Variabel latent terdiri dari variabel endogen dan variabel eksogen. Variabel endogen dalam penelitian ini diantaranya adalah Struktur Modal
Leverage Y
1
, dan Nilai Perusahaan Y
2
, dan variabel eksogennya diantaranya Struktur Kepemilikan Saham X
1
, Faktor Ekstern X
2
, Faktor Intern X
2
. Setelah variabel manifestindikator tersebut diperoleh maka dilakukan
pengujian dengan menggunakan metode structural equation modeling SEM, metode ini dibantu dengan menggunakan program Lisrel Linear Structural
Relationships 8.54.
H. Rumusan Hipotesis
Secara teoritis, pembiayaan perusahaan dihadapkan oleh berbagai macam pertimbangan. Salah satu teori yang mendasari keputusan pendanaan
perusahaan adalah pecking order theory, Myers 1984 yang mengemukakan adanya kecenderungan perusahaan untuk menentukan pemilihan sumber
pendanaan atas dasar hirarki risiko pecking order theory. Pecking Order Theory adalah salah satu teori yang mendasarakan pada asimetri informasi.
Asimetri informasi akan mempengaruhi struktur modal perusahaan dengan cara membatasi akses pada sumber pendanaan dari luar. Myers dan Majluf
1984 menunjukan bahwa dengan adanya asimetri informasi investor biasanya akan menginterpretasikan sebagai berita buruk apabila perusahaan
mendanai investasinya dengan menerbitkan equitas. Dengan demikian, perusahaan akan lebih memilih mendanai investasinya berdasarkan urutan
resiko. Bayless dan Diltz 1994 mengemukakan bahwa pecking order theory 43
cenderung akan memilih internal fund, riskless debt, risky debt dan equity. Myers dan Majluf 1984, dan Myers 1984 mengacu terhadap masalah ini
sebagai hipotesis pecking order yang menyatakan bahwa perusahaan cenderung menggunakan internal equity terlebih dahulu, dan apabila
memerlukan external finance, maka perusahaan akan mengeluarkan debt sebelum menggunakan external equity.
Struktur kepemilikan secara teoritis mempunyai hubungan dengan leverage
. Semakin terkonsentrasi kepemilikan saham maka pengawasan pemilik terhadap manjemen akan semakin efektif. Manajemen akan semakin
berhati-hati dalam memperoleh pinjaman sebab jumlah utang yang semakin meningkat akan menimbulkan financial distress. Terjadinya financial distress
akan mengakibatkan nilai perusahaan akan mengalami penurunan sehingga mengurangi kemakmuran pemilik.
Suku bunga merupakan biaya modal bagi perusahaan suku bunga yang tinggi berarti biaya penggunaan dana semakin tinggi dehingga
perusahaan enggan untuk melakukan peminjaman dan selanjutnya leverage akan menurun. Keadaan pasar modal semakin bergairah akan mengurangi
minat perusahaan untuk melakukan peminjaman karena perusahaan lebih tertarik melakukan pembiayaan melalui pasar modal sehingga leverage akan
menurun. Pertumbuhan pasar yang tinggi menunjukan peluang pasar yang bagus sehingga mendorong perusahaan untuk melakukan peminjaman
sehingga leverage akan meningkat. Profitabilitas yang meningkat akan meningkatkan laba yang ditahan sehingga akan mengurangi minat perusahaan
44
untuk melakukan peminjaman dan leverage akan menurun. Pembayaran dividen yang meningkat akan mengurangi laba yang ditahan sehingga sumber
dana intern akan menurun dan perusahaan akan tertarik melakukan peminjaman dan leverage akan meningkat. Ukuran perusahaan menunjukan
aktifitas perusahaan yang dimiliki perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan berarti semakin besar aktiva yang bisa dijadikan jaminan untruk
memperoleh hutang sehingga leverage akan meningkat. Kepemilikan institusional akan mendorong pemilik untuk melakukan peminjaman kepada
manajemen sehingga manajemen terdorong untuk meningkatkan kinerjanya, selanjutnya nilai perusahaan akan meningkat. Kepemilikan manajerial akan
mendorong manajemen untuk meningkatkan kinerja perusahaan, karena mereka juga memiliki perusahaan. Kinerja perusahaan yang meningkat akan
meningkatkan nilai perusahaan. Suku bunga yang tinggi akan mengurangi minat investor untuk menginvestasikan dananya kepasar modal sehingga
aktifitas perdagangan akan menurun dan nilai perusahaan akan menurun. Pertunbuhan pasar menunjukan kinerja perusahaan membaik sehingga
investor akan merespon positif dan nilai perusahan akan meningkat. Profitabilitas yang tinggi akan menunjukan prospek perusahaan yang baik
sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan meningkat. Singnally theory,
Bhattacarya 1979 mengemukakan bahwa profitabilitas yang tinggi menunjukan prospek perusahaan yang bagus
sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Pembayaran dividen yang semakin meningkat menunjukan
45
prospek perusahaan semakin bagus sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham dan nilai perusahaan akan meningkat. Ukuran perusahaan
yang besar menunjukan perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Investor
akan merespon positif sehingga perusahaan akan meningkat. Leverage yang semakin tinggi menimbulkan financial distress sehingga nilai perusahaan
akan menurun. Balancing theory 1976, Stigliz 1976 menyatakan bahwa ada keseimbangan antara manfaat dan pengorbanan dalam kaitannya dengan
utang. Hipotesis penelitian
H
1
= Struktur kepemilikan saham berpengaruh signifikan terhadap leverage H
2
= Faktor ekstern berpengaruh signifikan terhadap leverage H
3
= Faktor intern berpengaruh signifikan terhadap leverage H
4
= Struktur kepemilikan saham berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
H
5
= Faktor ekstern berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan H
6
= Faktor intern berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan H
7
= Leverage berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2003 sampai dengan
tahun 2006. Ditetapkan penelitian dimulai tahun 2003 karena pada tahun 2003 keadaan perekonomian mulai pulih kembali setelah terjadi krisis.
Ditetapkan BEI sebagai tempat penelitian karena BEI penulis anggap sebagai tempat untuk memperoleh data yang diperlukan berupa laporan keuangan dan
harga saham yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Adapun variabel yang diteliti adalah struktur kepemilikan saham, struktur modal leverage,
faktor ekstern, faktor intern, dan nilai perusahaan. B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi Penelitian ini mengambil populasi perusahaan-perusahaan go public yang
terdaftar di BEI tahun 2003 sampai dengan tahun 2006 melalui proses screaning.
2. Sampel Metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling,
yaitu sampel yang memiliki kriteria sebagai berikut : a. Perusahaan tercatat di BEI tahun 2003 sampai dengan tahun 2006.
b. Data laporan keuangan tersedia berturut-turut untuk laporan tahun 2003 sampai dengan tahun 2006.
47