Spermatogenesis Fisiologi Sistem Reproduksi Pria

12

2.2.4. Semen

Semen merupakan cairan seminal yang disekresi oleh kelenjar aksesori yang bercampur dengan sperma. Sewaktu ejakulasi, volume semen sekitar 2-5 mL dan mengandung 50-150 juta spermatozoa. Semen memiliki pH yang basa yaitu 7.2-7.7 dan terlihat putih susu dengan konsistensi yang lengket. Setelah diejakulasi, semen akan mengalami pembekuan sekitar 10-20 menit. Setelah itu, akibat adanya enzim proteolitik dan prostate-specific antigen PSA semen akan mengalami likuifaksi. 17

2.3. Infertilitas Pria

2.3.1. Etiologi

Terjadinya infertilitas pada pria dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti terlihat pada tabel 2.1 diantaranya kelainan spermatozoa, masalah dalam transpor spermatozoa, masalah hormonal, serta masalah ejakulasi maupun ereksi. 22 Kondisi-kondisi yang telah disebutkan pada tabel dapat menurunkan jumlah dan motilitas spermatozoa maupun keabnormalan morfologi spermatozoa sehingga kuantitas dan kualitas spermatozoa rendah. 23 Kelainan spermatozoa dapat meliputi sebagai berikut :  Oligospermia Adalah kelainan spermatozoa yang terjadi akibat jumlah spermatozoa yang rendah, kurang dari 20 jutaml.  Azoospermia Kondisi dimana tidak adanya sel spermatozoa yang diejakulasikan.  Astenospermia Keadaan dimana terjadi kelainan pada motilitas spermatozoa.  Teratospermia Adalah kelainan spermatozoa akibat adanya keabnormalan pada morfologi spermatozoa. 23 13 Tabel 2.1. Etiologi infertilitas pria. 22,24 Masalah produksi spermatozoa  Infeksi  Torsio  Panas  Varikokel  Testis tidak turun  Obat obatan seperti antibiotik gentamisin, neomisin, dan tetrasiklin  Radiasi dan bahan kimia Masalah transpor spermatozoa  Infeksi  Masalah yang berhubungan dengan prostat  Vasektomi Masalah ereksi dan ejakulasi  Ejakulasi retrograd  Cedera tulang belakang  Kerusakan syaraf  Operasi prostat Masalah hormonal  Tumor pituitari  Kekurangan FSHLH kongenital Sumber : Andrology Australia, 2011 Konsensus Penanganan Infertilitas, 2013 “telah diolah kembali”

2.3.2. Diagnosis

Diagnosis infertilitas pada pria dapat dilakukan dengan metode analisa semen. 23 Dalam analisa semen dilakukan penilaian terhadap kualitas spermatozoa diantaranya :  Jumlah spermatozoa Jumlah spermatozoa atau konsentrasi spermatozoa merupakan jumlah spermatozo dalam unit per volume semen. Nilai normal jumlah spermatozoa adalah 20 jutaml. 24