Pengujian Tekuk Batang Tunggal Pengujian Tekuk Batang Ganda

Siska Monika Keliat : Analisa Tekuk Kolom Konstruksi Kayu Dengan Menggunakan Pelat Koppel, 2009. USU Repository © 2009 Dalam pengujian tekuk kayu yang dilaksanakan di laboratorium didapatlah nilai deformasi. Nilai deformasi ini diambil dari pembacaan dial. Dan pembacaan dial tersebut didapat dari beban yang diberikan. Kaena dengan adanya beban, maka kita bisa melihat adanya deformasi dari pembacaan dial tersebut. Berangkat dari pengujian tekuk inilah maka kita dapat melihat P kritis dari suatu kayu. P kritis dari kayu tersebut dapat dilihat nilainya setelah kita mengadakan pengujian dan memasukkan nlai dari pengujian tersebut kedalam grafik.

4.2.1 Pengujian Tekuk Batang Tunggal

Dari hasil pengujian diperoleh data-data seperti pada tabel dibawah. Kemudian dari data tabel dibuat grafik hubungan beban P dan deformasi . Tabel 4.2.1 Hasil pengujian Tekuk kayu batang tunggal No Beban Kg Pembacaan Dial 0,01 mm 1 100 17 2 200 71 3 300 125 4 400 186 5 500 241 6 600 296 7 700 346 8 800 401 9 900 461 10 1000 531 11 1100 591 12 1200 651 13 1300 826 14 1400 1121 15 1500 1294 16 1600 1661 17 1700 1996 18 1800 2339 Siska Monika Keliat : Analisa Tekuk Kolom Konstruksi Kayu Dengan Menggunakan Pelat Koppel, 2009. USU Repository © 2009 19 1900 2704 20 2000 3002 Dari tabel diatas diperoleh grafik hubungan pembebanan dengan deformasi : Siska Monika Keliat : Analisa Tekuk Kolom Konstruksi Kayu Dengan Menggunakan Pelat Koppel, 2009. USU Repository © 2009 Keterangan : Dari grafik 4.2.1 diperoleh P cr = 1300 kg dengan deformasi = 8,26 mm, karena pada titik 8,26; 1300 deformasi yang terjadi masih linier, sementara pada titik 11,21 ; 1400 sudah tidak linier lagi. Dengan demikian pada titik 8,26; 1300 adalah sebagai batas antara lendutan stabil dan tidak stabil. Maka dari pengujian diperoleh tegangan yang terjadi untuk batang tunggal adalah:

4.2.2 Pengujian Tekuk Batang Ganda

Siska Monika Keliat : Analisa Tekuk Kolom Konstruksi Kayu Dengan Menggunakan Pelat Koppel, 2009. USU Repository © 2009 Dari hasil pengujian diperoleh data-data seperti pada tabel dibawah. Kemudian dari data tabel dibuat grafik hubung an beban P dan deformasi . Tabel 4.2.2 Hasil pengujian Tekuk kayu batang ganda sampel I No Beban Kg Pembacaan Dial 0,01 mm 1 1000 40 2 1500 68 3 2000 87 4 2500 117 5 3000 133 6 3500 158 7 4000 180 8 4500 205 9 5000 225 10 5500 250 11 6000 280 12 6500 301 13 7000 330 14 7500 385 15 8000 440 16 8500 487 17 9000 545 18 9500 590 19 10000 637 20 10500 690 21 11000 737 22 11500 794 23 12000 1130 24 12500 1405 25 13000 1855 26 13500 2105 27 14000 2493 Dari tabel diatas diperoleh grafik hubungan pembebanan dengan deformasi : Siska Monika Keliat : Analisa Tekuk Kolom Konstruksi Kayu Dengan Menggunakan Pelat Koppel, 2009. USU Repository © 2009 Keterangan : Dari grafik 4.2.2 diperoleh P cr = 11500 kg dengan deformasi = 7,94 mm, karena pada titik 7,94 ; 11500 deformasi yang terjadi masih linier, sementara Siska Monika Keliat : Analisa Tekuk Kolom Konstruksi Kayu Dengan Menggunakan Pelat Koppel, 2009. USU Repository © 2009 Benda Uji I 4 x 6 x 150 cm pada titik 11,30 ; 12000 sudah tidak linier lagi. Dengan demikian pada titik 7,94 ; 11500 adalah sebagai batas antara lendutan stabil dan tidak stabil. Maka dari pengujian diperoleh tegangan yang terjadi untuk batang ganda adalah: Hasil dari pengujian tersebut diatas dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.2 Hasil dari Pengujian Tekuk Kayu Batang Tunggal dan Batang Ganda Batang Tunggal Batang Ganda ゝ 54,17 kgcm2 205,357 kgcm2 Pcr 1300 kg 11500 kg

4.3 Perbandingan Hasil Pengujian dengan Analisa Teori Euler