Pasar Modal Syariah LANDASAN TEORI

5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pasar Modal Syariah

Dalam perkembangan dan pertumbuhannya transaksi efek syariah di pasar modal Indonesia terus meningkat, sejak secara resmi Badan Pelaksana Pasar Modal BAPEPAM meluncurkan prinsip pasar modal syariah pada tanggal 14 Maret 2003 dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara Bapepam dengan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN- MUI. Pengertian pasar modal menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan, efek perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Sama halnya dengan pasar konvensional, pengertian pasar modal syariah adalah pasar modal yang dijalankan dengan konsep syariah, dimana setiap perdagangan surat berharga mentaati ketentuan transaksi sesuai dengan basis syariah. Pasar modal syariah lahir sebagai salah satu solusi alternatif terhadap persoalan etika dan moralitas sekaligus menerapkan perilaku bisnis sesuai ajaran Islam. Pasar modal sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan 6 swasta. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara, sebab pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu, fungsi ekonomi dan keuangan. Pasar modal sering disamakan dengan pasar uang, padahal keduanya memiliki perbedaan secara prinsip. Pasar modal atau capital market adalah pasar keuangan untuk dana jangka panjang dan dalam arti sempit merupakan pasar nyata. Sementara pasar uang atau money market berkaitan dengan instrumen keuangan jangka pendek dan merupakan pasar tidak nyata. Perbedaaan secara umum antara pasar modal konvensional dengan pasar modal syariah dapat dilihat pada instrumen dan mekanisme transaksinya, sedangkan perbedaan nilai indeks saham syariah dengan nilai indeks saham konvensional terletak pada kriteria saham emiten yang harus memenuhi prinsip-prinsip dasar syariah. Secara umum konsep pasar modal syariah dengan pasar modal konvensional tidak jauh berbeda meskipun dalam konsep pasar modal syariah disebutkan bahwa saham yang diperdagangkan harus berasal dari perusahaan yang bergerak dalam sektor yang memenuhi kriteria syariah dan terbebas dari unsur riba, serta transaksi saham dilakukan dengan menghindarkan berbagai praktek perjudian dan spekulasi. Adapun instrumen pasar modal yang sesuai dengan syariah dalam pasar perdana adalah muqaradahmudharabah funds, saham biasa dan muqaradahmudharabah bonds. Karena, instrumen pasar modal tersebut diperdagangkan di pasar perdana, maka prinsip dasar pasar perdana adalah semua efek harus berbasis pada harta atau transaksi riil, tidak boleh 7 menerbitkan efek hutang untuk membayar kembali hutang bay al dayn bi al dayn, dana atau hasil penjualan efek akan diterima oleh perusahaan, hasil investasi akan diterima pemodal shohibul maal, tidak boleh memberikan jaminan hasil. Dalam pasar modal banyak informasi yang dapat diperoleh investor baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi. Hal yang dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan di pasar modal, diantaranya adalah informasi yang masuk ke dalam pasar modal. Informasi memegang peranan penting terhadap transaksi perdagangan yang berlangsung, karena para pelaku pasar modal membutuhkan informasi tersebut dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para investor untuk memilih portofolio yang efisien dan mengimplementasikan banyaknya pilihan seseorang dalam menanamkan modalnya dalam bentuk investasi. Di Indonesia perkembangan pasar saham syariah mulai dirintis dengan diluncurkannya indeks harga saham berdasarkan prinsip syariah pada tanggal 3 Juli 2000, yang disebut sebagai Jakarta Islamic Index JII yang merupakan hasil kerjasama antara PT. BEI dengan PT. DIM. Saham-saham yang terdaftar terdiri dari 30 saham yang telah lolos berdasarkan fatwa yang dikeluarkan Dewan Syariah Nasional. Akan tetapi, tidak berarti saham-saham di luar JII tidak sesuai dengan syariah namun JII hanya menampung 30 saham dengan kinerja keuangan terbaik, sehingga di luar JII pun masih ada saham yang dapat dikategorikan sebagai saham syariah diantaranya saham-saham yang termasuk dalam Islamic Stock Selection Index 8 yang diluncurkan oleh Karim Bussines Consulting yang berisi daftar semua saham emiten di BEI yang sesuai syariah.

2.2 Indeks Harga Saham