lurus dengan bidang datar Penahan Bola Baja

3.6 Proses Pengujian Benda Uji

Ada dua hal utama yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pengujian tekuk ini yaitu : a. Kolom harus benar-benar lurus, agar garis tengah batang benar-benar lurus, dan beban yang bekerja akan tepat pada garis tengah batang. b. Beban harus tepat pada titik berat penampang kolom. Kedua hal ini perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan momen akibat adanya eksentrisitas. Pengujian benda uji dilakukan satu demi satu. Dalam proses pengujian benda uji tersebut dilalui beberapa langkah yang harus ditempuh, antara lain : a. Langkah pertama yang dilakukan adalah pemasangan benda uji pada frame dengan letak dan posisi yang diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan posisi yang simetris dan tegak lurus. b. Untuk memastikan bahwa kolom benar-benar tegak lurus terhadap bidang datar, kolom tersebut di waterpass. Gambar 3.6b Posisi beban terhadap benda uji c. Jack ditempatkan di bawah kolom dan diatur letaknya sehingga beban tepat pada titik berat kolom. Perletakan kolom adalah sendi-sendi. Siska Monika Keliat : Analisa Tekuk Kolom Konstruksi Kayu Dengan Menggunakan Pelat Koppel, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 3.6c Model perletakan sendi-sendi d. Dial Indicator diletakkan sedemikian rupa ditengah bentang. Gambar 3.6d Letak dial indikator pada kolom uji e. Setelah pemasangan sesuai dengan yang diharapkan, dilakukan pengujian dengan memberikan pembebanan awal 100 kg kolom tunggal, selang dua menit pembebanan dilakukan secara bertahap dengan penambahan beban 100 Arah Tekuk Dial Indikator 1 Dial Indikator 2 Siska Monika Keliat : Analisa Tekuk Kolom Konstruksi Kayu Dengan Menggunakan Pelat Koppel, 2009. USU Repository © 2009 kg. Setiap penambahan beban dilakukan pembacaan dan pencatatan dial indicator. f. Untuk batang ganda diberikan pembebanan awal 1000 kg, selang dua menit pembebanan dilakukan secara bertahap dengan penambahan beban 250 kg. Setiap penambahan beban dilakukan pembacaan dan pencatatan dial indicator. g. Bila kolom sudah mengalami patah atau kelelahan, penambahan beban dihentikan. Siska Monika Keliat : Analisa Tekuk Kolom Konstruksi Kayu Dengan Menggunakan Pelat Koppel, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV ANALISA HASIL PENGUJIAN BENDA UJI

4.1 Pengujian Mechanical Properties

4.1.1 Pengujian Kadar Air

Hasil pengujian kadar air yang dilakukan terhadap benda uji sebanyak 5 lima buah adalah seperti yang terlihat pada tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1.1 Hasil Pengujian Kadar Air Sampel Berat G x gr Berat G k gr Kadar Air I 55,5 53 4,7169811 II 54 50,5 6,9306931 III 54 51 5,8823529 IV 55 52 5,7692308 V 53 50 6,0000000 Total 29,2992579 Keterangan : G x : Berat benda uji mula-mula gr G k : Berat benda uji setelah di oven gr