Penis Alat genitalia interna 1. Skrotum

9 Kelenjar prostat sekresi cairan 20-30 dari volume semen. Cairan prostat ini mengandung seminal plasmin yang merupakan suatu protein yang dapat membantu mencegah pria terkena infeksi saluran kencing. 16  Kelenjar bulbouretral Kelenjar bulbouretral mensekresi cairan alkalin dan mukus yang membantu netralisasi kondisi asam akibat urin di uretra dan lubrikasi glans. 17

2.2. Fisiologi Sistem Reproduksi Pria

2.2.1. Spermatogenesis

Gambar 2.6. Spermatogenesis. Terlihat spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Spermatogonia mengalami pembelahan mitotik dan meiotik. 17 Sumber : Gerrard Tortora, 2009 Spermatogenesis terlihat pada gambar 2.6 merupakan proses pembentukan spermatozoa yang terjadi di tubulus seminiferus. Proses spermatogenesis diawali dengan spermatogonia sebagai stem sel 2n mengalami pembelahan mitotik menghasilkan spermatogonia yang tetap berada di lamina basal tubulus 10 seminiferus untuk mempertahankan sel germinativum dan spermatogonia lain yang berdiferensiasi menjadi spermatosit primer. 17 Spermatosit primer 2n akan mengalami pembelahan meiotik I yang menghasilkan spermatosit sekunder n. Dan spermatosit sekunder mengalami pembelahan meiotik II menghasilkan spermatid n. Selanjutnya, perkembangan spermatid menjadi spermatozoa n yang disebut spermiogenesis. 17

2.2.2. Pengaruh hormon

Gambar 2.7. Peran hormon dalam spermatogenesis. Terlihat hormon yang berperan dalam spermatogenesis adalah FSH dan LH. 21 Sumber : Lauralee Sherwood, 2010 Proses spermatogenesis dipengaruhi oleh beberapa faktor hormon diantaranya adalah follicle-stimulating hormone FSH dan leutinizing hormone LH seperti terlihat pada gambar 2.7. Gonadotropin releasing hormone GnRH merupakan hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus berperan mempengaruhi hipofisis anterior untuk mensekresi FSH dan LH. Selanjutnya, FSH akan mempengaruhi sel sertoli untuk proses spermatogenesis. Selain itu, LH bekerja pada sel leydig untuk menghasilkan testosteron dan juga merangsang sel sertoli. 21