Indeks Harga Saham Jakarta Islamic Index

8 yang diluncurkan oleh Karim Bussines Consulting yang berisi daftar semua saham emiten di BEI yang sesuai syariah.

2.2 Indeks Harga Saham

Saham merupakan bukti kepemilikan seseorang pada suatu perusahaan. Bentuk fisik saham adalah selembar kertas, pada saham tersebut dinyatakan bahwa pemegang saham adalah pemilik perusahaan. Selain itu, saham juga dapat diperjual belikan, indikator yang digunakan untuk menggambarkan pasar suatu saham adalah Indeks Harga Saham yang dalam hal ini berada di Bursa Efek Indonesia. Indeks Harga Saham dapat menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks ini berfungsi sebagai indikator trend pasar yang artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau sedang lesu [2]. Selain itu, pergerakan Indeks Harga Saham ini juga merupakan indikator penting bagi para investor untuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham. Pada saat ini, menurut [3] PT BEI memiliki delapan macam Indeks Harga Saham, diantaranya: Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, Indeks Sektoral indeks ini terbagi atas sembilan sektor yaitu pertanian, pertambangan, industri dasar dan kimia, aneka industri, industri barang kosumsi, properti dan real estate, transportasi dan infrastruktur, keuangan dan perdagangan, jasa dan investasi, Indeks LQ45, Jakarta Islamic Index JII, Indeks Kompas100, Indeks Papan Utama, Indeks Papan Pengembangan, dan Indeks Individual. 9

2.3 Jakarta Islamic Index

Saham-saham yang masuk dalam JII adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah Islam. Adapun usaha-usaha yang tidak diperbolehkan, antara lain: 1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi 2. Usaha lembaga keuangan yang konvensional mengandung unsur riba 3. Usaha yang memproduksi, mendistribusikan dan atau menyediakan barang- barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat. JII dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolok ukur benchmark dalam mengukur kinerja investasi pada saham dengan basis syariah melalui indeks tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syariah. Untuk menetapkan saham-saham yang akan masuk dalam perhitungan JII dilakukan dengan urutan seleksi sebagai berikut : a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari tiga bulan kecuali saham yang termasuk dalam 10 kapitalisasi besar b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahunan terakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar 90. c. Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir. 10 d. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan regular selama satu tahun terakhir. Pengkajian ulang akan dilakukan enam bulan sekali dengan penentuan komponen indeks pada awal bulan Januari dan Juli setiap tahunnya. Sedangkan perubahan pada jenis usaha emiten akan dimonitoring secara terus menerus berdasarkan data-data publik yang tersedia.Lampiran 1

2.4 Return Saham