13 : data mengandung unit root
: data tidak mengandung unit root Jika  nilai  t-statistik  ADF  lebih  kecil  dari  nilai  kritis  McKinnon,  maka
terima dan tolak
yang berarti series mengandung unit root atau dengan kata  lain  series  tidak  stasioner.  Sedangkan  dari  uji  probabilitas  jika  nilai
probabilitasnya  kurang  dari  0.05  maka  kita  menolak yang  berarti  series
mengandung  unit  root  atau  dengan  kata  lain  series  tidak  stasioner,  dan menerima
yang berarti series tidak mengandung unit root atau dengan kata lain  series  sudah  stasioner.  Sedangkan  untuk  pengujian  unit  root  lainnya
adalah  dengan  menggunakan  pendekatan  uji  Phillip  Peron  yang  merupakan pengembangan  uji  DF  dengan  memperbolehkan  asumsi  adanya  distribusi
error [4].
2.6 Penentuan Panjang Lag
Pengujian kestasioneran dalam analisis ARCH-GARCH membutuhkan informasi  mengenai  panjang  lag  yang  akan  digunakan  dalam  model.  Dalam
menentukan panjang lag dimana lag adalah periode waktu antara dua kejadian atau peristiwa, tentunya diinginkan suatu kondisi di mana lag yang digunakan
cukup  panjang  sehingga  dapat  menangkap  sepenuhnya  dinamika  dari  sistem yang dimodelkan. Namun dengan menggunakan panjang lag  yang terpanjang
maka akan semakin banyak pula jumlah parameter yang harus diestimasi dan semakin  sedikit  derajat  kebebasannya.  Sehingga  kita  akan  menghadapi  trade
off  antara  mempunyai  jumlah  lag  yang  memadai  dengan  mempunyai  derajat bebas yang cukup. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut digunakanlah
14 penentuan  panjang  lag  dengan  menggunakan  Akaike  Information  Criterion
AIC dan Schwartz Information  Criterion  SIC  atau  lebih dikenal dengan Schwartz Bayesian Criterion SBC. Dengan nilai AIC ditentukan oleh:
2.3 dan nilai SBC ditentukan oleh:
2.4 dengan:
n : jumlah parameter estimasi T : jumlah observasi yang dapat digunakan
AIC  dan  SBC  merupakan  ukuran  baik  buruknya  kecocokan  yang mengoreksi  karena  derajat  kebebasan  akan  berkurang  jika  lag-lag
ditambahkan  ke  dalam  suatu  model.  Metode  ini  digunakan  untuk  memilih model  dengan  panjang  lag  yang  paling  cocok.  Suatu  model  dengan  panjang
lag n katakan model A dikatakan lebih baik daripada model dengan panjang lag m katakan model B, jika nilai AIC ataupun SBC dari model A lebih kecil
daripada model B [5]. Kriteria  model  yang  terbaik  adalah  memiliki  ukuran  kebaikan  model
yang baik dan koefisien yang nyata. Ukuran yang digunakan sebagai indikator kebaikan model untuk model GARCH sebagai berikut:
a. Akaike’s Information Criterion
k AIC
2 2
 
 
2.5
b. Schwarz information Criterion
15
 
 
T T
k T
SIC log
2 
 
 2.6
dimana
 
 
 
R R
log 2
log 1
2 
 
 
 
 2.7
dengan: k    : banyaknya parameter
T     : banyaknya pengamatan
: nilai log fungsi kemungkinan
:
 
jumlah kuadrat sisaan R    : banyaknya sisaanresidual.
Sehingga  model  terbaik  adalah  jika  AIC  dan  SIC  minimum  dan koefisien model signifikan [1].
2.7 Model ARCH-GARCH